Sukses

Lewat Pelatihan, Google Bantu Startup Indonesia Naik Kelas

Google untuk menghubungkan komunitas startup dengan startup lain di lebih dari 60 negara

 

Liputan6.com, Jakarta Google for Startups, inisiatif dari Google untuk menghubungkan komunitas startup dengan startup lain di lebih dari 60 negara, telah menunjuk Impactto sebagai mitra lokal yang bersama-sama akan mendampingi dan membimbing para pendiri startup di Indonesia untuk bisa “naik kelas” sekaligus memperkuat ekonomi startup digital di dalam negeri.

Impactto sendiri merupakan platform pengembang startup kolektif yang bertujuan untuk membantu startup tahap awal dalam proses pencapaian Product-Market Fit (PMF). Impactto menyediakan pendampingan dan pelatihan untuk startup, serta menghubungkan mereka dengan stakeholders (investor, lembaga pemerintah, SDM, hingga mentor) yang tepat.

Para pelatih dan mentor Impactto pun terdiri dari pimpinan dan praktisi startup lokal ternama yang telah memiliki rekam jejak panjang, seperti Sociolla, Xendit, Halodoc, dan Mekari.

“Kami sangat senang dapat bermitra dengan Impactto untuk menemukan dan membantu generasi pendiri startup masa depan di Indonesia. Wawasan lokal dan para pelatih Impactto yang dipadukan dengan sumber daya, mentor, dan teknologi dari Google, akan membantu para pendiri startup di Indonesia yang dinamis dalam mengembangkan bisnis mereka,“ kata APAC Partnerships Manager, Google for Startups, Nicole Yap dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/9/2022).

Sebelum bermitra dengan Google for Startups, Impactto juga telah bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memfasilitasi program pendampingan startup, seperti Startup Studio Indonesia (SSI) yang telah memasuki Batch ke-5, serta HUB.ID Summit yang mempertemukan pelaku startup dengan para investor.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Program Inkubasi Eksklusif

Pada bulan Juni 2022, platform ini juga meluncurkan program inkubasi eksklusif “ImpacttoBuild”, dimana 20 startup terpilih berkesempatan mengikuti Coaching Sessions dan 5 diantaranya mendapatkan 1 on 1 Coaching Session serta mendapatkan Tech Support dari Impactto & partnernya.

“Impactto berupaya menghubungkan startup ke jaringan mentor dan pelatih yang bisa menanamkan pola pikir global (global mindset). Melalui jaringan mitra Google for Startups di lebih dari 60 negara, kami senang bisa membantu para pelaku startup di Indonesia belajar tentang mindset pengembangan produk di ekosistem startup yang berbeda," kata Managing Partner dan Co-founder Impactto Italo Gani.

"Dari setiap diskusi dan kerjasama yang telah terjalin selama ini, kami melihat bahwa transformasi teknologi dan mindset untuk startup harus diiringi dengan kemampuan untuk menyediakan solusi yang cocok dengan pasar, terutama di Indonesia yang market-nya sangat unik,” lanjut dia.

Menurut laporan SEA e-Conomy dari Google, Temasek, dan Bain & Co tahun 2021, nilai ekonomi digital di Indonesia telah mencapai USD 70 miliar, dan diperkirakan akan naik dua kali lipat hingga mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Indonesia sendiri menyumbang 40 persen total Gross Merchandise Value (GMV) di seluruh Asia Pasifik, menjadikannya kekuatan ekonomi digital yang terbesar di Asia Tenggara. Sektor yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi adalah: pembayaran digital (76 persen), apparel e-commerce (74 persen), transportasi online (73 persen), dan pengantaran makanan online (72 persen).

3 dari 3 halaman

Kembangkan Ekonomi Digital, Erick Thohir Luncurkan BUMN Startup Day

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi meluncurkan BUMN Startup Day. Gelaran ini diikuti oleh sekitar 150 perusahaan rintisan, dari pemula hingga skala besar.

Erick Thohir melihat gelaran ini bisa menjadi momentum untuk Indonesia memanfaatkan peluang ekonomi digital. Ini berkaitan denga potensi yang muncul pada 2030.

"Bahwa penting sekali kita lihat dan membaca perubahan ini, tapi kita penting untuk adaptasi terhadap perubahan, 2030 tidak lama lagi, dan angka-angka kita secara ekonomi di 2030 ini tak biasa digital economy kita Rp 4.800 triliun," kata dia dalam peluncuran BUMN Startup Day, di Kementerian BUMN, Selasa (23/8/2022).

Dengan angka tersebut, Erick menyebut tingkat potensi ekonomi digital Indonesia menjadi terbesar di Asia Tenggara. Disamping itu, ada potensi kelas menengah yang jumlahnya cukup fantastis.

"Jumlah kelas menengah mencapai 145 juta di 2030, ini bukan angka kecil. Bayak negarar yang tak punya middle class sebanyak ini, ini potensi luar biasa," terangnya.

Bonus demografi kembali jadi perhatian Menteri Erick. Ia melirik sejumlah potensi itu tak hanya bisa didiamkan saja, tapi Indonesia, termasuk BUMN perlu ikut berperan.

Utamanya berkenaan dengan pengembangan startup lokal. Nantinya, para perusahaan rintisan ini ikut bermain dalam pengembangan ekonomi digital Indonesia.

"Disinilah kenapa kita buat BUMN Startup Day, bukan apa-apa, kita harus dorong BUMN bisa kolaborasi dengan private sector, dengan swasta dan mendukung generasi muda kreator indonesia pencipta lapangan kerja baru dan jadi bagian dari ekosistem," paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.