Sukses

Menko Airlangga Siap Serahkan Skenario Kenaikan Harga BBM ke Jokowi

Sayangnya, Menko Airlangga enggan membeberkan skema alternatif yang dibuat pemerintah. Termasuk waktu pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) kian nyata. Pemerintah sudah menyiapkan beberapa strategi atau skenario untuk mengatasi harga minyak dunia yang melambung tinggi.

"Skemanya pemerintah sudah siapkan beberapa alternatif," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Istana Negara, Selasa (23/8/2022).

Airlangga mengaku skenario yang telah digarap oleh beberapa menteri tersebut akan segera diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah itu, baru akan ditentukan kebijakan yang diambil pemerintah dalam rangka menjaga keuangan negara dari dampak krisis energi.

"Tentu kita akan dalam waktu dekat dilaporkan kepada Bapak Presiden," kata dia.

Namun, Ketua Umum Partai Golkar ini enggan membeberkan skema alternatif yang dibuat pemerintah. Termasuk waktu pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi di tingkat masyarakat.

"(Pengumuman) menunggu dari skenario yang diambil nanti," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Minta Pengertian Rakyat

Di tempat berbeda, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia kembali memberikan sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dia menyebut tahun ini pemerintah telah mengalokasikan dana hingga Rp 502 triliun hanya untuk menahan kenaikan harga BBM dari harga keekonomiannya.

Mewakili Presiden Joko Widodo dia pun meminta masyarakat memahami kondisi keuangan negara terkait subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Pemerintah tidak bisa lebih lama menahan kenaikan harga BBM di tingkat konsumen karena harga minyak dunia terus meroket.

"Pak Jokowi mengerti rakyat di bawah, tapi sebagai rakyat kita harus mengerti keuangan negara," ungkap Bahlil dalam acara Pemberian NIB untuk Pelaku UMK Perseorangan di DIY, Yogyakarta, Selasa (23/8).

Bahlil mengatakan, jika pemerintah terus menekan harga BBM, anggaran subsidi bisa jebol hingga Rp 600 triliun. Sementara itu pendapatan negara tahun ini diperkirakan sebesar Rp 2.350 triliun.

"Jadi kalau Rp 600 triliun dipakai subsidi, artinya 25 persen pendapatan APBN kita hanya untuk subsidi," kata Bahlil.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Diumumkan Presiden 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo bakal mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pekan depan. Hal ini menjawab berbagai sinyal yang telah diberikan pemerintah sejak pekan lalu karena harga minyak dunia yang terus merangkak naik.

"Minggu depan, Presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana kenaikan harga (BBM)," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (19/8).

Luhut mengatakan Presiden Jokowi sudah berulang kali memberikan sinyal keuangan negara tidak mungkin terus menahan lonjakan harga minyak dunia. Dibandingkan harga BBM dengan negara lain, harga di Indonesia menjadi yang paling murah di antara negara kawasan.

"Presiden sudah mengindikasikan kita tidak mungkin pertahankan terus demikian karena BBM kita harganya termurah di kawasan dan itu beban buat APBN kita," kata Luhut.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.