Sukses

Harga BBM Naik, Menko Luhut Optimis Pertumbuhan Ekonomi Terjaga

Menko Luhut mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi nasional masih terjaga. Meski dibayang-bayangi oleh kenaikan harga BBM

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi nasional masih terjaga. Meski dibayang-bayangi oleh kenaikan harga BBM subsidi yang akan dilakukan pemerintah.

Ia melihat pada kuartal II ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,44 persen. Angka ini diakuinya diluar dari ekspektasi pemerintah.

Diketahui ini dampak dari kenaikan hara komoditas internasional dan kegiatan ekonomi masyarakat.

"Pertumbuhan ekonomi indonesia saya kira itu tumbuh cepat kuartal kemarin tumbuh 5,44 persen, diluar ekspektasi kita juga, dan kita juga memprediksi waluapun mungkin nanti akan ada kenaikan, penyesuaian harga BBM, kita masih bisa tahun depan ini lebih baik dari 5,44 (persen) ini," katanya dalam Rakerkonas Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Selasa (30/8/2022).

Pernyataan ini sekaligus memperkuat kalau pemerintah memang akan mengambil kebijakan harga BBM naik. Serta mendukung berbagai pernyataan soal rencana kenaikan tersebut.

Menko Luhut melihat kegiatan ekonomi masyarakat telah kembali pulih dari pandemi Covid-19. Ini juga menjadi dasar di sisa tahun ini ekonomi Inodonesia akan tumbuh positif.

"Kita yakin karena kita lihat masyarakat sudah keluar, sebagian juga keliathatan sudah bagus," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Ada Pilihan

Pemeritah terus menggodok rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sinyal-sinyal harga BBM naik dalam waktu dekat sudah terlihat. Pada pekan lalu pemerintah menjelaskan bahwa subsidi energi sudah tidak cukup. Sedangkan pada Senin kemarin pemerintah mengumumkan tambahan bantuan sosial (bansos).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, dalam setiap rapat Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri mengantisipasi kenaikan harga pangan dampak kenaikan harga BBM.

"Dampak ke harga pangan ini perlu diperhatikan, logistik, pengangkutan barang akibat kenaikan harga Solar," kata Luhut dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2022).

Meski saat ini harga minyak dunia mulai menurun, tetapi selisih harga jual BBM dengan nilai keekonomian masih sangat besar. "Meski mulai menurun masih tingginya harga minyak mentah dunia mendorong meningkatnya harga keekonomian dan harga penjualan pertalite dan solar," kata dia.

 

 

3 dari 3 halaman

Harga BBM

Seperti diketahui, saat ini harga Pertalite di angka Rp 7.650 per liter. Sementara Solar dibanderol Rp 5.450 per liter, dan Pertamax sebesar Rp 12.500 per liter. Sedangkan dalam hitungan pemerintah, harga keekonomian Pertalite Rp 17.200 per liter, Solar Rp 17.600 per liter, dan Pertamax Rp 19.900 per liter.

Dengan selisih yang besar tersebut, pemerintah mengalokasikan subsidi energi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 502,4 triliun. Namun pemerintah tidak bisa menambah lagi jika jumlah tersebut habis.

"Ini tidak ada pilihan karena di kita ini subsidi sudah Rp 502 triliun," kata dia.

Luhut mengatakan bila pemerintah tidak lagi menambah anggaran subsidi energi, dana yang ada bisa dialihkan untuk program lain. "Kalau ini bisa dikurangi dan bisa dialihkan ke harga-harga yang lain itu akan lebih bagus," sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.