Sukses

RHB Incar Posisi 10 Sekuritas Terbaik di Indonesia

RHB Banking Group memiliki misi untuk menjadi salah satu dari 10 Sekuritas terbaik di Indonesia pada tahun 2024.

 

Liputan6.com, Jakarta RHB Banking Group (RHB atau Grup) melalui PT RHB Sekuritas Indonesia (PT RHBSI), sebagai anak perusahaan dari RHB Investment Bank, memiliki misi untuk menjadi salah satu dari 10 Sekuritas terbaik di Indonesia pada tahun 2024.

Misi ini adalah bagian dari strategi grup tiga tahunan bertema Together We Progress 2024 (TWP24) untuk membangun bisnis di luar negeri yang terintegrasi, di mana Indonesia akan menjadi salah satu pasar utama di kawasan ASEAN.

“Kami telah membangun kembali, serta meningkatkan kapabilitas sumber daya kami, dengan tujuan untuk mendorong penetrasi kami di pasar modal dan capital markets advisory business kami di Indonesia," kata Group Managing Director / Group Chief Executive Officer RHB Banking Group Mohd Rashid Mohamad, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Hal ini terbukti melalui perekrutan Senior Investment Bankers kami baru-baru ini serta memperkuat lini manajemen, dan tim capital markets di Indonesia.

Akan ada kolaborasi yang lebih baik antara local dan regional experts kami, untuk menghadirkan produk dan layanan investasi yang inovatif, untuk memenuhi kebutuhan investor pasar modal di Indonesia.

Selama bertahun-tahun, kami telah berinovasi melalui investasi berkelanjutan dalam bidang teknologi digital. Pada tahun 2018, RHB meluncurkan platform perdagangan online kami, RHB Tradesmart Indonesia, yang saat ini memiliki kontribusi sebesar 80 persen dari nilai perdagangan PT RHBSI, dari sebelumnya hanya sebesar 20 persen pada tahun 2018.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Solusi Produk Investasi

Upaya berkelanjutan untuk menghadirkan solusi produk Investasi yang inovatif, untuk mendorong pasar modal telah dibuktikan juga dengan penerbitan Waran Terstruktur yang pertama dan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Produk ini menawarkan hal yang baru dan inovatif kepada investor, sebagai diversifikasi investasi. Waran Terstruktur dihadirkan untuk melayani investor yang mencari eksposur saham yang lebih terjangkau.

"PT RHBSI akan terus mengembangkan bisnis perdagangan ekuitas ritelnya melalui penawaran produk yang berbeda, customer experience focus dan akan memperkuat bisnis perdagangan ekuitas institusional, yang didukung oleh kemampuan tim Riset regional kami yang kuat,” kata Mohd Rashid.

PT RHBSI berkomitmen untuk mengembangkan pangsa pasarnya secara berkesinambungan, bukan hanya dalam bidang perdagangan ekuitas, tetapi bidang lain yang berhubungan dengan pasar modal, dan akan terus memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan industripasar modal Indonesia.

3 dari 3 halaman

RHB Sekuritas: Waran Terstruktur Jadi Diversifikasi Investasi bagi Investor

PT RHB Sekuritas Indonesia menerbitkan tiga produk waran terstruktur yang diterbitkan dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

CEO PT RHB Sekuritas Indonesia, Thomas Nugroho mengungkapkan, produk waran terstruktur tersebut persiapannya cukup lama.

"Seperti yang kita dengar memang produk waran terstruktur persiapannya cukup lama, jadi ini sangat berharga bagi kami. Ini bukan satu dua tapi ada tiga seri waran terstruktur yang akan luncur hari ini yaitu dari saham UNVR,ADRO, BBRI," kata Thomas dalam Pembukaan Perdagangan dalam rangka Penerbitan Waran Terstruktur secara virtual, Senin (19/9/2022).

Thomas menuturkan, waran terstruktur ini bisa menjadi pilihan instrumen investasi bagi investor di Indonesia. Selain itu, produk ini juga diawasi oleh Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

“Produk ini merupakan jawaban untuk diversifikasi instrumen investasi bagi investor di Indonesia yang menginginkan harga saham yang lebih terjangkau kemudian volatilitas yang gesit dan tentunya yang paling penting ada dua hal, ini semua diawasi oleh IDX dan OJK,” kata dia.

Selain itu, saham yang menjadi underlying merupakan saham bluechip.

"Saham yang menjadi underlying nya saham-saham blue chip. Jadi dari industri, regulator pun ingin memotivasi semua untuk memiliki instrumen diversifikasi,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.