Sukses

Erick Thohir dan Teten Masduki Luncurkan Program Solusi Nelayan di Cilacap

Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki resmi meluncurkan program Solusi Nelayan di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (17/9/2022)

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki resmi meluncurkan program Solusi Nelayan di Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (17/9/2022). Ini jadi bentuk upaya memperbaiki ekosistem perikanan termasuk nelayan di Indonesia.

Utamanya, dalam akses solar yang akan dikelola oleh koperasi-koperasi nelayan. Harapannya, penyaluran BBM Subsidi ini bisa semakin tepat sasaran dan meringankan beban nelayan.

Peresmian ini diperlihatkan Erick melalui akun Instagram pribadinya @erickthohir. Dari unggahan Instagram Stories-nya, Erick bersama Menteri Teten, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan beberapa pihak terkait lainnya ikut meresmikan program ini.

"Setelah kemarin berdiskusi dengan Menteri Koperasi dan UKM dan pihak swasta, hari ini kami akan meninjau realisasi program SOLUSI, BBM solar bersubsidi bagi para nelayan," kata Erick dalam unggahannya, Sabtu (17/9/2022).

"Sebagai permulaan kami akan mulai dari 7 titik kawasan nelayan, salah satunya Cilacap, Jawa Tengah. InsyaAllah bisa meringankan," tambahnya.

Sebelumnya, ia menggelar pertemuan di Kementerian BUMN membahas kelangsungaj program ini. Selain penyaluran solar, dibahas juga mengenai pola pemasaran yang dilakukan nelayan.

Koperasi nelayan disebut akan menjadi agregator, sementara dalam mendukungnya, turut hadir BUMN dan perusahaan swasta.

"Nah inilah peran bumn sebagai tadi, menjaga keseimbangan, bahkan kita bisa mengintervensi, kita terbelenggu seperti ini masa kita negara kaya tapi nelayannya miskin," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kerja sama Erick Thohir dan Menteri Teten

Kementerian Koperasi dan UKM bekerja sama dengan Kementerian BUMN guna menibgkatkan ekosistem usaha perikanan. Salah satunya melalui program Solusi Nelayan (Solar untuk Koperasi Nelayan).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkap kerja samanya dengan Menteri BUMN Erick Thohir tak sebatas menyalurkan solar subsidi. Lebih dari itu, ada penguatan bisnis model perikanan di Indonesia.

“Jadi Program Solusi Nelayan ini bukan hanya program untuk memberikan akses nelayan kepada BBM atau solar tetapi kami sepakat dengan Pak Menteri BUMN juga untuk membenahi model bisnisnya, supaya produk para nelayan ini bisa terhubung kepada pasar yang lebih luas dan didukung pembiayaan,” ujar MenKopUKM Teten Masduki usai melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, mengutip keterangan resmi, Jumat (16/9/2022).

Rencananya, Program Solusi Nelayan akan diluncurkan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) yang dikelola Koperasi Mino Saroyo pada Sabtu, 17 September 2022, di Cilacap, Jawa Tengah. Koperasi Mino Saroyo juga akan menjadi lokasi percontohan dalam penguatan akses pasar perikanan berbasis koperasi nelayan.

Menteri Teten mengatakan, melalui Program Solusi Nelayan diharapkan juga ada model bisnis yang melibatkan koperasi. Saat ini pihaknya tengah mempelajari bagaimana koperasi menjadi offtaker pertama dari para nelayan. Selanjutnya dari koperasi baru diolah dan dihubungkan ke buyernya untuk di dalam negeri maupun luar negeri.

“Saya kira model seperti ini dibutuhkan juga pihak swasta untuk menjadi offtaker dari produk nelayan, jadi ini saya kira model yang harus dilakukan, bagaimana koperasi berperan sebagai agregator produk sekaligus sebagai offtaker sebelum produk masuk ke pasar,” ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Membuka Pasar

Senada dengan Menteri Teten, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya mulai melihat dan mempelajari mekanisme pembukaan pasar, baik dalam negeri maupun luar negeri.

“Sesuai dengan saran Pak Teten, bagaimana tentu koperasi berperan sebagai agregrator namun di sisi lain tetap melibatkan pihak BUMN dari sisi akses BBM dan akses pembiayaan serta pihak swasta sebagai offtaker,” kata Erick.

Koperasi Mina Saroyo merupakan koperasi yang sudah ditetapkan sebagai role model koperasi perikanan modern sejak tahun 2021 oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Saat ini, memiliki 8.441 anggota yang tersebar di 3 (tiga) kecamatan di Kabupaten Cilacap yaitu kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara).

Dalam menghubungkan seluruh kegiatan usahanya, Mina Saroyo sudah terkoneksi dengan platform digital “CUSO Minos” sehingga seluruh proses transaksi dari anggota dapat dilihat secara real time pada dashboard.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi, Staf Khusus MenKopUKM Bidang Ekonomi Kerakyatan Riza Damanik, Dirut LPDB – KUMKM Supomo, Direktur Utama PT RNI (Persero) Frans Marganda Tambunan, Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, dan beberapa perusahaan swasta seperti PT. Bumi Menara Internusa, dan PT. Maluku Prima Makmur.

 

4 dari 4 halaman

Uji Coba

Program Solar untuk Koperasi Nelayan (Solusi Nelayan) bakal diuji coba pertama kali di Desa Kedung Cowek, Bulak, Surabaya, Jawa Timur. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta koperasi nelayan mulai mendata dengan tertib anggotanya sebagai penerima solar subsidi.

Dengan demikian, penyaluran solar subsidi ditengah kenaikan harga BBM bisa lebih tepat sasaran. Menteri Teten juga menegaskan, yang bisa mengakses SPBU khusus nelayan semodel Pertashop ini hanya anggota koperasi yang bersangkutan.

"Nanti yang bisa dapat BBM solar harus yang terdaftar di koperasi. Nah ini tugas dari koperasi nelayan untuk memastikan anggotanya untuk disiplin supaya teratur," kata dia, mengutip keterangan resmi, Kamis (15/9/2022).

Sebelumnya digelar rapat koordinasi Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian BUMN dan PT Pertamina pada Senin (5/9/2022) di Kementerian BUMN mengenai Program Solusi Nelayan. Hasilnya menyepakati piloting akan dilakukan selama 3 bulan ke depan di 7 lokasi, diantaranya Surabaya, Indramayu, Semarang, Pekalongan, Aceh Besar, Deli Serdang, dan Lombok Timur. Selanjutnya akan diperluas di seluruh Indonesia.

"Kita ingin nanti para nelayan bisa membeli solar sesuai harga SPBU bukan harga dari pengecer, sehingga margin pendapatan nelayan akan bertambah dan semakin sejahtera," kata Teten.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini