Sukses

Rupiah Berpeluang Melemah pada Perdagangan Selasa 30 Agustus 2022

Analis prediksi rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Selasa 30 Agustus 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Pada perdagangan Senin, 29 Agustus 2022, Rupiah ditutup melemah 81 poin walaupun sempat melemah 85 poin di level Rp 14.898. Sedangkan, pada penutupan perdagangan sebelumnya Rupiah berada di posisi 14.817

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, Rupiah berpotensi melemah pada perdagangan Selasa, 30 Agustus 2022.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 14.880 hingga Rp 14.950,” kata Ibrahim dalam keterangan tertulis, Senin (29/8/2022).

Sentimen Internal

Beban kenaikan harga minyak mentah dunia, membuat subsidi membengkak, oleh karena itu Pemerintah diharapkan untuk menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) secara bertahap. Penghapusan subsidi BBM tersebut, demi kebaikan perekonomian nasional dan kesejahteraan bangsa, walaupun tantangannya banyak penolakan dari masyarakat.

Informasi tentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertalite dan Solar Subsidi ini akan diumumkan pada 31 Agustus, dan harga baru kedua BBM tersebut akan berlaku pada 1 September 2022. 

Sementara itu, kemungkinan kenaikan harga BBM Pertalite masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650 per liter artinya kenaikannya dari harga saat ini sebesar 30 persen.

Ibrahim menyebut, subsidi BBM dapat diibaratkan seperti candu yang membuat konsumen terlena dan menimbulkan ketergantungan. 

“Guna untuk melepaskan diri dari ketergantungan tersebut memang  sangat sulit, namun pemerintah harus berani melawan arus dan ini bukan mustahil,” ujat Ibrahim.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kebijakan BBM

Pada dasarnya tujuan kebijakan subsidi BBM untuk mengurangi beban dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, kebijakan tersebut tampaknya bukan kebijakan yang paling efektif untuk memenuhi tujuan ini. 

Karena subsidi energi, termasuk bahan bakar minyak, menimbulkan biaya ekonomi, fiskal, sosial dan lingkungan yang signifikan.

Indonesia menghadapi persoalan serius di sektor energi, terutama sektor minyak dan gas bumi. Defisit minyak bumi makin membengkak sehingga tidak lagi dapat ditutup oleh surplus produksi gas bumi. 

Tanpa upaya luar biasa dan segera, defisit perdagangan energi bisa mencapai sekitar USD 80 miliar atau 3 persen PDB pada 2040.

Dolar AS Menguat

Dolar AS melonjak ke level tertinggi 20 tahun terhadap sekeranjang mata uang pada Senin setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan suku bunga akan dipertahankan lebih tinggi lebih lama untuk menurunkan inflasi yang melonjak.

Imbal hasil Treasury A.S. juga naik pada Senin di balik komentar Powell, dengan imbal hasil dua tahun naik menjadi 3,4890 persen, tertinggi sejak akhir 2007, sedangkan imbal hasil 10 tahun berada di sekitar 3,1229 persen.

 

3 dari 4 halaman

Selanjutnya

Ketua The Fed, Jerome Powell menolak gagasan kemiringan dovish oleh The Fed, dan memperingatkan konsumen dan bisnis AS harus bersaing dengan suku bunga yang lebih tinggi karena inflasi naik. 

Ketua Fed juga mengatakan pertumbuhan ekonomi di negara itu kemungkinan akan melambat sebagai akibatnya.

Pasar sekarang memperkirakan peluang sekitar 76,5 persen dari kenaikan suku bunga 75 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya pada September. Komentar dari beberapa pejabat Fed menunjukkan suku bunga AS dapat mengakhiri tahun secara signifikan di atas 3 persen, dari tingkat saat ini 2,25 menjadi 2,5 persen.

Fokus minggu ini beralih ke data penggajian AS yang akan dirilis Jumat, yang dapat memberi Fed lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga.

4 dari 4 halaman

Rupiah Melemah Imbas Agresivitas The Fed

Sebelumnya, nilai tukar rupiah melemah pada Senin pagi didorong pernyataan agresif bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Kurs rupiah pagi ini melemah 50 poin atau 0,34 persen ke posisi 14.867 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.817 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah didorong oleh pernyataan Jerome Powell bahwa The Fed masih akan terus agresif dalam menetapkan kebijakan moneter untuk melawan inflasi, bahkan jika kebijakan tersebut berisiko menekan pertumbuhan ekonomi. Akibat dari pernyataan tersebut, dolar kembali menguat sehingga rupiah tertekan," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama dikutip dari Antara, Senin (29/8/2022).

Powell mengisyaratkan suku bunga akan dipertahankan lebih tinggi dalam periode lebih lama untuk menurunkan inflasi yang melonjak.

Ia memperingatkan akan ada "kesakitan" bagi rumah tangga dan bisnis karena bank sentral akan membutuhkan waktu untuk mengendalikan inflasi.

Indeks dolar AS terakhir berada di posisi 109,24, mendekati level tertinggi dua dekade di 109,29 yang dicapai pada Juli 2022.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.