Sukses

Ridwan Kamil Cek Pasar Tradisional, Harga Ikan Naik Imbas BBM

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan harga barang kebutuhan pokok dianggap masih stabil, meskipun harga bahan bakar minyak (BBM) ada kenaikan.

Liputan6.com, Jakarta Harga barang kebutuhan pokok dianggap masih stabil, meskipun harga BBM atau bahan bakar minyak mengalami kenaikan. Itu dikatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai mendatangi Pasar Tradisional Balubur Town Square (Baltos), Kota Bandung.

"Hari ini saya memonitor, ternyata secara umum tidak terjadi kenaikan yang signifikan oleh BBM," ujar Ridwan Kamil ditulis Bandung, Senin (12/9/2022).

Ridwan Kamil tidak menampik meski secara umum harga masih normal, namun ada beberapa harga kebutuhan pokok yang naik. Salah satunya harga ikan, meski kenaikan harga jualnya tidak tinggi.

"Yang naik pengaruh oleh BBM itu hanya ikan. Ikan yang tadi Rp20 ribu dijual Rp26 ribu ketika ditanya memang pengaruh setelah BBM," kata Ridwan Kamil.

Sedangkan untuk harga cabai sudah kembali stabil meski belum ke titik di harga normal. Ia menyebut harga cabai sempat naik ditengarai oleh pasokan yang minim, bukan dikarenakan imbas dari naiknya harga BBM.

"Lain-lain itu lebih karena suplai bukan karena BBM yaitu cabai sudah turun alhamdulillah, tapi belum ke harga normal. Ini masih hubungannya dengan kenaikan suplai," sebut Ridwan Kamil.

Ketika meninjau penjual daging di pasar yang sama, Ridwan Kamil mendapatkan fenomena unik. Fakta dilapangan saat ini yaitu berkurangnya pembeli untuk daging ayam maupun sapi.

"Fenomena yang menarik adalah berkurangnya pembeli untuk daging, menurut pedagang ayam walaupun harganya sudah normal dan juga pedagang daging sapi harganya tidak masalah tapi menurut mereka jumlah pembelinya mengalami kekurangan," tutur Ridwan Kamil.

Selain itu, ditemukan pula ukuran tahu yang mulai mengecil karena kesulitan mencari kedelai. Ridwan Kamil bilang hal tersebut merupakan fenomena yang bakalan terjadi di seluruh dunia.

"Kemudian adaptasi terhadap langkanya kedelai. Fenomena menarik tahunya jadi langsing dan tidak semok, sekarang di harga Rp500. Fenomena mengecilnya produk ini terjadi di seluruh dunia," ucap Ridwan Kamil.

"Jadi jangan kaget nanti produk-produk supermarket yang biasanya sejengkal, tiba-tiba mengecil itu bagian dari adaptasi," kata Ridwan Kamil. (Arie Nugraha)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pasokan BBM Subsidi ke Nelayan Mandek, Menteri Trenggono Telepon BPH Migas

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menemukan ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang tidak beroperasi. Hal itu lantaran distribusi yang disebut terganggu.

Ia meminta stok bahan bakar minyak atau BBM subsidi untuk nelayan terjamin aman sehingga aktivitas melaut tidak terganggu. Selain stok yang terpenuhi, pendistribusian juga harus tepat sasaran.

Hal ini disampaikan Menteri Trenggono saat mengecek ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi untuk para nelayan di TPI Tawang, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (11/9/2022).

"Dari hasil pengecekan di lapangan, kita melihat SPBN tadi tidak beroperasi. Informasi dari Pak Bupati karena kuota BBM bersubsidinya terbatas. Nelayan tadi juga menyampaikan keluhan soal solar," ungkap Menteri Trenggono, mengutip keterangan resmi, ditulis Senin (12/9/2022).

Menteri Trenggono menerangkan pihaknya terus berkoordinasi dengan PT Pertamina dan BPH Migas terkait pemenuhan pasokan BBM bersubsidi untuk nelayan di Indonesia. "Kita sudah list dan kita sudah sampaikan ke BPH Migas dan Pertamina, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama sudah bisa teratasi," tegasnya.

Selain itu, dia juga meminta kepolisian melakukan pengawasan optimal untuk menjamin penyaluran BBM bersubsidi benar-benar diterima oleh nelayan yang berhak. Pengawasan ketat harus dilakukan mengantisipasi terjadinya kecurangan penyaluran BBM bersubsidi bagi nelayan.

"Untuk wilayah Jateng, Pak Kapolda tadi sudah sampaikan siap melakukan pengawasan optimal dengan menurunkan tim ke lapangan termasuk ke SPBN. Ini untuk menjamin penyaluran BBM subsidi untuk nelayan aman dan benar-benar sampai ke nelayan langsung," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Kuota 7.601 KL

Bupati Kendal Dico Ganinduto menyampaikan SPBN di TPI Kendal tidak beroperasi di hari Minggu karena keterbasan kuota. Tahun ini Pemkab Kendal mendapat kuota 7.601 kilo liter, dan jumlah nelayan yang ada lebih dari 4000 orang.

Karena itulah pihaknya mengatur waktu operasional SPBN dengan tidak beroperasi di hari Minggu meski aktivitas melaut tetap berlangsung. "Kalau hari Minggu kami operasi, khawatirnya di hari kerja malah SPBNnya tidak beroperasi karena kuotanya kurang," ungkap Dico.

Sementara itu Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Lutfhi memastikan mengawasi distribusi BBM bersubsidi kepada para nelayan agar tepat sasaran. Pihaknya juga sudah membantu satuan tugas (satgas) terkait pengawasan BBM bersubsidi ini.

"Di seluruh jajaran baik itu di tingkat kilang, POM bensin, anggota kita sudah tersebar. Gunanya kita duduki itu dengan cara cek ricek final cek, apakah SPBU itu kekurangan, apakah supplynya berlebihan, atau ada yang bermain-main," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.