Sukses

Inflasi Indonesia Naik Pengaruh Harga Pangan Global

Kenaikan angka inflasi Indonesia disebabkan oleh inflasi volatile food dampak kenaikan harga pangan global dan pasokan akibat faktor cuaca.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, angka inflasi Indonesia memang mengalami kenaikan di Juli 2022. Kenaikan tersebut disebabkan oleh inflasi volatile food dampak kenaikan harga pangan global dan pasokan akibat faktor cuaca.

Untuk inflasi pada upminister prices dipengaruhi oleh kenaikan harga tiket angkutan udara. "Tekanan energi global yang sangat tinggi tidak tertransisikan dalam negeri, ini akibat dari kebijakan pemerintah untuk mempertahankan harga jual energi di domestik melalui kenaikan subsidi listrik dan energi BBM dan LPG dialokasikan APBN," ujar Sri Mulyani, Senin (1/8/2022).

Dengan langkah tersebut, lanjutnya dibandingkan dengan peers negara lain yang alami inflasi, maka inflasi Indonesia 4,94 persen yoy masih relatif moderat. negara-negara selevel dengan Indonesia seperti Thailand yang sudah mengalami inflasi hingga 7,7 persen, India di 7 persen, dan Filipina di 6,1 persen.

"Dari sisi fiskal APBN terus melanjutkan kinerja positif, pada akhir Juni mencapai Rp 1317,2 triliun angka ini adalah 58,1 prsen dari target APBN yang sudah direvisi ke atas melalui Perpres," kata dia. 

Di sisi lain, belanja negara akan terus dilanjutkan untuk menopang ekonomi Indonesia. APBN akhir Juni 2022 masih surplus yaitu Rp 73,6 triliun atau 0,39 persen terhadap PDB.

"Pemerintah akan terus menjaga daya tahan ekonomi Indonesia termasuk dengan menggunakan instrumen fiskal melalui berbagai instrumen yang dimiliki termasuk belanja negara terutama subsidi dan kompensasi yang menjadi shock absorber dari gejolak harga pangan global dan energi," tambahnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inflasi Juli 2022 Tertinggi dalam 7 Tahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Juli 2022 mencapai 3,85 persen secara tahun kalender (Januari-Juli 2022), dan menyentuh 4,94 persen secara tahunan dibanding Juli 2021.

Jika dilihat ke belakang, Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, inflasi Juli 2022 jadi yang tertinggi sejak hampir 7 tahun terakhir.

"Ini merupakan inflasi tertinggi sejak Oktober 2015, dimana pada saat itu terjadi inflasi sebesar 6,25 persen secara year on year," jelas Margo dalam sesi konferensi pers, Senin (1/8/2022).

Bila dilihat menurun komponen, Margo melanjutkan, komponen harga bergejolak memberikan andil tertinggi pada bulan Juli 2022 kalau dihitung secara month to month, dengan andil 0,25 persen.

"Kalau dilihat dari komoditas penyebab utamanya berasal dari cabai merah, bawang merah, dan cabai rawit," bebernya.

Kemudian komponen harga diatur pemerintah yang memberi andil sebesar 0,21 persen. "Kalau diteliti lebih mendalam, disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, rokok kretek filter, dan tarif listrik," terang Margo.

"Sedangkan kenaikan tarif listrik untuk rumah tangga dengan daya 3.500 VA ke atas dan pelanggan pemerintah mulai 1 Juli 2022 menyebabkan andil inflasi 0,01 persen," ujar dia.

Terakhir berasal dari komponen inti, dimana memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,18 persen. Komoditas pendorongnya antara lain berupa ikan segar, mobil, dan sewa rumah.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

BPS: Inflasi Juli 2022 di Angka 0,64 Persen

Sebelumnya, angka inflasi nasional terus melejit di tahun ini. Per Juli 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa angka inflasi secara tahunan mencapai 4,94 persen sedangkan bulanan di angka 0,64 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, hasil itu didapat dari hasil pemantauan indeks harga konsumen (IHK) di 90 kota, yang seluruhnya mengalami inflasi.

"Inflasi pada bulan Juli 2022 berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota, terjadi inflasi 0,64 persen," dalam sesi konferensi pers yang digelar secara hybrid, Senin (1/8/2022).

Adapun secara tahun kalender (Januari-Juli 2022) angka inflasi mencapai 3,85 persen. Sementara secara tahunan atau year on year (YoY) inflasi menyentuh 4,94 persen.

Inflasi tertinggi pada Juli 2022 terjadi di Kendari, sebesar 2,27 persen. Sementara terendah di Pematang Siantar dan Tanjung sebesar 0,04 persen.

Catatan ini terus naik dibanding bulan-bulan sebelumnya. Adapun per Juni 2022 terjadi inflasi sebesar 0,61 persen. Dari 90 kota IHK, 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Juni) 2022 sebesar 3,19 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,35 persen.

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.