Sukses

Melihat Nasib Mitra Pengemudi Usai Tarif Ojol Naik Hari Ini

apabila pengguna ojol menerima dalam artian tetap menggunakan angkutan online walaupun mahal, maka dampaknya akan minimal terhadap driver ojek online.

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ikut mendongrak tarif ojol (ojek online). Terhitung mulai hari ini Sabtu 10 September 2022, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menaikkan tarif ojek online. 

Selain kenaikan tarif, pengendara ojek online (ojol) juga mendapat potongan biaya sewa aplikasi menjadi 15 persen.

Kendati begitu, Direktur Riset Centre of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, mengaku belum bisa memprediksi dampak kenaikan tarif ojol di hari pertama terhadap aktivitas perekonomian akan seperti apa.

Namun, Piter menilai penyesuaian tarif ojek online ini justru seolah menggantung nasib para driver online, lantaran belum mengetahui respons langsung pasar terhadap kebijakan ini seperti apa.

"Response pengguna ojek online saat melihat biaya ojol paska kenaikan akan menentukan besarnya dampak kenaikan ini terhadap driver ojek dan juga perekonomian," kata Piter kepada Liputan6.com, Sabtu (10/9/2022).

Piter mengibaratkan, apabila pengguna ojol menerima dalam artian tetap menggunakan angkutan online walaupun mahal, maka dampaknya akan minimal terhadap driver ojek.

"Yang dikhawatirkan adalah pengguna ojek merasa terlalu mahal dan memilih menggunakan moda transportasi lain. Bila ini yang terjadi, driver ojol akan mengalami penurunan pendapatan," ungkapnya.

"Sekaligus ini juga akan berdampak negatif ke industri dan perekonomian," dia menambahkan.

Meskipun begitu, ia memahami bahwa pemerintah tak mungkin membuat kebijakan yang bisa menyenangkan semua pihak, baik untuk driver maupun konsumen.

"Kebijakan tidak selalu the best, lebih sering adalah the second best. Saya kira tidak ada kata tepat ya. Tapi regulasi tersebut menurut saya positif lebih menguntungkan driver," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tarif Ojol Naik Mulai Hari Ini 10 September 2022, Simak Rinciannya

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya memutuskan tarif ojek online (ojol) naik mulai 10 September 2022. Kenaikan tarif ojol ini sempat ditunda beberapa kali.

Direktur Jenderal Perhubungan Barat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta pada Rabu 7 September 2022 mengatakan, Kenaikan tarif ojol tersebut salah satunya akibat adanya kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak.

"Penyesuaian biaya jasa ini dilakukan dalam rangka adanya penyesuaian terhadap beberapa komponen biaya jasa seperti BBM, UMR dan komponen-komponen yang berhubungan jasa lainnya," kata dia.

Hendro menjelaskan di dalam pendoman perhitungan biaya jasa ojek online telah ditetapkan sejak tahun 2019 Nomor KP 248 tahun 2019 yang diubah menjadi KP 548 Tahun 20202 yang dibagi 3 zona, yakni zona I untuk wilayah Sumatera, Jawa dan Bali.

Kemudian, tarif ojol zona II Jabodetabek dan zona III Nusa Tenggara, Kalimantan Dan Sulawesi, Maluku dan Papua.

Zona I

- Batas bawah sebelumnya Rp 1.850 menjadi Rp 2000 atau naik 8 persen.

- Batas atas sebelumnya Rp 2.300 menjadi Rp 2.500 atau naik 8,7 persen.

- Rata-rata minimal dari Rp 8.000- Rp 9.000

Zona II

- Batas bawah sebelumnya Rp 2.250 menjadi 2.550

- Batas atas Rp 2.650 menjadi Rp 2.800

- Rata-rata minimal Rp 10.200 - Rp 11.200

Zona III

- Batas bawah Rp 2.100 menjadi Rp 2.300

- Batas atas Rp 2.600 menjadi Rp 2.750

- Rata-rata minimal Rp 9.200 - Rp 11.000.

 

3 dari 3 halaman

Pengemudi Ojek Daring Tetap Demo Meski Tarif Ojol Naik

Sebelumnya, pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gabungan Asosiasi dan Aliansi Pengemudi Ojek Daring Indonesia tetap akan menggelar unjuk rasa alias demo meski tarif ojol naik.

Mereka menggelar demo sebagai bentuk penolakan tarif ojol naik di depan Istana Merdeka yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (9/9/2022).

Pengemudai mengajukan tntutan yang akan disampaikan kepada Presiden yakni, meminta kepala negara mendorong Legalitas Ojek Daring masuk dalam PROLEGNAS DPR RI tahun 2022/2023.

Atau Presiden dapat mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU) untuk melegalkan ojek daring dalam waktu dekat di 2022 ini. Alasannya sudah sangat mendesak status legal bagi ojek daring.

Kemudian kedua, pihaknya menolak Keputusan Menteri Perhubungan terbaru yang masih menerapkan sistem zonasi.

"Kami menginginkan agar tarif ojek daring dapat diserahkan regulasinya kepada regulator masing-masing daerah provinsi dengan melibatkan Asosiasi Pengemudi Ojek Daring di setiap provinsi di Indonesia," ujar keterangan resmi, Jumat (9/9/2022).

Terakhir, terkait biaya potongan sewa aplikasi yang dibebankan kepada pengemudi ojek daring oleh perusahaan aplikator mohon dapat diatur dan diregulasikan maksimal 10 persen.

"Mengingat beban berat kami akibat naiknya harga BBM maka kami inginkan agar tarif ojek daring juga tidak naik terlalu tinggi dengan memotong biaya sewa aplikasi maksimal 10 persen agar penumpang kami juga tetap terjaga kemampuan membayar jasa ojek daring," jelas dia.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan resmi menaikan tarif Ojol pada 7 September 2022 lalu yang akan diberlakukan pada Sabtu, 10 September 2022. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.