Sukses

Harga Emas Lebih Murah, Imbas Data Ekonomi AS

Harga emas diperdagangkan sedikit lebih rendah pada hari Selasa karena dolar AS lebih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas diperdagangkan sedikit lebih rendah pada hari Selasa karena dolar AS lebih tinggi.

Dikutip dari CNBC, Rabu (3/8/2022), harga emas di pasar spot diperdagangkan turun 0,27 persen menjadi USD 1.767,03 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 5 Juli di USD 1.780,39 di awal sesi.

Harga emas berjangka AS tergelincir 0,24 persen lawan dolar AS, diperdagangkan pada USD 1,783,1.

Penurunan suku bunga riil AS telah mendukung emas dalam beberapa hari terakhir, dan titik data berikutnya yang penting untuk logam adalah gaji AS yang akan dirilis pada hari Jumat, kata Analis UBS Giovanni Staunovo.

Namun, kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS dan penurunan inflasi akan membebani harga selama enam bulan ke depan, kata Staunovo.

Patokan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mencapai level terendah empat bulan, mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak membayar bunga, sementara indeks dolar naik 0,2 persen, setelah sebelumnya mencapai palung empat minggu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Data Ekonomi

Emas telah diuntungkan dari sejumlah data ekonomi yang suram baru-baru ini, dengan survei pada hari Senin menunjukkan bahwa pabrik-pabrik di seluruh Amerika Serikat, Eropa dan Asia berjuang untuk momentum bulan lalu.

Investor terus mencermati indikasi ekonomi makro sejak Ketua Fed Jerome Powell mengatakan keputusan tentang suku bunga di masa depan akan ditentukan oleh data yang masuk.

Kenaikan suku bunga oleh bank sentral utama untuk memerangi inflasi yang melonjak biasanya membebani daya tarik emas.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Prediksi Harga Emas

"Emas bisa mendorong sedikit lebih tinggi menuju pertengahan USD 1.800 karena dolar akan terus melemah selama Agustus karena banyak angka makro di AS mulai terlihat lebih buruk," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets. .

Pedagang juga mengawasi kemungkinan eskalasi ketegangan China-AS, dengan Ketua DPR AS Nancy Pelosi akan memulai kunjungan ke Taiwan di tengah keberatan dari China.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.