Sukses

Indonesia Tak Bisa Lepas dari Jerat Minyak dan Gas hingga 2050

Sektor minyak dan gas (migas) masih akan memiliki peran penting dalam roadmap energi dan perekonomian Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro memperkirakan, sektor minyak dan gas (migas) masih akan memiliki peran penting dalam roadmap energi dan perekonomian Indonesia. Meskipun, pemerintah saat ini tengah giat mengkampanyekan program energi baru terbarukan, atau New Renewable Energy (RNE).

Melansir proyeksi konsumsi migas berdasarkan skenario Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), hulu migas sampai dengan 2050 masih akan jadi sektor kunci.

Proyeksi senada juga dikeluarkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), yang merilis tiga skenario outlook energy, yakni Business As Usual (BAU), Electric Vehicle (EV), dan New Renewable Energy (NRE).

"Peran penting hulu migas dalam roadmap energi Indonesia diantaranya dapat dilihat melalui proyeksi RUEN dan Outlook Energy BPPT, yang menyebutkan bahwa sampaidengan tahun 2050 mendatang konsumsi migas Indonesia masih akan terus meningkat," tulis Komaidi, Senin (25/7/2022).

"Sementara produksi migas terutama produksi minyak bumi Indonesia diproyeksikan akan menurun," terang dia.

RUEN memproyeksikan, konsumsi minyak Indonesia sampai dengan 2050 akan terus meningkat. Tiga skenario Outlook Energy BPPT (BaU, EV, NRE) juga memperkirakan volume konsumsi minyak bumi Indonesia sampai dengan 2050 akan terus melonjak.

Konsumsi minyak tertinggi terjadi pada skenario BAU, mencapai angka 1.171,75 juta barel pada 2050. Sementara produksinya hanya 70 juta barel saja.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Konsumsi Minyak

Sementara konsumsi minyak pada skenario EV dan NRE relatif sama, lebih rendah dari skenario BAU. Skenario EV meramal konsumsi minyak sebesar 1.002,3 juta barel dengan produksi 70 juta barel. Sedangkan konsumsi minyak pada skenario NRE sebesar 1.016 juta barel dengan produksi 70 juta barel.

"Meskipun kebijakan transisi energi diimplementasikan, RUEN dan tiga skenario Outlook Energy BPPT memproyeksikan defisit neraca minyak bumi Indonesia sampai dengan tahun 2050 akan terus meningkat," sambung Komaidi.

Komaidi melanjutkan, RUEN dan tiga skenario Outlook Energy BPPT juga memproyeksikan, volume konsumsi gas Indonesia sampai dengan 2050 akan terus meroket. Namun, terdapat perbedaan dalam proyeksi produksi gas.

"RUEN memproyeksikan produksi gas Indonesia akan meningkat sampai dengan tahun 2040, selanjutnya menurun. Sementara tiga skenario Outlook Energy BPPT memproyeksikan produksi gas Indonesia akan terus menurun," paparnya.

Adapun proyeksi produksi gas alam menurut RUEN pada 2040 sebesar 2,99 juta bbtu, dan akan turun jadi 2,55 juta bbtu pada 2050. Sementara tiga skenario BPPT kompak memperkirakan produksi gas bakal perlahan turun jadi 0,8 juta bbtu di 2050.

"Defisit neraca gas Indonesia pada tahun 2030-2050 baik berdasarkan skenario RUEN maupun tiga skenario Outlook Energy BPPT diproyeksikan akan terus meningkat," ujar Komaidi.

 

 

3 dari 4 halaman

6 Wilayah Kerja Migas Dilelang, Ada Perusahaan Asing Besar Minat Ikut

Sebelumnya, pemerintah secara resmi melelang 6 wilayah kerja (WK) migas pada penawaran tahap I tahun 2022. WK yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran langsung (joint study) dan lelang reguler tersebut juga menarik minat perusahaan multinasional.

"Lelang yang direct offer/joint study itu ada perusahaan multinasional (sebagai peserta). Nanti kita umumkan sekitar bulan September," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Kementerian ESDM, Rabu (20/7).

 Pada penawaran WK migas tahap I ini, Pemerintah melelang 3 wilayah kerja migas melalui penawaran langsung yaitu WK Bawean (WK eksploitasi) dan dua WK eksplorasi yaitu WK Offshore North West Aceh (Meulaboh), serta WK Offshore South West Aceh (Singkil).

Akses bid document WK Bawean mulai tanggal 20 Juli 2022 sampai dengan 19 Agustus 2022 dan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi tanggal 23 Agustus 2022.

Sedangkan untuk WK Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan serta WK Offshore South West Aceh (Singkil), akses bid document mulai tanggal 20 Juli 2022 sampai dengan 2 September 2022. Sedangkan batas waktu pemasukan dokumen partisipasi tanggal 6 September 2022.

Tutuka berharap lelang WK migas ini diminati banyak investor, baik dalam maupun luar negeri.

Agar lebih menarik investor, Pemerintah juga telah mengubah term and condition dalam kegiatan lelang 6 WK migas ini.

Ketentuan tersebut meliputi perbaikan profit split Kontraktor dengan mempertimbangkan faktor risiko WK, Signature Bonus terbuka untuk ditawar.

Kemudian FTP menjadi 10 persen shareable, penerapan harga DMO 100 persen selama Kontrak, memberikan fleksibilitas bentuk kontrak (PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split).

  

4 dari 4 halaman

Ketentuan Lain

Selain itu, ketentuan baru relinquishment (tidak ada pengembalian sebagian area di tahun ke-3 kontrak), kemudahan akses Data melalui mekanisme membership Migas Data Repository (MDR) serta pemberian insentif dan fasilitas perpajakan sesuai peraturan yang berlaku.

"Kita ubah (term and condition) supaya lebih menarik. Kalau pajak-pajak, nanti kita buka diskusi," imbuhnya.

Terhadap perubahan-perubahan tersebut, lanjut Dirjen Migas, sudah ada sinyal-sinyal positif. Meski demikian, Pemerintah tetap terbuka untuk berdiskusi agar semakin banyak investor yang tertarik berinvestasi di Indonesia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.