Sukses

Awas! Rupiah Sudah Melemah 4,5 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti nasib nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), yang kian terpuruk

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti nasib nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD), yang kian terpuruk di tengah ketidakpastian tinggi pada pasar keuangan global.

"Sampai dengan 28 Juli 2022, nilai tukar rupiah kita melemah 4,55 persen year to date," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil rapat berkala KSSK, Senin (1/8/2022).

Namun begitu, ia bersyukur kurs rupiah kondisinya masih lebih baik dibanding mata uang negara tetangga seperti Malaysia, Thailand hingga India.

"Meskipun demikian, pelemahan tersebut lebih baik apabila dibandingkan dengan pelemahan atau depresiasi berbagai mata uang di kawasan seperti Malaysia Ringgit yang mengalami perlemahan 6,46 persen," bebernya.

"India mengalami perlemahan 6,80 persen, dan Thailand yang mengalami perlemahan hingga mencapai 9,24 persen," kata Sri Mulyani.

Selain nilai tukar rupiah, kondisi tak menentu saat ini turut berimbas terhadap laju inflasi domestik yang kian terangkat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi pada Juli 2022 mencapai 4,94 persen secara tahunan (year on year).

"Angka ini meningkat dibandingkan bulan Juni 2022 sebesar 4,35 persen year on year. Bahkan posisi inflasi akhir triwulan I masih pada tingkat 2,64 persen year on year," ungkap Sri Mulyani.

Akan tetapi, ia menambahkan, angka tersebut setidaknya masih belum menyentuh target inflasi inti yang ditetapkan pemerintah, yakni di bawah 3 persen.

"Meskipun inflasi headline meningkat, inflasi inti atau core inflasi tetap terjaga pada tingkat 2,86 persen year on year. Hal ini didukung oleh konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga ekspektasi inflasi indonesia," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rupiah Bisa Menguat Dampak Redanya Ekspektasi Kenaikan Bunga The Fed

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan di awal pekan ini. Namun analis memperkirakan gerak nilai tukar rupiah masih bisa menguat seiring meredanya ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).

Para Senin (1/8/2022), rupiah bergerak melemah 23 poin atau 0,16 persen ke posisi 14.857 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya di angka 14.834 per dolar AS.

"Rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini dengan meredanya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif di sisa tahun ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara. 

Usai pengumuman keputusan kebijakan moneter The Fed pada pekan lalu, dolar AS mendapatkan tekanan terhadap nilai tukar utama lainnya.

Ia menilai hal itu disebabkan The Fed tidak memberikan ketegasan mengenai kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif ke depannya.

"Apalagi kemudian, data PDB AS kuartal kedua dirilis negatif, yang artinya ekonomi AS secara teknikal mengalami resesi. Kondisi resesi bisa membatasi gerak The Fed untuk lebih agresif menaikkan suku bunga acuannya," ujar Ariston.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Data Inflasi

Dari dalam negeri, lanjut Ariston, pelaku pasar akan memperhatikan rilis data inflasi Juli 2022 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini.

"Inflasi yang masih terkendali, di kisaran 4 persen, bisa mendukung penguatan rupiah," ujar Ariston.

Di sisi lain, Ariston menambahkan bayang-bayang resesi global dan lockdown China karena pandemi COVID-19, masih memberikan sentimen negatif ke pasar aset berisiko.

Ariston memprediksi hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah 14.800 per dolar AS dengan resisten di 15.050 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.