Sukses

KUR Perikanan Capai Rp 4,79 Triliun, Diguyur ke 112.130 Debitur

Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyoroti masih kurangnya pengelolaan pasca panen produk makanan di Provinsi Aceh

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor kelautan dan perikanan semester I-2022 mencapai Rp 4,79 triliun.kkp

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KP KKP Artati Widyarti, dalam Konferensi Pers "Capaian Kinerja Semester I Kkp- Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Perikanan Budidaya, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk KP”, Kamis (28/7/2022).

“KUR ini merupakan problem utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Nilai KUR sektor kelautan dan perikanan semester I-2022 mengalami kenaikan, saat ini Rp 4,79 triliun. Ini dicapai oleh 112.130 debitur,” kata Artati.

Dilihat dari kelompok usaha yang menggunakan KUR diantaranya ada kelompok usaha budidaya, perdagangan, kemudian penangkapan, pengolahan dan jasa lainnya. Hal itu dilihat dari sisi profil debitur KUR yang tersalurkan.

“Meningkatnya nilai KUR yang diserap atau disalurkan kepada para pelaku ini karena ada beberapa faktor,” ujarnya.

Pertama, meningkatnya plafon KUR 2022 menjadi Rp 373,17 triliun. Kedua, terbitnya Permenko bidang Perekonomian nomor 1 tahun 2022 tentang pedoman pelaksanaan KUR dan Permenko bidang perekonomian nomor 2 tahun 2022  tentang perlakuan khusus bagi penerima kredit usaha rakyat terdampak covid-19, diantaranya memberikan keleluasaan bagi calon penerima KUR persyaratannya dipermudah dan ada subsidi bunga 3 persen sampai akhir tahun ini.

Ketiga, adanya akselerasi KUR KP melalui pendampingan kepada pelaku usaha mikro kecil oleh Tenaga Pendamping Usaha Kelautan dan Perikanan (TPUKP) di 34 provinsi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi terkait Evaluasi Pelaksanaan Penyaluran KUR pada Semester I tahun 2022, Jumat (22/7), penyaluran KUR pada bulan Juni 2022 meningkat signifikan dan mencapai 41 persen (yoy) dibandingkan bulan Juni tahun 2021.

Sehingga Pemerintah optimis dapat mencapai target penyaluran KUR 2022 yang diproyeksikan sebesar Rp 373,17 triliun. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ekspor Perikanan

Seebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor perikanan periode Semester I-2022 mencapai USD 3,06 miliar atau setara Rp 45,36 triliun, naik 18,18 persen dibanding periode yang sama tahun 2021.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk KP KKP Artati Widyarti, dalam Konferensi Pers "Capaian Kinerja Semester I Kkp- Ditjen Perikanan Tangkap, Ditjen Perikanan Budidaya, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk KP”, Kamis (28/7/2022).

“Ekspor kita sudah mencapai USD 3,06 miliar untuk semester pertama tahun ini,” ujar Artati.

Adapun komoditas penyumbangnya ekspor produk Perikanan Indonesia, diantaranya udang USD 1,15 miliar, kontribusinya 37,60 persen terhadap nilai ekspor atau meningkat 10,82 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kedua, tuna-cakalang- tongkol sebesar USD 417,10 juta, kontribusinya terhadap ekspor 13,64 persen atau meningkat 24,65 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Ketiga, Cumi-sotong-gurita sebesar USD 335,40 juta atau 10,97 persen kontribusinya terhadap ekspor.

Keempat, rajungan-kepiting sebesar USD 295,19 juta atau 9,65 persen kontribusinya terhadap ekspor. Kelima, rumput laut sebesar USD 275 juta, kontribusinya terhadap ekspor sebesar 8,99 persen.

“Alhamdulillah nilainya terus naik, budidaya dan penangkapan dalam negeri terus meningkat,” imbuhnya.

Sementara, nilai ekspor produk perikanan Indonesia untuk bulan Juni mencapai USD 529,98 juta atau Rp 7,86 triliun atau naik 23,13 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2022.  Volume ekspor produk perikanan Indonesia pada bulan Juni 2022 sebesar 101,91 ribu ton atau naik 21,68 persen dibandingkan bulan Mei 2022.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Impor

Lebih lanjut, nilai impor semester I-2022 mencapai USD 321,82 juta atau sekitar 10,52 persen terhadap nilai ekspor. Sedangkan, untuk nilai impor bulan Juni sendiri mencapai USD 74,65 juta atau sekitar 14,08 persen terhadap nilai ekspor, sehingga mengukuhkan Indonesia sebagai negara net exporter produk perikanan.

“Impornya naik juga tapi tidak signifikan naik, impor ini diperuntukkan untuk sebagian diproses kemudian diekspor kembali. Sebagian untuk pengolahan tradisional seperti pindang, ada juga impor untuk pakan, dan bahan fortifikasi,” ujarnya.

Demikian pada semester I-2022 Neraca Perdagangan produk perikanan mengalami surplus sebesar USD 2,74 miliar atau setara Rp 40,59 triliun atau naik 15,89 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Jika dilihat dari negara tujuan ekspor produk perikanan, paling besar ke Amerika Serikat. Nilai ekspornya USD 1,150 miliar atau meningkat 14,58 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Kalau kita lihat kemana sih pasar tujuan kita, pertama ke Amerika Serikat untuk semester pertama sudah USD 1,150 miliar. Kemudian kedua, ke China USD 485 juta; ke ASEAN USD 332 juta, Jepang juga segitu (USD 332 juta), dan ke Uni Eropa USD 183,24 juta,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.