Sukses

Mengintip Prospek Properti di Wilayah Jonggol, Masih Menarik?

Daerah Jonggol diproyeksikan masih memiliki prospek bisnis properti yang menjanjikan.

Liputan6.com, Jakarta Pembangunan infrastruktur yang semakin gencar seiring dengan rencana pemekaran wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat menjadi Bogor Barat dan Bogor Timur, memacu geliat bisnis pengembangan properti.

Tidak heran, bila sejumlah pengembang properti turut ambil bagian dalam meramaikan pengembangan hunian di wilayah sekitar. Satu diantaranya adalah PT Bukit Indah Globalindo (BIG) dengan proyek Citra Elok (Cilok) di daerah Singajaya, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor.

Cilok yang berdiri di atas area seluas 20 hektar ini merupakan hunian terjangkau dengan ketersediaan fasilitas penunjang kawasan serba ada, mulai dari kebutuhan rumah tangga, pendidikan, hingga lifestyle.

Direktur PT BIG Vincentius Christian mengungkapkan, Cilok berada di lokasi yang tengah berkembang, kawasan timur Kabupaten Bogor.

Adapun daerah Jonggol diproyeksikan sebagai ibu kota, saat pemekaran menjadi Bogor Timur (Botim) mulai direalisasikan. Karenanya, pembangunan wilayah di sekitar lokasi itu dipastikan semakin pesat.

“Pembangunan di sekitar pusat pemerintahan Botim yang semakin pesat, dapat dipastikan bakal jadi daya tarik bagi para property seekers (pencari properti) dalam menentukan pilihan tempat tinggalnya. Secara kebetulan, lokasi Cilok hanya selangkah ke ibu kota (Jonggol) sekaligus pusat pemerintahan Bogor Timur,” ungkap dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (17/8/2022).

Karenanya, lanjut dia, perseroan memutuskan memulai pembangunan proyek residensial perdana - Citra Elok Jonggol – pada 2020 silam.

Menariknya, meski berbarengan dengan Pandemi Covid-19 tetapi pengembangan Cilok Jonggol mendapatkan respon yang cukup antusias dari masyarakat. Apa yang diungkapkan Vin, bukan isapan jempol belaka. Buktinya, aktivitas penjualan saat grand launching, pada awal pandemi Covid-19, terbilang sukses besar.

“Waktu itu, dari total 600 unit yang ditawarkan di tahap pertama, kami mampu menjual rumah sebanyak 400 unit,” ceritanya.

Karenanya, lanjut dia, sekarang Kawasan Hunian Cilok sudah dihuni oleh 200 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 50 persen dari total unit yang terjual. Hal ini mendorong optimisme pengembang BIG untuk menyelesaikan pembangunan dan pemasaran seluruh unit rumahnya bisa sold out di akhir tahun 2023.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Masa Pandemi

Proyek Cilok menawarkan empat pilihan rumah, mencakup tipe Anggrek (27/60 m2), New Anggrek (27/66 m2), New Tulip (30/66 m2), dan Chrisant (36/66 m2), dengan kisaran harga mulai dari Rp200 jutaan hingga Rp400 jutaan per unit.

Dijelaskan, Cilok diperuntukkan bagi segmen pasar keluarga muda dan generasi milenial yang sedang mencari hunian pertama. Karena itu, pengembang memberikan banyak kemudahan agar mereka segera dapat mewujudkan impian memiliki rumah berkualiaas dengan harga terjangkau.

“Antara lain, kami menawarkan program all in langsung huni. Masyarakat tidak perlu memilikirkan down payment (DP), biaya KPR, dan asuransi, cukup membayar booking fee Rp1 juta sudah bisa punya rumah. Cicilan KPR-nya juga terbilang ringan, hanya Rp1,6 juta hingga Rp 2,3 juta per bulan,” paparnya.

Vin mengklaim, promo marketing yang ditawarkan sejak awal pemasaran itu menjadi salah satu daya tarik cukup kuat bagi para pencari rumah. Sebab, selain pertama kali ditawarkan pengembang di daerah Jonggol, Jawa Barat, kemudahaan cara bayar tersebut juga menjadi solusi paling tepat di tengah Pandemi Covid-19.

Sejak awal pandemi hingga sekarang, masyarakat ‘dipaksa’ melakukan penghematan demi pemenuhan kebutuhan penguatan imunitas tubuh agar terhindar dari Covid-19. Akibatnya, tidak sedikit diantara mereka menunda pembelian rumah lantaran harus mengeluarkan biaya tinggi ketika hendak melakukan KPR.

“Dari sisi pengembang, kami bangga bisa memberikan solusi kemudahan yang tepat bagi masyarakat. Selama ini, banyak masyarakat mengaku terbantu dengan kehadiran Program Booking Fee All in Rp1 juta yang kami tawarkan. Sebab, mereka masih bisa mewujudkan rumah impian tanpa harus mengurangi biaya kesehatan,” ujarnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Investasi Berlipat

Selain udara relative masih sejuk, hal menarik lainnya dalam pengembangan perumahan di Jonggol adalah harga yang ditawarkan pengembang relatif masih lebih murah bila dibandingkan dengan hunian tapak di Cibubur, Kota Bekasi, ataupun Kabupaten Bekasi.Dapat dikatakan membeli rumah di Jonggol merupakan salah satu bentuk investasi walaupun mungkin tujuan utama pembeliannya adalah untuk dihuni (end-user).

Sebab, level harga masih murah dan berada di wilayah yang masih terus berkembang. Kondisi itu tak lepas pula dari pembangunan berbagai infrastruktur yang melesat cepat di koridor Cibubur-Cileungsi-Jonggol atau Cicinggo.

Apalagi, aset properti masih dianggap sebagai salah satu investasi yang paling aman dalam kondisi perekonomian yang secara umum kurang baik seperti sekarang akibat pandemi Covid-19, atau disebut sebagai safe haven.

Citra Elok tepat di belakang Kawasan Citra Indah yang memiliki fasilitas lengkap, mulai dari sarana pendidikan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, tempat wisata hingga lifestyle.

“Lokasi kami ke Pasar Segar hanya 900 meter dan 5 kilo meter menuju Patung Kuda - Gerbang Utama Perumahan Citra Indah,” jelas Vin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.