Sukses

Kehadiran Pabrik Semen Terbesar di Jember Diharap Tarik Investor China

Investasi pabrik semen Singa Merah diharapkan mampu mendorong para investor lain di China untuk berinvestasi di kabupaten Jember.

 

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran pabrik semen Singa Merah diharapkan tidak hanya mendorong kegiatan ekonomi masyarakat sekitar, tetapi juga menarik lebih banyak investasi masuk ke Kabupaten Jember.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Pembina Yayasan Dewa Dewi Indonesia, Siti Mamduhah Ma’ruf Amin saat melakukan kunjungan ke kabupaten Jember.

Dalam kunjungan tersebut, Siti Mamduhah Ma’ruf Amin berkesempatan mengunjungi PT Semen Imasco Asiatic yang memiliki brand Semen Singa Merah. Selain melihat fasilitas pabrik semen terbesar di Jember ini, dirinya beserta rombongan juga berdialog dengan tenaga kerja perempuan serta berdiskusi bersama managemen Singa Merah.

“Kami ingin mengetahui bagaimana praktek pemberdayaan masyarakat di sekitar pabrik. Kami juga berharap investasi pabrik semen Singa Merah ini mampu mendorong para investor lain di Tiongkok untuk berinvestasi di kabupaten Jember,” kata iSiti Mamduhah Ma’ruf Amin, dikutip Jumat (9/9/2022).

Selain itu, Siti Mamduhah Ma’ruf Amin menekankan signifikansinya potensi yang cukup besar di kabupaten Jember. Karena itu, pihaknya berharap dapat membantu serta bersinergi untuk membangun kabupaten Jember lebih baik.

“Baik itu di bidang pendidikan, seni budaya, infrastruktur, Kesehatan, serta ekonomi kerakyatan guna berperan aktif dalam berkontribusi serta turut memajukan perekonomian masyarakat kabupaten Jember,” ujar Ibu Hj. Siti Mamduhah Ma’ruf Amin.

Sementara itu, Heidy M. Hidayat selaku ketua Yayasan Dewa Dewi Indonesia menegaskan bahwa pihaknya akan turut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jember. Heidy bilang ada beberapa bidang yang potensial, diantaranya bidang pertanian, perikanan, dan peningkatan UMKM, serta bidang lainnya.

“Bekerjasama dengan stakeholder lokal sehingga semua harus terlibat untuk berkontribusi demi kemajuan dan kesejahteraan daerah,” kata Heidy M. Hidayat.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengembangan Wisata

Adapun, bupati Jember Hendy Siswanto menyambut baik tawaran kerja sama dari yayasan Dewa Dewi Indonesia itu.

“Warga Jember sangat banyak, membutuhkan peluang kerja yang banyak,” tambah dia.

Pemkab Jember, sambung Hendy, akan menjalin kerja sama dalam bentuk MoU dengan yayasan guna pengembangan wisata di Jember. Seperti pengembangan wisata pantai Papuma.

Selain itu, Hendy menilai pabrik Semen Singa Merah itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Jember. Pihaknya akan terus mendukung keberlangsungan pabrik itu  agar warga bisa mendapatkan manfaatnya.

"Terutama dalam merekrut warga sekitar agar menjadi tenaga kerja di tempat tersebut. Sehingga angka pengangguran menurun," kata Hendy. 

3 dari 4 halaman

Menko Airlangga Temui Secretary Raimondo, AS Janji Bantu RI di Investasi Semikonduktor

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral secara tatap muka dengan Gina Raimondo, U.S. Secretary of Commerce.

Pertemuan yang berlangsung Kamis, 8 September 2022 di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Indo-Pasific Economic Framework (IPEF) for Prosperity, 8-9 September 2022 di Los Angeles Amerika Serikat.

Pada pertemuan tersebut Menko Airlangga didampingi oleh dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS), Sesmenko Perekonomian dan Dirjen KPAII Kementerian Perindustrian.

Pertemuan tersebut membahas berbagai perkembangan penting dalam perundingan IPEF dan upaya untuk meningkatkan kerja sama dan investasi AS ke Indonesia.

“Volume perdagangan bilateral RI-AS ditargetkan dapat mencapai USD 60 Miliar, dimana saat ini baru mencapai sekitar USD 37 Miliar, sehingga terdapat opportunity untuk lebih meningkatkan lagi kerja sama kedua negara,” ujar Menko Airlangga.

Pada pertemuan tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui omnibus law UU Cipta Kerja.

Kemudian posisi strategis Indonesia selaku Presidensi G20 dan Ketua ASEAN pada 2023, juga perlunya dukungan AS terkait dengan masalah pangan terutama impor kedelai (soya bean) dari AS yang cukup besar.

Investasi US ke Indonesia masih sangat kecil, dimana tahun 2021 hanya sebesar USD 2,54 milair atau sekitar Rp 37,5 Triliun, sehingga perlu didorong untuk lebih banyak investasi AS ke Indonesia.

Secretary Raimondo membenarkan pernyataan tersebut. “Itulah pentingnya mengapa Indonesia perlu bergabung dalam IPEF dan berperan aktif dalam setiap pertemuan. Ini adalah opportunity yang sangat bagus bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi AS,” ujar Raimondo menanggapi pernyataan Menko Airlangga.

4 dari 4 halaman

Indonesia Aktif

Indonesia telah aktif terlibat dalam inisiasi pembentukan IPEF dan bergabung sejak diluncurkannya pada tanggal 23 Mei 2022 di Tokyo, Jepang.

Pada pertemuan IPEF Ministerial Meeting di LA ini, Indonesia menegaskan dan memutuskan untuk terlibat dalam seluruh pilar (pilar 1 s/d 4) yang ditawarkan di dalam IPEF, termasuk Pilar I mengenai Trade (Perdagangan).

Terkait dengan isu ketenagakerjaan yang termasuk dibahas dalam Pilar I, Menko Airlangga menjelaskan tentang kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui program Kartu Prakerja yang merupakan bantuan Pemerintah untuk meningkatkan keterampilan dan dukungan untuk tenaga kerja agar meningkatkan kompetensi dan mendapatkan pekerjaan atau berwirausaha.

Program Kartu Prakerja merupakan program end-to-end digital dan program Government to People (G-to-P) yang telah diikuti oleh 13 juta peserta dan jumlah pendaftar lebih dari 110 juta yang dilakukan secara digital.

Secretary Raimondo sangat terkesan dengan keberhasilan program Kartu Prakerja tersebut. “Investasi Pemerintah pada sumber daya manusia akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi dan masa depan Indonesia,” ujar Raimondo.

Secretary Raimondo menyampaikan bahwa IPEF sangat bermanfaat untuk negara-negara di Kawasan Indo Pasifik. Sesuai dengan Program CHIPS Pemerintah US telah menyediakan dana federal sebesar USD 50 Miliar (sekitar Rp. 747 Triliun) untuk membangun industri semi conductor. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.