Sukses

Aksi Lead by Example Indonesia di Presidensi G20 Tarik Perhatian Dunia

PT Toyota Astra Motor berkomitmen memberikan dukungan 143 unit mobil listrik Lexus UX300E untuk digunakan sebagai kendaraan resmi delegasi pada KTT G20 Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Peran penting Indonesia dalam Presidensi G20 2022 juga menjadi perhatian seluruh dunia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga selaku Ketua Sherpa Track mengatakan bahwa Indonesia selalu berupaya mendorong G20 untuk menghasilkan berbagai aksi dan tindakan yang nyata serta Indonesia sendiri juga menerapkan leading by example dalam menjalankan Presidensi G20 kali ini.

“Transisi energi menjadi penting dalam KTT G20 dan transisi energi terdiri dari power plan sendiri. Kemudian dari mobility, yang paling terdekat adalah di industri otomotif. Indonesia tentu ingin menyelenggarakan G20 dengan contoh dan contoh ini tidak hanya di sektor energi tetapi di sektor transportasi juga,” tegas Airlangga dalam kegiatan Penyerahan Simbolis Mobil Listrik Toyota sebagai Kendaraan Resmi Delegasi G20 pada KTT G20 Indonesia Tahun 2022 dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (10/8/2022).

Dalam acara tersebut, PT Toyota Astra Motor berkomitmen memberikan dukungan 143 unit mobil listrik Lexus UX300E untuk digunakan sebagai kendaraan resmi delegasi pada KTT G20 Indonesia.

Toyota sendiri juga akan menambah investasi di Indonesia sebesar Rp 27,1 Triliun hingga tahun 2026. Penambahan investasi tersebut ditujukan untuk mendorong elektrifikasi kendaraan bermotor di Indonesia.

Toyota juga mendorong upskilling kemampuan engineer di Indonesia dengan membangun xEV Center pada Mei 2022 untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian SDM lokal terkait elektrifikasi dan kesiapan di era digitalitasi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi G20 juga turut merefleksikan komitmen Indonesia dalam memenuhi target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan usaha sendiri atau 41 persen dengan dukungan internasional di tahun 2030 dan net zero emissions di tahun 2060.

Target tersebut menjadi tugas bersama Pemerintah dan swasta. Untuk itu, produk yang dihasilkan dari kolaborasi antara Indonesia dan PT Toyota Astra Motor mengindikasikan pentingnya peran kedua sektor dalam mendukung percepatan transisi energi.

“Tentunya kita berharap kegiatan yang dilakukan hari ini merupakan awal dari percepatan agar electric vehicle di Indonesia bisa ditargetkan 20 persen minimal di tahun 2030. Selanjutnya, sekali lagi kami ucapkan terima kasih dan kami berharap produksi nasional bisa terus berkembang. Untuk ekosistem EV, PLN diharapkan untuk menyiapkan baterainya, termasuk electric charge. Harus ada satu standar untuk charging station. Ini yang kita harus lakukan dalam waktu dekat,” pungkas Menko Airlangga.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Keunggulan Sumber Daya Alam

Perlu diketahui bahwa dalam KTT G20, Indonesia akan menerima 39 Kepala Negara/Kepala Pemerintahan negara-negara G20 dan negara undangan serta pimpinan dari organisasi internasional.

Dari sisi kebutuhan logistik, Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 telah mempersiapkan kendaraan bagi kepala delegasi beserta rombongan yang menghadiri acara KTT. Presidensi G20 Indonesia akan menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan resmi KTT G20.

Keunggulan sumber daya alam menjadikan Indonesia sebagai negara produsen yang tepat untuk EV. Indonesia merupakan negara yang kaya akan nikel (sekitar 23 persen dari dunia) dan cobalt yang merupakan bahan baku utama pembuatan baterai.

Oleh karena itu, produsen EV dapat memproduksi kendaraan EV yang terjangkau di Indonesia, dimana kurang lebih 30 persen - 35 persen harga EV adalah untuk komponen baterai. Dengan kepemilikan sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia, Indonesia diprediksi dapat menjadi EV Battery Production Hub di ASEAN pada tahun 2026 dan menjadi pemain utama di tingkat global pada tahun berikutnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.