Sukses

Lapangan Bekapai Pertamina Hulu Mahakam Raih 11 Tahun Tanpa Kecelakaan Kerja

Lapangan Bekapai Pertamina Hulu Mahakam memproduksi minyak dan gas dengan menerapkan konsep well to well gas lift. Instalasi yang berusia lebih dari 40 tahun ini tetap berproduksi dengan integritas peralatan yang terjaga.

Liputan6.com, Jakarta - Lapangan Bekapai PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil mencapai 11 tahun tanpa kecelakaan kerja. Angka ini setara dengan lebih dari 9,2 juta jam kerja yang tercatat pada hingga 27 Agustus 2022.

Lapangan Bekapai mulai beroperasi pada 1972 dan merupakan Lapangan tertua di Wilayah Kerja Mahakam.

Lapangan Bekapai memproduksi minyak dan gas dengan menerapkan konsep well to well gas lift. Instalasi yang berusia lebih dari 40 tahun ini tetap berproduksi dengan integritas peralatan yang terjaga, serta proyek pengembangan lapangan yang terus berlangsung.

General Manager Pertamina Hulu Mahakam Krisna menyampaikan kebanggaan dan kegembiraan atas pencapaian yang diraih lapangan migas Bekapai ini. 

“Pencapaian 11 tahun tanpa kecelakaan ini menjadikan PHM semakin yakin bahwa Zero LTI is attainable. Hal ini bisa diwujudkan sebagai buah kolaborasi, kontribusi, dan kerja sama yang baik dari seluruh perwira di lapangan Bekapai; serta dukungan penuh dari manajemen dalam menerapkan budaya kerja selamat,” ungkap Krisna dalam keterangan tertulis, Jumat (16/9/2022).

Pertamina Hulu Mahakam, menurut Krisna senantiasa mendorong setiap pekerja dan mitra kerja untuk berperan secara aktif dalam menjalankan prinsip, kebijakan, peraturan, dan praktik terbaik di bidang keselamatan sehingga nihil kecelakaan atau zero incident dapat dicapai.

“Prestasi Lapangan Bekapai ini bisa menjadikan semangat untuk capaian yang lebih baik lagi di masa depan di semua Lapangan Pertamina Hulu Mahakam,” pungkas Krisna.

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) merupakan anak Perusahaan PHI yang menjalankan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, Governance) di Wilayah Kerja Mahakam di Kalimantan Timur.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lapangan Sisi Nubi Pertamina Hulu Mahakam Capai Produksi Gas Tertinggi Sejak 2019

Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mampu meningkatkan produksi gas Lapangan Sisi Nubi. Tercatat, produksi lapangan gas yang berada di Kalimantan tersebut mencapai 149.2 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd), pencapaian tertinggi sejak 2019.

Pertamina Hulu Mahakam mencatat produksi ini tepat 6 hari setelah Hari Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia yaitu pada 23 Agustus 2022.

General Manager Pertamina Hulu Mahakam Krisna menjelaskan, pencapaian produksi Lapangan Sisi Nubi ini menyamai pencapaian yang diraih hampir 3 tahun lalu, yaitu di akhir tahun 2019.

"Padahal tantangan operasional dan bisnis yang dihadapi Perusahaan dalam mengelola lapang-lapangan migas yang sudah mature di Wialayah Kerja Mahakam, tentunya semakin sulit dan kompleks," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (26/8/2022).

Pencapaian yang diraih oleh Lapangan Sisi Nubi ini merupakan imbas positif dari keberhasilan startup anjungan WPN-4 yang merupakan bagian dari proyek Jumelai, North Sisi, North Nubi (JSN) yang berhasil melakukan pengaliran gas perdana pada tanggal 17 Agustus 2022 yang lalu.

“Pencapaian ini merupakan hasil penerapan inovasi dan teknologi yang ada di PHM serta kolaborasi yang baik antar semua fungsi yang terkait, antara lain Subsurface Development & Planning, Project, Drilling & Intervention, serta Production Operations,” tambah dia.

 

3 dari 3 halaman

Terus Berinvestasi

Krisna menambahkan bahwa Perusahaan menerapkan praktik pemboran yang lebih efektif, efisien, dan cepat dalam menemukan sumber daya migas baru dari kegiatan eksplorasi maupun pengembangan (eksploitasi).

Menurutnya, pencapaian ini merupakan wujud komitmen Perusahaan untuk merealisasikan program kerja yang didukung oleh diterimanya persetujuan insentif migas dari pemerintah.

“Kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dan melakukan kegiatan pemboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis dalam menahan laju penurunan produksi alamiah dan menjaga tingkat produksi migas guna mendukung pencapaian target produksi migas nasional 2030,” jelas Krisna.

Sejak persetujuan insentif migas diberikan di tahun 2021 lalu, seluruh jajaran manajemen dan pekerja PHM terus melakukan berbagai langkah strategis untuk merealisasikan program kerja yang telah disetujui dalam mendukung pencapaian target produksi migas nasional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.