Sukses

Kejar Produksi Blok Rokan Tambah, PHR Targetkan Bor 500 Sumur Tahun Ini

Dari catatan Pertamina, produksi migas dari Blok Rokan mencapai rata-rata 158,7 MBOPD sebelum alih kelola menjadi 161 MBOPD saat ini.

Liputan6.com, Pekanbaru PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menargetkan pengeboran 400 hingga 500 sumur baru pada 2022 ini di Blok Rokan, demi menambah produksi wilayah kerja yang telah setahun diambil alih. Sejak hari pertama alih kelola, PHR telah memasang target yang masif dan agresif .

Demikian pula untuk jumlah rig pengeboran ditargetkan bertambah dari 9 rig menjadi 21 rig pada saat ini. Jumlahnya akan terus ditambah menjadi hingga 27 rig pada akhir tahun ini. Begitu juga dengan jumlah rig kerja ulang dan perbaikan sumur (WO/WS), dari 25 rig kini menjadi 32 rig WO/WS.

Dari catatan Pertamina, produksi migas dari Blok Rokan mencapai rata-rata 158,7 MBOPD sebelum alih kelola menjadi 161 MBOPD saat ini. Volume cadangan pun meningkat dari 320,1 MMBOE pada awal transisi menjadi 370,2 MMBOE setelah satu tahun alih kelola. 

Dalam pemaparan kepada media terkait satu tahun alihkelola Blok Rokan kepada Pertamina Hulu Rokan (PHR) dari PT Chevron Pacific Indonesia, Direktur Utama PT PHR Jaffee Arizon Suardin menjabarkan jika perseroan telah menyiapkan sejumlah skenario jangka panjang.

Langkah jangka panjang ini untuk menemukan cadangan minyak mentah di Blok Rokan.

“Dalam satu tahun ini kita berhasil membuat rencana jangka panjang semua potensi yang ada kita gabungkan itu fase yang berbeda-beda untuk melihat mana yang bisa jadi potensi peningkatan produksi," jelas dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Langkahnya

Langkah panjang antara lain, berkaitan dengan penerapan teknologi I/EOR, Chemical EOR, pengembangan low quality reservoir (LQR) Telisa hingga eksplorasi konvensional dan nonkonvensional.

Nantinya, teknologi I/EOR akan diterapkan pada North Duri Area-14, Rantaubais, Kulin, Duri Ring dan D240. Perusahaan juga akan menerapkan Chemical EOR untuk kawasan Minas tahap satu yang direncanakan dilakukan tahun depan untuk.

Selain itu, PHR mengembangkan LQR atau Telisa. Serta eksplorasi konvensional maupun konvensional dengan pihak luar.

Langkah lain, peningkatan aktivitas pada sarana produksi dan sarana pendukung. Ini antara lain peningkatan kapasitas dan rebilitas.

Serta, strategi pemenuhan kebutuhan Tenaga listrik dan uap. Kemudian, implementasi Gran plan kelistrikan serta switching pipa pertagas.

Pada 9 Agustus 2022, WK Rokan genap satu tahun dikelola oleh PHR. Tingkat produksi WK migas terbesar kedua di tanah air itu sekitar 161 ribu BOPD (barel minyak per hari), jauh lebih baik dibandingkan prediksi yang berada di kisaran 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.