Sukses

Kinerja ASDP Melesat, Semester I 2022 Untung Rp 380 Miliar

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mempertahankan kinerja positif perusahaan di tengah kondisi pandemi Covid-19

Liputan6.com, Jakarta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mempertahankan kinerja positif perusahaan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berdampak luas bagi industri, termasuk angkutan penyeberangan.

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mengatakan, sejak periode pemulihan kondisi ekonomi nasional tahun 2021 pasca pandemi Covid-19 melanda Indonesia, bisnis sektor transportasi berangsur pulih dan mulai kembali normal seperti tahun 2019.

"Alhamdullilah, ASDP dapat terus bangkit kinerjanya, dan kami terus hadir bagi masyarakat dengan pelayanan penyeberangan dan pelabuhan yang semakin baik, andal, mudah dan cepat, aman, nyaman dan selamat. Kini, layanan ferry sudah menjadi transportasi pilihan masyarakat, khususnya di jalur Jawa-Sumatera yang menjadi barometer layanan ferry di seluruh Indonesia," tuturnya, Kamis (28/7/2022).

Menurutnya, angkutan logistik masih menjadi kontributor terbesar dalam mendongkrak pendapatan perusahaan. Data menyebutkan, dari target kendaraan logistik tahun 2022 dengan skenario masa pandemi Covid-19 sebesar 1,76 juta unit, hingga semester I-2022, ASDP berhasil melayani 631.740 unit kendaraan logistik yang didominasi truk yang terdiri dari golongan VB, VIB, VII B, VIII dan IX dengan total pendapatan sekitar Rp 430 miliar.

Adapun kontribusi muatan barang (curah) juga mengalami kenaikan signifikan. Dari target 2022 sebanyak 123 ribu ton (skenario Covid-19), hingga Juni 2022 telah diangkut muatan barang sebanyak 1,33 juta ton dengan nilai pendapatan Rp 16 miliar.

Pada semester I-2022 ini, ASDP meraih performansi bisnis perseroan yang kian menggembirakan. Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP mulai Januari hingga Juni 2022 tercatat membukukan pendapatan Rp 1,89 triliun, dan laba bersih sebesar Rp 380,5 miliar.

"Pendapatan semester I-2022 sebesar Rp 1,89 triliun belum mencapai dari total target 2022 senilai Rp 2.029 triliun atau baru mencapai 93 persen dari rencana dalam kondisi normal sebelum Covid-19. Pendapatan di bulan Januari-Juni tercatat di tahun 2019 sebesar Rp1,5 triliun, dan untuk periode semester I-2022 mengalami kenaikan 26 persen bila dibandingkan periode sama tahun lalu," tuturnya.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Laba 539 Persen dari Target

Selanjutnya, capaian laba bersih korporat telah, mencapai 539 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 149 % dari laba di tahun 2021 sebesar Rp 152,5 miliar.

Pencapaian kinerja positif semester I-2022 dikontribusikan kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai sebanyak 3,73 juta orang atau naik sebesar 104 % dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 1,83 juta orang.

Lalu, kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 1,80 juta unit atau naik 76 persen dari 1.02 juta unit, kendaraan roda 4/lebih mencapai 1,95 juta unit atau naik 64 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 1 juta unit, dan barang mencapai 1,98 juta/ton atau naik 326 persen bila dibandingkan realisasi tahun 2021 sebanyak 465.107 ton.

"Menariknya lagi selama pandemi Covid-19 terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang. Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik," ujar Ira lagi.

Efektif Kendalikan BiayaAdapun kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 59,88 persen lebih rendah 15,72 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar 71,05 persen.

 

3 dari 3 halaman

BOPO

Selanjutnya, BOPO (perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional) Tahun 2022 sebesar 79,23 persen lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 90,56 persen, hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

Hal yang sama dengan peningkatan Cash Ratio sebesar 70,11 persen turun sebesar 74,65% dari tahun 2021 sebesar 276,58 persen, dan Current Ratio sebesar 114,43 persen turun sebesar 55,48 persen dari tahun 2021.

"Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 22,19 persen, dan Debt to Equity 16,05 persen," tuturnya.

Selain itu, pada semester I-2022 ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp 618,13 miliar, tumbuh sebesar 64,03 persen dari tahun 2021 sebesar Rp 376,83 miliar. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.