Sukses

Harga Emas Hari Ini di Pasar Dunia Kehilangan Kemilau Imbas Dolar Perkasa

Disimak harga emas hari ini di pasar global yang tercatat turun.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia susut di bawah tekanan dari dolar yang menguat, kendati kerugian masih dibatasi oleh penurunan dalam imbal hasil Treasury. Sementara investor mencari lebih banyak isyarat ekonomi yang dapat mempengaruhi kenaikan suku bunga.

Melansir laman CNBC, Jumat (19/8/2022), harga emas hari ini di pasar spot turun 0,11 persen menjadi USD 1.759,16 per ounce, setelah merosot ke level USD 1.759,17, posisi terendah sejak 3 Agustus.  Adapun harga emas berjangka AS turun 0,2 persen menjadi USD 1.773,10 per ounce.

Investor terus mencerna risalah dari pertemuan Juli Federal Reserve AS yang dirilis hari sebelumnya. Risalah menunjukkan akan ada lebih banyak kenaikan suku bunga yang masih dalam proses.

Serta mengisyaratkan pejabat Fed mulai lebih eksplisit mengakui risiko mereka mungkin melangkah terlalu jauh dan mengekang kegiatan ekonomi.

Ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali mengatakan, imbal hasil Treasury AS yang lebih rendah dapat mendorong kenaikan marjinal pada harga emas batangan tanpa bunga, dengan kenaikan suku bunga sebagian besar diperhitungkan.

Tetapi The Fed dapat menolak gagasan bahwa siklus kenaikan suku bunga mungkin akan berakhir pada Simposium Jackson Hole yang akan datang. "Karena terlalu dini untuk menyatakan kemenangan melawan inflasi," tambah Ghali.

Dolar mencapai level tertinggi tiga minggu, membuat emas – yang dihargai dalam mata uang tersebut – lebih mahal untuk pembeli luar negeri.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Logam Lainnya

Dengan asumsi The Fed akan melawan inflasi tanpa mendorong ekonomi ke dalam resesi, permintaan safe-haven akan memudar lebih lanjut.

Ini menyebabkan emas bergerak secara bertahap lebih rendah pada jangka menengah hingga jangka panjang, kata Carsten Menke, Kepala Riset Generasi Berikutnya di Julius Baer.

Sementara itu, klaim pengangguran mingguan AS turun karena pasar tenaga kerja tetap tangguh.

Sedangkan Mary Daly dari The Fed, mengatakan kenaikan suku bunga setengah atau 75 basis poin pada bulan September akan "masuk akal".

Di pasar fisik, ekspor emas Swiss ke konsumen utama China pada Juli naik ke level tertinggi sejak Desember 2016.

Di sisi lain, harga perak turun 1,46 persen menjadi USD 19,55 per ounce, platinum turun 1,3 persen menjadi USD 91,149 dan paladium naik 0,66 persen menjadi USD 2.154,9641.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini