Sukses

21 Kelompok Tani di NTT Terima Manfaat Program Optimasi Lahan Kering Kementan

Program optimasi lahan kering semakin dioptimasikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Liputan6.com, Manggarai Barat Program optimasi lahan kering semakin dioptimasikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Kali ini, optimasi tersebut direalisasikan di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Sebanyak 21 kelompok tani yang menerima manfaat atas program optimasi lahan kering seluas 600 hektare tersebut.

Bagi Mentan SYL, ketersediaan air menjadi kunci optimasi lahan kering guna memaksimalkan lahan pertanian agar dapat tumbuh subuh dan berproduksi.

"Air merupakan faktor pertama yang utama dalam kegiatan pertanian. Keberadaannya sungguh sangat vital agar budi daya bisa berkembang dengan baik, yang pada akhirnya akan memacu produktivitas pertanian," kata Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menerangkan, sejauh ini, banyak lahan kering yang dimanfaatkan oleh petani dan masih mengandalkan sistem tadah hujan sebagai sumber air utama.

"Oleh karenanya, ketika musim hujan selesai, maka lahan kering ini tak termanfaatkan dengan baik. Program optimasi lahan kering ini merupakan upaya agar lahan kering dapat terus berproduksi meski tak turun hujan," kata Ali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

99,65 Juta Hektare Lahan Potensial

Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperbaiki jaringan irigasi pertanian agar dapat memasok kebutuhan air saat kemarau tiba. Salah satu program yang direalisasikan di Manggarai Barat adalah Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan DAM Parit.

Dikatakan Ali, berdasarkan perhitungan spasial menggunakan peta tanah tinjau dan kriteria lahan kering, luas lahan kering di Indonesia mencapai 144,47 juta hektare. Dari luas lahan kering tersebut, sekitar 99,65 juta hektare (68,98%) merupakan lahan potensial untuk pertanian.

"Berdasarkan data potensi sumber daya lahan kering di atas, kegiatan optimalisasi pemanfaatan lahan kering untuk pertanian dipandang berpotensi untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan produksi pertanian melalui perbaikan infrastruktur lahan dan air," ujar Ali.

Dijelaskan Ali, program optimasi lahan kering ini mendorong peningkatan Indeks Pertanaman (IP) atau produktivitas komoditas pertanian yang berdampak pada penambahan ketersediaan pangan nasional.

"Jadi, hal utama dalam pengembangan lahan kering itu adalah air. Dan kami di Ditjen PSP memiliki banyak program pengairan," ujar Ali.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.