Sukses

Berkat Program RJIT dari Kementan, Produktivitas Pertanian di Bandung Melonjak

Produktivitas pertanian di Bandung melonjak dengan cukup baik.

Liputan6.com, Bandung Produktivitas pertanian di Bandung melonjak dengan cukup baik. Lonjakan tersebut tercipta setelah Kementerian pertanian merealisasikan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) untuk Kelompok Tani Palipurna 7 di Desa Dukuh, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

Program tersebut bertujuan untuk memasok air secara stabil, sebagai irigasi untuk pertanian. Sebab, bagi Mentan SYL, pasokan air yang stabil, merupakan kunci untuk melakukan pengembangan usaha tani melalui budi daya pertanian.

Baginya, salah satu faktor penting dan menjadi kunci dalam pengembangan budi daya pertanian adalah air.

"Air itu kebutuhan mendasar dalam sistem pertanian. Tanpa air yang baik, mustahil pertanian dapat berkembang dengan baik. Di sinilah pentingnya keberadaan air dan kami amat concern tentang hal itu," kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menambahkan, air adalah jantung dari pertanian. Oleh karenanya, air harus diperhatikan dengan baik jika ingin budi daya pertanian juga berkembang dengan baik.

"Program RJIT merupakan upaya dari Kementan untuk terus menjaga tingkat produktivitas pertanian. Dengan air yang baik, maka diharapkan produktivitas dapat terjaga, bahkan terus meningkat.

 

Dikatakan Ali, salah satu kunci sukses ketahanan pangan adalah produktivitas. Untuk menggenjot produktivitas pertanian, prasarana dan sarana pertanian harus terjamin dengan baik.

Karena itu, Ali menilai program RJIT ini sejalan dengan tujuan pembangunan pertanian nasional yakni menyediakan pangan untuk seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor.

"RJIT ini adalah program water management. Tentu harus dipikirkan dengan baik kelancaran distribusi air agar petani dapat dengan baik pula mengembangkan budi daya pertaniannya," ujar Ali.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto berharap kelancaran suplai air irigasi diharapkan dapat mempertahankan budi daya pada musim tanam kedua dan ketiga, serta diharapkan dapat menambah luas tanam pada areal budi daya petani penerima manfaat.

"Peningkatan suplai air irigasi serta penambahan masa tanam diharapkan dapat meningkatkan penghasilan petani penerima manfaat," harap Rahmanto.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.