Sukses

Harga Tiket Pesawat Mahal, Gelar Promo hanya Solusi Jangka Pendek

Pengamat dan Analis Bisnis Penerbangan Gatot Raharjo menyebut promo harga tiket pesawat tak bisa menjawab mahalnya harga tiket pesawat untuk jangka panjang

Liputan6.com, Jakarta Pengamat dan Analis Bisnis Penerbangan Gatot Raharjo menyebut promo harga tiket pesawat tak bisa menjawab mahalnya harga tiket pesawat untuk jangka panjang. Ini dinilai hanya berlaku untuk jangka pendek.

Disamping itu, ia menilai kalau tiket promo memiliki sejumlah batasan-batasan. Sehingga, tak juga menjamin kuota promo nya banyak dibanding dengan total kursi yang ada.

"Dan biasanya juga ada syarat dan ketentuannya, misalnya tidak berlaku pada hari-hari tertentu misalnya weekend atau liburan," kata dia kepada Liputan6.com, Sabtu (27/8/2022).

"Jadi bukan menurunkan tiket secara keseluruhan. Untuk jangka pendek mungkin cara ini bisa dilakukan walaupun sebenarnya tidak terlalu efektif," tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan, dua grup maskapai besar di Indonesia, sepakat untuk menebar promo bagi calon penumpangnya. Ia juga meminta masyarakat bisa memanfaatkan adanya promo di hari-hari selain akhir pekan.

Melihat langkah ini, Gatot menyampaikan, promo tak bisa terus menerus jadi bantalan. Pemerintah diminta untuk mengevaluasi sistem pentarifan tiket.

"Sebaiknya, sambil menjalankan program ini, pemerintah juga harus mengevaluasi sistem dan tata cara pentarifan tiket pesawat, sehingga didapat tarif baru yang tidak merugikan maskapai sekaligus juga sesuai daya beli masyarakat. Dengan demikian efeknya akan jangka panjang," terang dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Strategi Turunkan Harga Tiket Pesawat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumpulkan dua grup maskapai besar. Targetnya bisa menurunkan harga tiket hingga 15 persen.

Namun, penurunan ini hanya terjadi di jam-jam tertentu saja. Misalnya, di hari biasa, dimana penerbangan memiliki slot lebih banyak penumpang.

Menhub Budi mengatakan, penurunan harga ini bisa terjadi dengan adanya bentuk promo. Garuda Indonesia Group dan Lion Air Group memberikan promo khusus bekerja sama dengan BNI, melalui co-branding kartu kredit.

"Jadi gini, ini adalah bagian kita mengumpulkan maskapai ya. Sebenarnya, Garuda dan Lion sudah kita kumpulkan semuanya, dimana Garuda juga sudah membawahi Citilink," kata dia saat ditemui di Menara BNI, Kamis (25/8/2022).

Atas kerja sama ini, harapannya harga tiket bisa terkendali baik di jam sibuk maupun non sibuk. Meski, stimulus awalnya, promo ini ditujukan bagi hari non-peak season atau di Senin-Kamis, tapi bisa juga mengurai di peak season atau Jumat-Minggu.

"Menurut saya, kira-kira 15 persen (penurunan harga tiket pesawat). Waktunya tergantung, biasanya 3-4 hari. Ini kan pelan-pelan. Terutama yang non Primetime," kata dia.

Sebelumnya, Menhub Budi mengungkap rencana mengumpulkan maskapai penerbangan dengan BNI saat Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (24/8/2022) kemarin. Upaya penurunan harga tiket jadi salah satu topik yang akan dibahas.

 

3 dari 4 halaman

Pengaruhi Harga Tiket

Menhub Budi mengatakan, dengan adanya promo di hari-hari biasa, masyarakat bisa beralih ke penerbangan di jam sepi. Artinya, penumpang saat akhir pekan yang biasanya penuh, akan terurai.

Dampaknya, secara tidak langsung akan mempengaruhi harga tiket di penerbangan akhir pekan. Sehingga bisa turun dan dijangkau masyarakat.

"Secara tidak langsung, (kapasitas penerbangan hari biasa) tadinya kosong terus ada penumpang, ada duit. Maskapai uangnya bertambah size-nya bertambah. Sehingga ini menetralisir atau mengurangi, di tarif batas maksimal," terang dia.

Disamping promo atas kerja sama dengan BNI, Menhub Budi juga menyampaikan kalau tiap maskapai juga mengeluarkan promo. Dengan tujuan sama, mempengaruhi harga tiket agar lebih murah.

"Garuda, Lion itu ada promonya (sendiri)," kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Beli Tiket Pesawat Diluar Akhir Pekan

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo meminta masyarakat memanfaatkan penerbangan di waktu-waktu sepi. Sehingga akan mendapatkan harga tiket yang lebih murah dari biasanya.

Langkah ini juga diharapkan mampu mengurai kepadatan penumpang pesawat di akhir pekan. Harapannya, mampu mempengaruhi harga secara keseluruhan kedepannya.

"Hari-hari tertentu seperti Senin atau Kamis itu kan tidak ramai jadi kita akan dorong supaya masyarakat beli di senin-kamis yang lebih rendah dibandingkan minggu atau hari sabtu misalnya," kata dia saat ditemui di Menara BNI, ditulis Jumat (26/8/2022).

Disamping itu, ia juga meminta maskapai pelat merah untuk menggenjot penjualan tiket di waktu-waktu tersebut. Misalnya, dengan menaruh promo potongan harga tiket.

Pria yang karib disala Tiko ini juga menyadari maskapai pelat merah memiliki keterbatasan jumlah armadanya. Ini juga jadi salah satu faktor tingginya harga tiket pesawat.

"Jadi gini seperti yang saya bilang tadi bahwa jumlah pesawat kita menurun drastis sedang kita perbaiki. Jadi sekarang kita utamakan bagaimana menjual tiket pesawat di (luar) jam-jam peak hour," ujarnya.

Untuk jangka pendek, Tiko mengapresiasi langkah kolaborasi antara BNI dan Garuda Indonesia yang meluncurkan promosi co-branding. Dengan promosi potongan harga, diharapkan mampu memberikan keterjangkauan di sisi masyarakat.

"Kombinasi aja yang bisa dapat paket promosi murah, bisa apply kartu kredit BNI. Kita dorong bank bisa kerja sama dengan airlines," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.