Sukses

Saat Erick Thohir Beli Batik buat Istri, Justru Didandani Ibu-Ibu di Pasar Beringharjo

Erick Thohir mengisahkan perjalanannya saat mendatangi spot favorit belanja di Yogyakarta tersebut

Liputan6.com, Jakarta
Menteri BUMN Erick Thohir membagikan momen lucu ketika mengunjungi Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Bagaimana tidak, ia terlihat didandani oleh sejumlah ibu-ibu penjual disana.
 
Dalam berbagai kesempatan, Erick memang kerap dekat dengan sosok ibu-ibu, termasuk kali ini di Yogyakarta. Ia mengisahkan perjalanannya saat mendatangi spot favorit belanja tersebut.
 
"Mengunjungi Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Kamis siang tadi, sekalian beli batik untuk istri. Eh, malah di-make over rame-rame sama ibu-ibu," tulisnya mengutip Instagram @erickthohir, Jumat (12/8/2022).
 
Dari cuplikan video yang diunggahnya, terlihat Erick sudah dikerubungi ibu-ibu sejak masuk pasar. Ia juga berinteraksi sambil berjalan memasuki pasar.
 
Di salah satu kios, Erick ternyata ditahan oleh sang penjual. Disini, ia harus rela didandani dengan pakaian adat khas Yogyakarta. Termasuk menggunakan blankon.
 
Aksi ini sontak disambut riuh oleh para pembeli maupun penjual di pasar tersebut. Tak berhenti disitu, ternyata Erick diajak membuat konten untuk TikTok.
 
Layanan Digital
 
Selain meladeni ibu-ibu, Erick juga meninjau langsung transaksi digital yang sudah diterapkan. Ini merupakan dukungan dari Bank Mandiri melalui layanan digitalnya, Livin.
 
"Senang rasanya, sudah banyak pedagang di Pasar Beringharjo menggunakan layanan transaksi digital dari Livin @BankMandiri," ungkap Erick.
 
Adanya layanan digital ini, menurutnya bisa menambah pengalaman tersendiri. Khususnya di pusat perbelanjaan tradisional Beringharjo, Yogyakarta.
 
"Baik tua maupun muda, sama-sama antusias menggunakan layanan digital yang memudahkan ini. Pengalaman belanja di pasar legendaris ini jadi semakin spesial. Keren," tukasnya.
 
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Seabad NU, Erick Thohir: Harus Jadi Fondasi Kebangkitan Pendidikan dan Perekonomian Umat

 
 

Ketua Harlah 100 Tahun Nahdlatul Ulama (NU), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa NU harus bisa menjadi fondasi kebangkitan pendidikan dan perekonomian umat.

Hal ini disampaikan saat berbicara dalam peluncuran Seri Halaqah Fiqih Peradaban di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta Kamis (11/8/2022).

"Terima kasih atas amanah luar biasa yang diberikan kepada saya sebagai ketua harlah 100 tahun NU. Selama satu abad, kita sudah merasakan bahwa NU adalah fondasi yang mengikat bangsa kita di bawah Pancasila dan NKRI," ujar Erick.

Pada kesempatan ini, Erick Thohir mengungkapkan harapan bagaimana NU ke depannya. "Alhamdulillah, tetapi pertanyaannya satu abad ke depan NU untuk Indonesia seperti apa?” katanya.

Untuk itulah, Erick berpendapat bahwa satu abad ke depan, NU harus menjadi pondasi dari pada kebangkitan pendidikan dan perekonomian umat.

Dia juga mengingatkan perubahan zaman yang terjadi hari ini salah satunya digitalisasi karena mengakibatkan perubahan landscape lapangan kerja dan pembukaan jenis usaha. Sebab, akan banyak lapangan pekerjaan yang hilang dan banyak lapangan kerja baru yang tumbuh.

“Ini yang harus diantisipasi oleh kita semua. Karena itu program NU Tech ini melibatkan pesantren dan para santri agar melek digital."

 
 
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
 
 
3 dari 3 halaman

9 Program Harlah

Erick menjelaskan sembilan program Harlah Satu Abad NU. Kesembilan program dalam harlah NU meliputi NU Tech, Pembentukan NU Women, Festival Tradisi Islam Nusantara, Anugerah Tokoh NU, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty/(R-20), Launching Gerakan Kemandirian NU, Muktamar Fiqih Peradaban, dan Resepsi Satu Abad NU.

Dalam kesempatan ini Erick Thohir juga mengingatkan pentingnya ahklak terutama bagi pemimpin. "Kita tidak mau nanti menjadi negara maju tetapi yang tidak punya fondasi kebudayaan, apa lagi hilangnya akhlak. Budaya Islam, budaya Indonesia seperti gotong royong harus terus dijaga. Kita tidak mau menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak punya ahlak sehingga akhirnya yang tercipta hanya kerakusan,” tandas Erick.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.