Sukses

OPEC+ Pangkas Produksi Minyak Mentah mulai Oktober 2022

Analis energi padahal mengharapkan OPEC+ untuk tetap mengikuti kebijakan produksi minyak mentah seperti kesepakatan sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok negara produsen minyak dunia para Senin setuju untuk mengurangi produksi minyak mentah. Pengurangan produksi ini yang akan dimulai pada bulan depan ini cukup kecil.

Keputusan kelompok eksportir minyak yang sering disebut dengan OPEC+ ini mengejutkan pasar energi karena dilakukan saat pasar energi bergejolak.

OPEC dan beberapa aliansi negara di luar OPEC memutuskan untuk memangkas target produksi sekitar 100 ribu barel per hari mulai Oktober 2022.

Analis energi padahal mengharapkan OPEC+ untuk tetap mengikuti kebijakan produksinya.

Bulan lalu, OPEC+ setuju untuk menaikkan produksi minyak hanya 100 ribu barel per hari. Dorongan yang sangat kecil itu secara luas ditafsirkan sebagai penolakan terhadap Presiden AS Joe Biden setelah kunjungannya ke Arab Saudi untuk meminta OPEC memompa lebih banyak untuk menurunkan harga dan membantu ekonomi global.

“Presiden (Joe Biden) telah mengambil tindakan termasuk melepas cadangan strategis dan bekerja dengan sekutu untuk membatasi harga minyak Rusia untuk memastikan kami mempertahankan pasokan minyak global. Bahkan saat kami menghukum Putin atas tindakannya,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean Pierre.

OPEC+ mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan Senin untuk kembali ke tingkat produksi Agustus adalah karena penyesuaian ke atas "dimaksudkan hanya untuk bulan September."

Pertemuan OPEC+ berikutnya dijadwalkan pada 5 Oktober.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Minyak Dunia Melonjak ke USD 94,45 per Barel

Sebelumnya, harga minyak dunia melonjak lebih dari USD 1 per barel pada perdagangan Senin. Kenaikan harga minyak dunia hari ini memperpanjang penguatan yang telah dicetak sebelumnya.

Saat ini, investor tengah menunggu dan mengamati langkah-langkah yang sedang dan akan dilakukan oleh negara eksportir minyak mentah atau OPEC+. Para produsen minyak ini tengah berkumpul untuk menentukan produksi ke depan.

Mengutip CNBC, Selasa (6/9/2022), harga minyak mentah berjangka Brent naik USD 1,43, atau 1,5 persen menjadi USD 94,45 per barel pada pukul 00.54 GMT setelah naik 0,7 persen pada perdagangan Jumat.

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate AS berada di USD 88,12 per barel. Angka ini naik USD 1,25 atau 1,4 persen mengikuti kenaikan 0,3 persen di sesi perdagangan sebelumnya.

Pasar AS ditutup untuk hari libur umum pada hari Senin.

Harga minyak telah jatuh dalam tiga bulan terakhir berturut-turut, setelah sebelumnya sempat menyentuh harga tertinggi dalam puluhan tahun. Kenaikan harga minyak terjadi di tengah kekhawatiran akan kenaikan suku bunga dan pembatasan Covid-19 di beberapa bagian China dan juga beberapa importir minyak mentah utama dunia.

Para investor dan analis melihat beberapa faktor tersebut bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan mendinginkan permintaan akan minyak mentah.

 

3 dari 3 halaman

Kesepakatan Nuklir Iran

Sementara itu, negosiasi berlarut-larut dalam upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Negara Barat dengan Iran.

Kesepakatan untuk melakukannya dapat memungkinkan Teheran untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan pasokan global.

Gedung Putih pada hari Jumat menolak menghubungkan kesepakatan itu dengan penutupan penyelidikan oleh pengawas nuklir PBB sehari setelah Iran membuka kembali masalah itu, menurut seorang diplomat Barat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.