Sukses

5.300 Keluarga di Sleman Nikmati Bahan Bakar Gas Bumi

Program pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Subholding Gas Pertamina di Jawa Tengah bagian Selatan dan Yogjakarta mendapat respon yang cukup bagus dari pemerintah daerah setempat.

Liputan6.com, Jakarta Program pembangunan Jaringan Gas (Jargas) Subholding Gas Pertamina di Jawa Tengah bagian Selatan dan Yogjakarta mendapat respon yang cukup bagus dari pemerintah daerah setempat, salah satunya dari Kabupaten Sleman.

Bupati Selaman Kustini Sri Purnomo mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan orientasi pengembangan jaringan gas bumi. Pada tahun 2022, potensi pengembangan jargas di Kabupaten Sleman kurang lebih sekitar 5.300 Sambungan Rumah (SR).

"Untuk orientasi kami mengunjungi kantor PGN SOR III Surabaya dan fasilitas gas untuk masyarakat, utamanya di rusunawa dan UMKM," kata Kustini, di Jakarta, Minggu (31/7/2022).

Dalam kunjungan ini, Bupati Sleman ingin memastikan manfaat penggunaan gas bumi untuk konsumen komersial, Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta rumah tangga. Selanjutnya, kunjungan juga dilakukan di sejumlah fasilitas gas PGN SOR III Jawa Timur – Bali Nusa Tenggara (Jatim Nusra).

Dari kunjungan tersebut, Kustini menilai penggunaan gas PGN ini lebih efektif dan efisien dibanding dengan gas tabung bersubsidi ataupun gas tabung non subsidi ukuran 5 kg dan 12 kg, karena harga gas tabung ini lebih tinggi.

Selain lebih efektif dan efisien, gas bumi PGN juga lebih bersih, aman dan nyaman. Apalagi gas bumi adalah produk dalam negeri, tidak seperti gas tabung yang hingga saat ini masih harus impor dari negara lain.

"Kami berharap masyarakat Sleman bisa memanfaatkan program Jargas, khususnya untuk masyarakat perkotaan karena lebih efektif dan efisien untuk mengeluarkan dana bagi rumah tangga. Mari masyarakat Sleman ayo gunakan gas PGN karena lebih efektif dan efisien," imbaunya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sosialisasi

General Manager PGN SOR III Edi Armawiria mengungkapkan, sejauh ini PGN telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar pelaksanaan program Jargas Jawa Tengah bagian selatan tersebut bisa cepat terealisasi.

"Beberapa sudah kami lakukan sosialisasi, karena di PGN itu tidak hanya Tim Teknis saja yang ada, tetapi juga ada Tim Pokja yang berhubungan dengan pelanggan dan rumah tangga," kata Edi.

Terkait potensi pelanggan gas di Jateng bagian selatan dan Yogyakarta, ia mengatakan lebih banyak pelanggan komersial, kecil dan rumah tangga. Sementara untuk industri berada di pinggiran kota.

PGN SOR III saat ini telah mengelola pipa gas bumi sepanjang 2.947 km untuk memenuhi kebutuhan gas bumi pada 150.067 pelanggan di berbagai sektor. Selain melalui pipa, sejumlah pelanggan juga telah dilayani dengan moda non pipa melalui Compressed Natural Gas (CNG), seperti halnya di Magelang, Jawa Tengah, yang saat ini telah berjumlah 201 pelanggan.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

PGN Siap Pasok Gas Bumi 51 MMSCFD ke Kilang Cilacap Maulandy Rizky Bayu Kencana

Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk siap memenuhi kebutuhan gas bumi RU IV Kilang Cilacap dengan total volume kontrak tahunan gas sekitar 51 MMSCFD, hal ini dapat menghemat bahan bakar pengoperasian fasilitaa tersebut.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar, mengatakan, PGN dan PT Kilang Pertamina Intenasional (KPI) selaku Subholding Refinery & Petrochemical menyepakati volume kontrak tahunan berdasarkan kebutuhan kilang eksisting RU IV Cilacap sebesar 36 MMSCFD mulai 2024 dan kebutuhan untuk proyek New Diesel Hydrotreating (New DHT ) sebesar 15 MMSCFD mulai 2026.

"Pertamina juga mendukung penuh proyek ini, sehingga untuk kebutuhan RU IV Cilacap, PGN akan memanfaatkan LNG portofolio milik Pertamina sebanyak delapan kargo per tahun,” kata Achmad, Rabu (27/7/2022).

Penyaluran gas bumi ke Kilang Cilacap dalam rangka optimasi proyek Land Based LNG Regasification Terminal RU IV Cilacap, dengan kesepakatan periode kontrak selama 30 tahun. Periode kontrak ini ditujukan untuk mengoptimasi keekonomian proyek dan memenuhi target strategis yakni efisiensi biaya bahan bakar di Kilang.

“Mengacu pada upaya pencapaian penghematan biaya bahan bakar di RU Cilacap merupakan dasar pemilihan opsi penyaluran gas menggunakan skema small land based regasification," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Proses Pengiriman

Achmad melanjutkan, untuk penyaluran gas ke RU IV Cilacap akan menggunakan LNG Carrier (LNGC) berukuran 19.000 M³ pada Fase 1 (2024 – 2025) dan new build LNGC berukuran 35.000 M³ pada Fase 2 mulai tahun 2026.

Proyek Terminal LNG Regasifikasi RU IV Cilacap juga akan mengoptimasi Kilang Bontang sebagai LNG Hub.

PGN terus berkoordinasi mengenai skema pengaliran gas ke RU IV Cilacap, pemanfaatan jetty dan lahan bersama PT KPI, PT PIS, PT Badak NGL serta pihak terkait lainnya sesuai kaidah keproyekkan, serta tetap mengutamakan aspek sinergi Pertamina Grup.

Sinergi antar Sub Holding ini akan memberikan benefit konsolidasi yang optimal untuk Pertamina Grup.

Potensi pasar dari penyaluran LNG ke RU IV Cilacap juga cukup besar, sekaligus bisa menjadi pintu masuk pengembangan LNG retail di Jawa Tengah bagian selatan.

“PGN memberikan layanan terbaik pada kesepakatan antara PGN dan KPI untuk bisa saling menguntungkan di Pertamina Group. Gasifikasi Kilang sekaligus menjadi kontribusi PGN terhadap perekonomian nasional, optimasi sumber energi domestik, dan pencapaian bauran energi nasional di masa transisi energi,” pungkas Achmad. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.