Sukses

Dibayangi Fluktuasi Harga Komoditas, PTPN Group Raup Laba Rp 3,86 T

Walaupun harga komoditi dunia tertekan pada Kuartal I 2022, Holding PTPN masih mampu meningkatkan laba perusahaan sampai semester I Rp 3,86 Triliun.

Liputan6.com, Jakarta Di tengah terjadinya fluktuasi harga komoditas dunia, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) masih tetap meraih laba. Perusahaan induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkebunan ini terus menunjukkan kinerja positifnya pada laporan keuangan semester I (Januari-Juni) 2022.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan meningkatnya kinerja PTPN Group kembali membuktikan hasil dari perjalanan restrukturisasi yang secara berkelanjutan terus dikuatkan.

“Walaupun harga komoditi dunia tertekan pada Kuartal I 2022, Holding PTPN masih mampu meningkatkan laba perusahaan sampai semester I Rp 3,86 Triliun,” ujar Ghani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (6/8/2022).

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berhasil menjaga momentum kinerja operasional dan keuangan pada 2022. Pada periode fiskal Januari sampai April 2022 (Kuartal I) 2022 lalu Holding PTPN meraih laba bersih hingga Rp2,95 triliun. PTPN III sebagai Holding memiliki kinerja terbaik dengan raihan laba sebesar Rp1,2 Triliun.

“Selain PTPN III, anak perusahaan (anper) yang mampu mencatat laba adalah PTPN I, PTPN II, PTPN IV, PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII”. Capaian Kuartal I 2022 ini meningkat 496,07 persen dibandingkan periode Kuartal I 2021," kata Ghani.

Raihan laba PTPN Group beriringan dengan tingginya pendapatan atau revenue perseroan. Pada Semester I 2022 total pendapatan perseroan mencapai Rp24,43 Triliun, meningkat 15 persen dibandingkan Semester I 2021. Nilai EBIDTA Operasional pada Semester I 2022 sebesar Rp7,36 Triliun, meningkat 22 persen dibandingkan Semester I 2021.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Arus Kas

Manajemen Perseroan juga mampu menjaga arus kas bersih atau Net Operating Cash Flow (NOCF) sebesar Rp1,63 Triliun. Dengan arus kas yang positif, perseroan mampu menjalankan belanja modal atau Capital Expenditure (CAPEX).

“Komoditas sawit masih menjadi penyumbang pendapatan/penjualan terbesar bagi keuangan PTPN Group. Pada Semester I 2022 kontribusi porsi penjualan periode sampai Juni 2022 didominasi oleh komoditi kelapa sawit sebesar 73,33 persen dari total penjualan,” kata Ghani.

Selain itu, komoditi karet memberikan kontribusi 9,17 persen, komoditi tebu memberikan kontribusi 7,02 persen, komoditi teh memberikan kontribusi 1,74 persen dari total penjualan, dan komoditi aneka tanaman/lainnya sebesar 8,74 persen. Kemampuan perusahaan mempertahankan kinerja laba, penjualan dan EBITDA berdampak pada peningkatan nilai aset perseroan. Hingga Semester I 2022, total aset Holding Perkebunan Nusantara mencapai Rp149 Triliun.

Nilai ini meningkat 10,32 persen dibandingkan Semester I 2021. Raihan di Semester I 2022 ini menunjukkan Holding Perkebunan Nusantara adalah perusahaan BUMN dengan kinerja yang sehat, serta dengan mantap terus meniti langkah menuju perusahaan perkebunan kelas dunia, sebagai ‘Kebanggaan Baru Indonesia’,” tutur Ghani.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

PTPN Group Guyur 40 Ribu Ton Minyak Goreng Murah di Semester I 2022

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mendukung penuh kebijakan pemerintah terkait stabilisasi dan penurunan harga minyak goreng.

PTN Group berupaya agar harga minyak goreng di pasaran kembali ke level Rp14.000 per liter. Langkah Perseroan untuk menurunkan harga adalah memaksimalkan proses produksi dan distribusi minyak goreng.

“PTPN Group melalui PT Industri Nabati Lestari (INL) telah memproduksi dan mendistribusikan 44.445.526 liter minyak goreng sepanjang semester I 2022," ungkap Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, Selasa (26/7/2022).

Ghani menambahkan, area distribusi utama dari minyak goreng tersebut meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Bagian Utara dan Riau. Ketiga provinsi tersebut secara geografis berdekatan dengan lokasi pabrik PT INL. Perusahaan yang bergerak di hilir kelapa sawit ini berpusat di Kawasan Industri Sei Mangkei, Sumatera Utara.

“Salah satu kelompok sasaran pendistribusian minyak goreng murah ini adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kebun sawit. Perusahaan berharap, masyarakat merasakan ‘kehadiran’ PTPN Group terkait penyediaan minyak goreng yang terjangkau,” ujar Ghani.

Dalam proses distribusi minyak goreng murah ini, PT INL turut bekerja sama dengan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang bergerak dan memiliki kemampuan logistik. Perusahaan BUMN yang terlibat dalam kegiatan ini adalah PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan PT Rajawali Nusindo.

PT PPI mampu mendistribusikan 735 ton atau setara 812.442 liter minyak goreng. Perusahaan non-BUMN yang turut terlibat dalam distribusi minyak goreng antara lain Puskopar PT Perkebunan Nusantara IV, CV Surya Alam Mandiri, CV Bintang Kemilau Sejahtera, CV Febri Pratama, PT Inti Sehat Maju Jaya, PT Wijaya Unfo Teknik, CV Cipta Usaha Nagari, PT Mitra Food Prime, PT Palmanco Inti Sawit dan PT Energi Oleo Persada.

4 dari 4 halaman

Operasi Pasar

Selain itu, PTPN Group juga menggelar operasi pasar, untuk menyediakan minyak goreng murah di seluruh Indonesia. PTPN yang berada di wilayah Sumatera Bagian Utara dan Riau yaitu PTPN I, PTPN II, PTPN III, PTPN IV dan PTPN V telah menggelar operasi pasar minyak goreng sejak Januari 2022 yang lalu. Masyarakat menyambut antusias acara ini, karena harga minyak goreng curah hanya Rp13.000 per liter, berada di bawah harga pasar.

"Alhamdulillah, meskipun harus mengantre, senang bisa mendapat minyak goreng murah. Kualitasnya saya lihat ini setara yang kemasan," ujar Kamsiah.

Ibu 4 putra ini, merupakan salah satu pengunjung operasi pasar yang digelar PTPN V sebagai anak usaha Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero). Dia mengaku, kualitas minyak goreng yang dijual secara curah, tidak berbeda dengan minyak goreng kemasan.

Dalam acara ini, Kamsiah mendapatkan kuota pembelian minyak goreng curah hingga 10 kilogram (kg).Program operasi pasar minyak goreng murah ini, juga bertujuan menjaga keberlangsungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.