Sukses

Cek Harga Emas Dunia Hari Ini, Tekanan Kurs Dolar AS Membayangi

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.761,76 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1.776,4.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas bergerak beragam pada perdagangan Rabu, tertekan oleh penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil Treasury karena komentar hawkish dari pejabat Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) menarik logam lebih jauh dari puncak satu bulan sesi lalu.

Dikutip dari CNBC, Kamis (4/8/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.761,76 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS turun 0,7 persen menjadi USD 1.776,4.

Kurs dolar naik 0,2 persen membuat emas yang dinilai dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil Treasury 10-tahun AS juga melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua minggu.

“Beberapa pembicara The Fed telah mengulangi sikap agresif, yang menjaga arus masuk (dalam emas) terbatas,” kata Analis Senior OANDA, Edward Moya.

“Namun, ketakutan resesi global akan mengakhiri kenaikan suku bunga agresif ini, jadi emas harus mempertahankan tren bullish," lanjut dia.

Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengatakan untuk menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan depan akan masuk akal, jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan.

Lingkungan suku bunga tinggi membuat emas batangan kurang menarik karena tidak menghasilkan bunga.

Memburuknya hubungan antara Washington dan Beijing atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan telah mendorong harga emas ke level tertinggi sejak 5 Juli pada hari Selasa di USD 1.787,79.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Data Pekerjaan AS

Emas dianggap sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian geo-politik dan ekonomi. Investor menunggu data pekerjaan AS yang akan dirilis pada hari Jumat.

“Angka ketenagakerjaan hari Jumat kemungkinan akan menawarkan kejelasan lebih lanjut tentang seperti apa jalan pengetatan Fed, dengan kejutan sisi atas kemungkinan akan memperkuat ekspektasi bank sentral yang lebih hawkish dan karenanya membebani emas,” kata Senior Analis di ActivTrades, Ricardo Evangelista.

Di tempat lain, harga perak naik 0,2 persen menjadi USD 20,00 per ounce, platinum naik 0,5 persen menjadi USD 898,21. Sementara harga paladium turun 1,8 persen menjadi USD 2.024,73.

Analis telah secara tajam menurunkan perkiraan harga mereka untuk platinum dan paladium karena perlambatan ekonomi global mengurangi permintaan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Harga Emas Lebih Murah, Imbas Data Ekonomi AS

Sebelumnya, harga emas diperdagangkan sedikit lebih rendah pada hari Selasa karena dolar AS lebih tinggi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (3/8/2022), harga emas di pasar spot diperdagangkan turun 0,27 persen menjadi USD 1.767,03 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 5 Juli di USD 1.780,39 di awal sesi.

Harga emas berjangka AS tergelincir 0,24 persen lawan dolar AS, diperdagangkan pada USD 1,783,1.

Penurunan suku bunga riil AS telah mendukung emas dalam beberapa hari terakhir, dan titik data berikutnya yang penting untuk logam adalah gaji AS yang akan dirilis pada hari Jumat, kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

Namun, kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS dan penurunan inflasi akan membebani harga selama enam bulan ke depan, kata Staunovo.

Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mencapai level terendah empat bulan, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak membayar bunga, sementara indeks dolar naik 0,2 persen, setelah sebelumnya mencapai palung empat minggu.

 

4 dari 4 halaman

Data Ekonomi

Emas telah diuntungkan dari sejumlah data ekonomi yang suram baru-baru ini, dengan survei pada hari Senin menunjukkan bahwa pabrik-pabrik di seluruh Amerika Serikat, Eropa dan Asia berjuang untuk momentum bulan lalu.

Investor terus mencermati indikasi ekonomi makro sejak Ketua Fed Jerome Powell mengatakan keputusan tentang suku bunga di masa depan akan ditentukan oleh data yang masuk.

Kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama untuk memerangi inflasi yang melonjak biasanya membebani daya tarik emas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.