Sukses

Pesan Erick Thohir ke Generasi Muda: Harus Melek Teknologi

Menteri BUMN Erick Thohir berpesan kepada generasi muda agar lebih cakap dan melek perkembangan digital, di tengah disrupsi besar teknologi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kunjungan ke SMA 1 Purwakarta. Dalam kunjungannya, dia berpesan kepada generasi muda agar lebih cakap dan melek perkembangan digital, di tengah disrupsi besar teknologi.

“Kita sudah memasuki era-nya Gen-Z, yang lahir di tengah disrupsi besar teknologi. Era ini selayaknya diisi talenta muda yang cakap digital, dan melek perkembangan,” kata Erick dikutip dari instagram pribadinya @erickthohir, Sabtu (24/9/2022).

Dalam cuplikan video yang dibagikan melalui akun instagramnya, Erick bercerita di hadapan para siswa dan siswi di SMA 1 Purwakarta, dimana dulu saat dia mengenyam Pendidikan belum ada internet. Namun, zaman sekarang akses internet sudah mudah.

“Zaman saya yang Namanya internet belum ada, kita harus ke perpustakaan, harus belajar, tetapi di era kalian semua bisa langsung belajar dari sini (handphone), saya gak tau belajar, ngga tau ngegosip. Tetapi kalau kalian tidak mau belajar, tidak mau mengerti digitalisasi semuanya itu diambil orang lain, bangsa lain,” ujarnya.

Erick menegaskan, generasi muda harus terus ditingkatkan kapabilitas dan kemampuanya. Erick berpesan, agar generasi muda  harus punya positive thinking, jangan negatif thinking.

“Artinya apa? Kalian sudah merasa pintar, udah cukup, kalian dikritik marah temannya nasehatin ngambek, itu justru yang akan menjebak kalian tidak kemana-mana. Memang dunia Pendidikan juga berubah sekarang, kita bisa lihat kemarin Ketika covid-19, bagaimana dunia Pendidikan itu buktinya bisa belajar dari rumah,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya di BUMN terus berkolaborasi dengan sekolah-sekolah di berbagai daerah untuk melahirkan generasi yang siap berselancar di gelombang disrupsi.

“Adik-adik di SMA 1 Purwakarta, kalian bagian masa depan kita. Jari-jari kalian yang akan menaklukkan dunia yang serba cepat ini,” pungkas Erick.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Ungkap Cara Kurangi Impor LPG, dari Kompor Listrik hingga Gasifikasi Batu Bara

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap kembali rencana konversi kompor listrik. Ia juga turut menambahkan soal rencana gasifikasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME).

Erick Thohir menjelaskan, peralihan dari LPG perlu dilakukan secara perlahan untuk melepas ketergantungan. Salah satu cara yang bisa dijalankan dan cukup populer adalah dengan konversi ke kompor listrik.

"Nah soal kompor listrik, kita ini terus mengimpor LPG Rp 70 triliun setiap tahun. LPG bukan berarti harus kita hapuskan, tidak mungkin, tapi harus kita seimbangkan (penggunaannya)," kata dia kepada wartawan di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (23/9/2022).

Dalam konteks keseimbangan penggunaan energi, kata dia, kompor listrik bisa jadi pilihan. Bahkan, dalam penggunaannya diklaim lebih murah ketimbang penggunaan LPG saat ini.

Erick Thohir juga menyinggung soal kegiatan yang lebih sederhana yang diminati oleh generasi muda saat ini. Menurutnya, generasi muda ingin kegiatan yang singkat, termasuk dalam urusan memasak.

"Artinya apa? Kalau ada yang berkeinginan mengganti kompor listrik, misalnya anak-anak muda Indonesia, anak-anak muda Indonesia tidak mau ribet, dimana kompornya, LPG-nya dicolok, dituker, dibeli, generasi muda biasanya tidak mau ribet, dengan adanya kompor listrik mereka langaung bisa proses," ujarnya.

Ia menegaskan tak ada hubungannya antara rencana komversi kompor listrik dengan wacana penghapusan daya listrik golongan 450 VA dan dialihkan ke 900 VA. Padahal, penghapusan itu sudah ditegaskan tak ada dalam rencana pemerintah.

3 dari 3 halaman

Gasifikasi Batu bara

Selain bicara kompor listrik, Erick juga menyinggung pemanfaatan Dimetil Eter (DME). Ini merupakan gasifikasi batu bara, nantinya bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga.

Erick mengatakan kalau DME ini juga tak memerlukan bahan impor, sebagaimana LPG. Lantaran Indonesia sebagai penghasil batu bara terbesar di dunia.

"Ada LPG, ada yang namanya batu bara yang digasifikasi, yang diproses menjadi gas namanya gas Dimetil Eter (DME). Nah gas DME ini tidak perlu impor, karena kita negara salah satu produksi batu bara terbesar di dunia," tuturnya.

Kendati begitu, pemanfaatan DME ini masuk ke rencana jangka panjang. Maka ia meminta masyarakat atau siapapun tak meributkan soal proses menuju pemanfaatannya.

"Nah artinya apa? ini kita bisa memberikan solusi, para pedagang asongan ya, bisa pindah ke DME. Tapi masih ditanya 'kapan pak Erick?' Masih 2028, masih proses. Jadi enggak usah diribut-ributin sesuatu yang tidak perlu diributkan. Bangsa ini kita seneng sekali ada isu dikit-dikit ribut, belum tahu jawabannya," pungkas Erick Thohir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.