Sukses

Dahsyatnya Gejolak Harga Minyak Dunia Sepanjang 2022, Biang Keladi Kenaikan Harga BBM

Simak fluktuasi harga minyak dunia sepanjang tahun 2022, di mana sempat terjadi kenaikan yang tinggi hingga penurunan di tengah ketidakpastian ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Selama tahun 2022, harga minyak dunia bergerak fluktuatif disebabkan antara lain perang Rusia Ukraina. Kenaikan harga minyak ini yang kini berdampak ke harga BBM di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Bagaimana kondisi harga minyak dunia sepanjang 2022?

Mengutip CNBC Intenational, Rabu (31/8/2022), pada hari terakhir tahun 2021, harga minyak mentah berjangka Brent berada di jalur kenaikan hingga 53 persen. Sementara harga minyak mentah berjangka AS menuju kenaikan 57 persen.

Ini adalah kinerja terkuat harga minyak untuk kedua kontrak acuan tersebut sejak 2009, ketika harga melonjak lebih dari 70 persen.

Berlanjut pada pertengahan Januari 2022, di mana harga minyak semakin melambung ke posisi tertinggi sejak Oktober 2014 atau dalam 7 tahun. Kondisi ini dipicu memanasnya konflik antara Uni Emirat Arab dengan kelompok Houthi usai serangan mematikan di Abu Dhabi pada saat itu, yang menewaskan tiga orang.

Harga minyak mentah berjangka Brent saat itu naik 1,6 persen menjadi USD 87,89 per barel dan minyak berjangka West Texas Intermediate AS melonjak lebih dari 2 persen mencapai USD 85,56 per barel. 

Kemudian pada awal Februari 2022, harga minyak mentah dunia melewati posisi USD 90 per barel. Ini pertama kalinya sejak 2014 dipicu lonjakan permintaan di tengah pasokan yang terbatas.

Laporan CNBC International per 4 Februari menyebut, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, patokan minyak AS, naik lebih dari 2 persen ke posisi USD 90,23 per barel. Terakhir kali, harga minyak berada di atas USD 90 adalah pada Oktober 2014.

Kenaikan harga minyak dunia tertinggi dalam beberapa tahun berlanjut pada 4 Maret 2022. Melambungnya harga minyak saat itu dipicu gangguan pasokan dari Rusia terkait kemungkinan kesepakatan nuklir Iran.

Pada 4 Maret 2022, harga minyak dunia berjangka West Texas Intermediate diperdagangkan setinggi USD 116,57 per barel. Harga ini terakhir terlihat pada 22 September 2008.

Adapun patokan internasional harga minyak mentah Brent mencapai USD 119,84, level tertinggi sejak Mei 2012.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penurunan Mulai Terjadi Pertengahan Juni, di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Hingga menjelang pertengahan Juni 2022, harga minyak di dunia sedikit lebih rendah karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global dan ketidakpastian yang membebani pasar menyusul berbagai kenaikan suku bunga di seluruh dunia.

Melansir Yahoo Finance, pada 17 Juni 2022 harga minyak mentah berjangka dunia Brent turun 83 sen, atau 0,8 persen menjadi USD 118,98 per barel.

Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun menjadi USD 116,79 per barel, turun 80 sen, atau 0,7 persen.

Berlanjut pada akhir Juli 2022, harga minyak mentah dunia bergerak bervariasi dipicu kekhawatiran tentang potensi resesi global yang akan menekan permintaan energi, mengimbangi persediaan minyak mentah AS yang lebih rendah dan rebound dalam konsumsi bensin.

Dilansir dari the star, harga minyak per 29 Juli 2022 untuk jenis Brent berjangka naik 52 sen menjadi USD 107,14 per barel, setelah naik USD 2,22.

Namun, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 84 sen menjadi USD 96,42 per barel, setelah sempat naik USD 2,28 di sesi sebelumnya.

3 dari 3 halaman

Penurunan Harga Minyak Dunia Berlanjut di Bulan Agustus 2022

Pada Agustus 2022, harga minyak dunia mentah berada di bawah tekanan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa resesi dapat memangkas permintaan minyak.

Dikutip dari CNBC International, Rabu (10/8/2022), harga minyak mentah Brent menetap di USD 96,31 per barel, kehilangan 34 sen, atau 0,4 persen. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menetap di USD 90,50 per barel, turun 26 sen, atau 0,3 persen.

Selama sesi, kedua tolok ukur naik dan turun lebih dari USD 1 per barel.

Kemudian pada 26 Agustus 2022, harga minyak merosot sekitar USD 2 per barel dalam perdagangan yang bergejolak karena investor bersiap untuk kemungkinan kembalinya ekspor minyak Iran ke pasar global.

Harga minyak hari itu juga dipengaruhi kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga AS akan melemahkan permintaan bahan bakar.

Hari ini, atau tepatnya pada 31 Agustus 2022 tren harga minyak dunia terpantau mengalami pola penurunan, bahkan jadi yang paling tajam dalam satu bulan terakhir. 

Penurunan ini terjadi di tengah kekhawatiran melemahnya ekonomi global akan melunakkan permintaan bahan bakar, dan karena kerusuhan di Irak telah gagal mengurangi minyak mentah negara OPEC.

CNBC International melaporkan, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober turun 5,5 persen menjadi berakhir hari di USD 99,31 per barel.

Minyak mentah West Texas Intermediate AS juga turun USD 5,37, atau 5,5 persen, menjadi menetap di USD 91,64 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.