Sukses

PLN, Damri dan Tri Energi Bagi Tugas Bangun SPKLU Ultra Fast

Skema kerja sama penyediaan SPKLU ini menggunakan Skema Provide, Privately Owned and Operated (PPOO).

Liputan6.com, Jakarta - Tiga perusahaan bergandengan tangan untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar listrik alias SPBU listrik khusus untuk bus listrik di Jakarta dan kota besar lainnya. Ketiga perusahaan tersebut adalah PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Perum Damri dan PT Tri Energi Bersama (TEB).

Ketiga perusahaan ini sepakat untuk membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dapat digunakan masyarakat luas untuk mobil maupun bus listrik.

Skema kerja sama penyediaan SPKLU ini menggunakan Skema Provide, Privately Owned and Operated (PPOO), di mana PLN sebagai pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) akan menyediakan infrastruktur SPKLU dan platform teknologi informasi melalui menu Electric Vehicle pada aplikasi PLN Mobile.

Sedangkan pihak Damri akan menyediakan lahannya. Pihak TEB akan menyiapkan SPKLU beserta pengoperasian dan pemeliharaan.

General Manager PLN UID Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengatakan, dalam kerja sama ini, ketiga perusahaan membangun SPKLU Ultra Fast pertama dengan pola kemitraan sharing economic model dan menjadi pioner untuk SPKLU yang bisa untuk ngecharge mobil maupun bus listrik.

General Manager Perum Damri Cabang Jakarta, Rahmat Santoso, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah awal pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.

Damri akan mengerahkan 53 unit bus merek E-Inobus untuk operasional angkutan perkotaan di wilayah Bandung dan Surabaya. Sedangkan 1 unit bus merek Edison Motors yang akan dioperasikan untuk angkutan bandara.

"Program bus listrik untuk angkutan perkotaan DAMRI juga berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan. Kerja sama dengan PLN dan TEB hari ini adalah langkah awal untuk sinergi berkelanjutan”, ungkap dia dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/2022).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

600 Ribu Mobil Listrik

Direktur PT TEB Tania Natasha Andrika menjelaskan, perseroan berkomitmen untuk mengutamakan kualitas dan layanan sebagai operator SPKLU untuk kenyamanan pengguna mobil listrik.

"Kami sangat dukung program pemerintah untuk pengembangan EV,” ungkap Tania.

Kolaborasi PLN, Damri, dan TEB dalam penyediaan SPKLU tentunya akan mendukung tumbuh kembangnya kendaraan listrik di Indonesia.

Doddy menyampaikan bahwa diprediksi akan ada 600 ribu kendaraan listrik roda empat yang akan digunakan oleh masyarakat.

“Kita berharapnya 1 SPKLU bisa melayani 10 kendaraan listrik sehingga ditargetkan ada 60 ribu unit SPKLU yang bisa dibangun hingga 2030. Jakarta sendiri masih punya cadangan listrik 36%, jangan khawatir untuk pasokan," kata Doddy.

PLN membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mengakselerasi peningkatan infrastruktur kendaraan listrik. Bisnis SPKLU ini adalah bisnis masa depan yang akan terus berkembang dengan tumbuhnya kendaraan listrik di Indonesia.

Sehingga dengan tersedianya infrastruktur kendaraan listrik yang memadai bisa menjawab keraguan bagi masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Penambahan SPBKLU Dapat Mendorong Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional

PT PLN (Persero) mengadakan Focus Group Discussions (FGD) untuk menambah Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Indonesia, pada hari ini (23/7). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian PLN E-Mobility Days.

FGD yang membahas upaya penambahan SPBKLU di Indonesia ini melibatkan stakeholder dan juga Volta - MCAS Group. Keberadaan SPBKLU merupakan kebutuhan jawaban para pengendara motor listrik agar proses pengisian daya bisa lebih cepat.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan percepatan transisi ke kendaraan listrik merupakan langkah konkret beralih dari energi fosil menuju energi domestik yang murah dan ramah lingkungan.

Sebagai upaya mempercepat transisi ini, PLN merespons antusias masyarakat terhadap kendaraan listrik yang didominasi oleh motor listrik melalui pengembangan SPBKLU yang lebih masif.

Menurut Darmawan, saat ini banyak pengemudi ojek online yang mulai memakai motor listrik karena lebih hemat dibandingkan BBM. Hanya saja, dalam proses pengisian daya motor listrik membutuhkan waktu. Untuk menjawab kebutuhan ini, penting adanya stasiun penukaran baterai (battery swap station).

"Buat pengguna kendaraan listrik, spesifik ojek online, timing sangat penting. Dengan SPBKLU, tidak sampai 5 menit untuk penggantian baterai sehingga tidak memakan waktu yang lama. Kalau ini bisa diperbanyak SPBKLU, tentu akan memudahkan mereka," ujar Darmawan.

CEO PT M Cash Integrasi Tbk, Martin Suharlie mengungkapkan bahwa upaya ini merupakan komitmen perusahaannya untuk dapat terus memberikan dampak sosial bagi masyarakat Indonesia.

"Melalui Volta dan sistem ganti baterai yang dikembangkan oleh Group, kami berjalan dan bersinergi bersama PLN untuk terus memperkuat ekosistem EV di Indonesia," ucap Martin.

 

4 dari 4 halaman

Kebutuhan Ojek Online

Hal senada disampaikan CEO Energi Selalu Baru, Iwan Suryaputra. Dirinya optimistis diskusi ini dapat menghasilkan gagasan untuk memperluas aksesibilitas SPBKLU.

“Ini merupakan upaya percepatan pembangunan energi bersih transportasi yang berkelanjutan di Indonesia guna mewujudkan misi menciptakan Indonesia yang lebih hijau,” ujarnya.

Sebelumnya, PLN telah memulai dengan program-program ekosistem EV. PLN telah membuat SPKLU, home charging, layanan listrik yang prioritas untuk fasilitas EV, dan juga sistem digital yang terintegrasi dengan PLN Mobile. Namun, penguatan ekosistem EV harus terus dilakukan dengan kolaborasi semua pihak.

"PLN membuka diri berkolaborasi dengan berbagai pihak demi mendorong tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," pungkas Darmawan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.