Sukses

Komisi VII: Kaji Mendalam Proyek Baterai Kendaraan Listrik agar BUMN Tambang Tak Rugi

Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Mind ID dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) hasilkan empat kesimpulan.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Mind ID dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membahas terkait kepastian pasokan bahan baku untuk Indonesia Battery Corporation (IBC) dan lainnya pada Senin, 19 September 2022.

Rapat tersebut menghasilkan empat kesimpulan yang perlu dipenuhi MIND ID, Antam dan Indonesia Battery Corporation (IBC). Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno menuturkan, pihaknya mendorong MIND ID, Antam dan IBC untuk menyusun roadmap atau peta jalan pengembangan ekosistem EV dan EV Baterai yang lebih terukur dengan menyusun target prioritas yang ingin dicapai.

"Komisi VII DPR RI mendesak Direktur MIND ID dan Dirut PT Antam Tbk termasuk Dirut Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk menyusun roadmap pengembangan ekosistem EV dan EV Baterai yang lebih terukur dengan menyusun target prioritas yang ingin dicapai," dalam Rapat dengan pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI secara virtual, Senin (19/9/2022).

Selain itu, dalam pengembangan proyek baterai kendaraan listrik terintergasi harus dikaji secara mendalam agar tidak merugikan BUMN pertambangan Indonesia.

"Komisi VII DPR RI mendesak Direktur MIND ID dan Dirut PT Antam Tbk termasuk Dirut Indonesia Battery Corporation (IBC) agar skema kerjasama dengan pihak asing seperti PT Ningbo Contemporary Btrunp Lygend Co, Ltd (CBL) dan LG Energy Solution (LGES) dalam pengembangan proyek baterai kendaraan listrik terintergasi harus dikaji secara mendalam agar tidak merugikan BUMN pertambangan kita," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Usul Bidik Pasar Ekspor

Eddy mengatakan, IBC tidak fokus pada produksi baterai kendaraan listrik untuk pemenuhan di dalam negeri saja, akan tetapi diperuntukkan juga untuk pasar ekspor.

"Komisi VII DPR RI mendesak Direktur MIND ID dan Dirut PT Antam Tbk termasuk Dirut Indonesia Battery Corporation (IBC) konsep pengembangan IBC tidak berfokus pada produksi baterai kendaraan listrik untuk pemenuhan di dalam negeri, tetapi juga diperuntukkan untuk pasar ekspor," kata dia.

Sementara itu, DPR juga meminta jawaban tertulis dari pertanyaan Anggota Komisi VII DPR RI dan disampaikan kepada Komisi VII DPR RI paling lambat 26 September 2022.

"Komisi VII DPR RI mendesak Direktur MIND ID dan Dirut PT Antam Tbk termasuk Dirut Indonesia Battery Corporation (IBC) konsep pengembangan IBC untuk menyampaikan jawaban tertulis atas semua pertanyaan Anggota Komisi VII DPR RI dan disampaikan kepada Komisi VII DPR RI paling lambat 26 September 2022," pungkasnya. 

3 dari 4 halaman

Intip Perkembangan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Antam

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terus melakukan inovasi dalam rangka mendorong industri kendaraan listrik di Tanah Air. Salah satunya dengan proyek baterai kendaraan listrik yang tengah dijajaki Antam dengan mitranya.

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, hingga saat ini, detail proyek EV Battery yang akan dikembangkan masih dalam proses studi bersama dengan mitra, meliputi aspek kapasitas, waktu dan lokasi.

Adapun lingkup proyek yang dilakukan Antam dan mitra strategis mencakup penambangan nikel dan pengolahan bijih nikel, yang selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi bahan baku baterai, pembuatan baterai dan daur ulang baterai.

“Dengan adanya langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan dapat mendukung visi dan misi perusahaan dalam menjadi korporasi global terkemuka, meningkatkan TKDN, serta memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/8/2022).

Faisal menjelaskan, inovasi yang dilakukan Antam dalam menjalankan bisnisnya yaitu dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta implementasi strategi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, dalam memaksimalkan imbal hasil dari komoditas nikel, emas, dan bauksit.

Antam juga terus menjalankan komitmen untuk melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan dengan melaksanakan best practices di setiap lini operasi, senantiasa cermat dalam melihat peluang pasar, merencanakan kegiatan eksplorasi secara agresif, efektif, dan market-based.

“Kepatuhan Antam dalam melaksanakan praktik pertambangan dan tata kelola yang baik tersebut telah terbukti dengan dicapainya milestones penting selama tahun 2022 ini,” tuturnya.

Salah satunya adalah pencatatan capaian Zero Fatality atas penerapan Prinsip K3 selama Semester Pertama Tahun 2022. Tak hanya itu, Antam mendapatkan penghargaan di bidang Tata Kelola Perusahaan yaitu Anugerah BUMN dan IICD Corporate Governance Award. Antam juga meraih penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility yaitu: BCOMSS Award serta CSR & PDB Award.

4 dari 4 halaman

Pengembangan Bisnis

Dalam kaitannya dengan pengembangan bisnis perusahaan, di 2022 ini Antam telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk Smelter Feronikel di Haltim dengan PLN,.

Kemudian, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PLN untuk suplai listrik di Pabrik Feronikel ANTAM di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Selain itu, kami juga akan melakukan spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel kepada anak perusahaan yang telah disetujui shareholder melalui RUPSLB di tanggal 23 Agustus lalu," tuturnya.

"Sebelumnya, kami juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa mitra strategis terkait hilirisasi nikel dan pengembangan Kawasan Industri antara Antam dan CNGR,” tutup Faisal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.