Sukses

Buka Trade Expo Indonesia 2022, Mendag Targetkan Transaksi Tembus USD 10 Miliar

Trade Expo Indonesia - 37 akan digelar pada 19-23 Oktober 2022 secara luring. Sementara, gelaran pameran secara daring akan digelar 19 Oktober sampai 19 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membuka acara Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37. Ia menargetkan transaksi dalam Trade Expo Indonesia bisa tembus USD 10 miliar.

Pameran produk hingga temu bisnis yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan ini akan menjadi titik balik perdagangan pasca pandemi covid-19. Salah satunya untuk peningkatan ekspor.

Untuk diketahui, TEI 37 ini akan digelar pada 19-23 Oktober 2022 secara luring. Sementara, gelaran pameran secara daring akan digelar 19 Oktober sampai 19 Desember 2022.

"Kami optimis mencapai targetnya (transaksi) USD 10 miliar," ujar Zulkifli Hasan dalam peluncuran TEI ke 37 tahum 2022, di Kementerian Perdagangan, Rabu (10/8/2022).

Angka target ini meningkat sekitar 40 persen dari perolehan transaksi di TEI 36 yang berlansgung pada 2021 lalu sebesar USD 6,06 miliar.

Dalam gelaran ini akan ditampilkan sejumlah produk dalam negeri. Harapannya, akan meningkatkan kinerja ekspor.

"TEI 37 akan jadi titik balik geliat ekonomi dan global pasca pandemi covid-19. Ini akan berikan kenyamanan bagi pengunjung dengan berbagai produk berkualitas," terangnya.

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi mengungkap target pengunjung dan eksibitor produk. Rinciannya, ia menargetkan 1000 eksibitor, 66 ribu pengunjung dan pembeli dari mancanegara.

"Dengan menampilkan produk potensial, kami lakukan serangkaian sosialisasi dan penjaringan peserta baik online maupun offline, menggandeng Kementerian/Lembaga, dinas perdagangan dan asosiasi pelaku usaha," kata dia.

Angka ini juga meningkat dari tahun lalu. Pada TEI 36, jumlah pengunjung mencapai 32.030, dan peserta pameran sebanyak 834 eksibitor.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terbesar di Asia Tenggara

Lebih lanjut, Mendag Zulkifli berharap gelaran ini bisa menggaet pembeli produk dari mancanegara. Artinya, akan meningkatkan ekspoe Indonesia.

Disamping itu, ia juga berharap momen pameran produk ini bisa menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

"Semoga penyelenggaraan TEI 37 ini mampu memberikan kontribusi langsung ke ekspor Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," tukasnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

UMKM Ikut Ekspor

Sebelumnya, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menginginkan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia ikut terlibat dalam melakukan ekspor sejumlah barang andalan. Ia berharap dengan ini bisa ikut serta berkembang kedepannya.

Jerry Sambuaga menyampaikan, ada lima produk andalan ekspor dari Indonesia. Mulai dari batu bara, minyak sawit, besi baja, kendaraan, hingga produk alas kaki. Ia memandang, salah satu diantara produk andalan itu bisa ditambah dengan produk dari UMKM.

Kita bisa berikan (ekspor) produk andalan ke UMKM, jadi penting bagi kita untuk siasati dan menyusun strategi yang tepat dan formuasi tepat untuk jadikan UMKM ini membuat produk andalan ekspor,” kata dia dalam webinar UMKM Goes to Global Market, Rabu (20/7/2022).

Ia menyampaikan dari lima produk itu, cukup bisa memenuhi pasar global. Mulai dari batu bara dengan cakupan pangsa pasar sebesar 18,09 persen minyak sawit 11,35 persen, Besi Baja 10,86 persen, kendaraan 3,72 persen, dan alas kaki sebesar 2,97 persen. ini mengacu pada capaian Juni 2022 lalu.

 

4 dari 4 halaman

Lima Negara

Selain dari sisi jenis produk, Wamendag Jerry juga menginginkan UMKM bisa ikut juga menyasar ke 5 negara yang jadi tujuan ekspor terbesar Indonesia. Diantaranya, China yang mencapai USD 27,89 miliar, Amerika Serikat yang mencapai USD 14,76 miliar, India USD 11,41 miliar, Jepang USD 10,82 miliar, hingga Malaysia USD 6,99 miliar.

“Ini semua top 5 produk ini dan destinasi ini jadi instrumen diversifikasi produk ekspor kita,” terang Jerry Sambuaga.

Ia menyampaikan, di sisi ekspor non migas mengalami surplus sebesar 24,5persen dibandingkan Juni 2021 lalu. Secara nominal, angkanya mencapai USD 26,58 miliar. Ia menilai, UMKM dengan banyaknya pasar rumah tangga, perlu juga melirik sektor ekspor untuk turut serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.