Sukses

Harga Emas Dunia Hari Ini Merangkak Naik

Harga emas bersiap untuk menghentikan penurunan beruntun 5 minggu pada dolar yang lebih lemah, imbal hasil

Liputan6.com, Jakarta Harga emas menuju kenaikan mingguan pertama dalam enam pekan pada perdagangan Jumat. Hal ini didorong mundurnya imbal hasil Treasury AS dan penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang mendukung daya tarik safe-haven bullion.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (23/7/2022), harga emas hari ini di pasar spot naik 0,29 persen menjadi USD 1.723,34 per ounce dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan lebih dari 1 persen, menyusul rebound kuat dari level terendah lebih dari satu tahun lalu di USD 1.680,25 pada perdagangan Kamis lalu.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,8 persen ke level USD 1.727,4. Rebound harga emas dibantu oleh mundurnya imbal hasil Treasury AS 10-tahun.

Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Chicago, Phillip Streible mengatakan, kurs dolar yang lebih rendah, penurunan saham pertumbuhan dan penurunan hasil mampu membantu mendongkrak harga emas.

Streible menambahkan, pertemuan The Fed kemungkinan akan menjadi peristiwa volatilitas tinggi untuk emas, mungkin tidak ada banyak kenaikan tajam setelah minggu depan.

Naiknya suku bunga AS meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Dengan asumsi kenaikan (suku bunga) The Fed sebesar 75 bps pada bulan Juli, kami percaya sebagian besar risiko penurunan jangka pendek telah diperhitungkan; tetapi tren jangka panjang masih ke bawah,” kata Analis Standard Chartered Suki Cooper dalam sebuah catatan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pasar Fisik

Tetapi emas juga dapat menemukan dukungan dari pasar fisik yang responsif terhadap harga dan jika risiko resesi semakin dalam, Cooper menambahkan.

Di pasar fisik, permintaan meningkat di beberapa hub Asia pekan ini karena harga yang lebih rendah menarik pembeli, memungkinkan dealer di India untuk mempersempit diskon.

Sementara itu, harga perak jatuh 1,65 persen ke level USD 18,52 per ounce, menuju penurunan mingguan delapan pekan berturut-turut. Harga platinum tergelincir 0,27 persen menjadi USD 869,4.

Sedangkan harga Palladium naik 5,69 persen menjadi USD 2.000,35, dalam perjalanan untuk kenaikan sekitar 9 persen untuk minggu ini. 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Harga Emas Hari Ini Bangkit Kembali setelah Dolar AS Tergelincir

Kemarin, harga emas kembali menguat setelah sebelumnya menyentuh rekor terendah dalam satu tahun dengan naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Kamis. penguatan harga emas hari ini terjadi karena tingginya minat investor akan instrumen safe haven di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi.

Mengutip CNBC, Jumat (22/7/2022), harga emas di pasar spot 1,03 persen ke level USD 1.713,69 per ounce setelah sebelumnya menyentuh USD 1.680,25 per ounce yang merupakan level terendah sejak akhir Maret 2021. Sedangkan untuk harga emas berjangka AS naik 0,73 persen menjadi USD 1.712,30 per ounce.

Membantu kenaikan harga emas, euro melonjak terhadap dolar AS, setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga lebih dari yang diharapkan karena kekhawatiran tentang inflasi yang tidak terkendali mengalahkan pertimbangan pertumbuhan ekonomi.

Kenaikan suku bunga ini dilakukan ketika ekonomi zona euro terhuyung-huyung dari dampak perang Rusia di Ukraina.

"Mereka berada dalam situasi yang buruk secara keseluruhan, mulai dari aspek geopolitik dengan Ukraina, harga energi yang lebih tinggi, utang dalam jumlah besar, semuanya mendorong minat beli pada emas, kata analis pasar senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

Dolar AS melemah, membuat emas lebih menarik bagi pembeli luar negeri. Bullion bersaing dengan dolar sebagai tempat yang aman.

4 dari 4 halaman

Fokus Keputusan the Fed

Namun secara keseluruhan, harga emas telah turun lebih dari USD 380 sejak awal Maret karena reli dolar AS baru-baru ini menambah hambatan dari kenaikan suku bunga yang agresif. Kenaikan dolar AS tersebut mengurangi biaya peluang untuk menahan aset yang tidak memberikan imbal hasil dan meredupkan daya tarik safe-haven.

"Emas tetap terperangkap di antara inflasi yang meningkat, kekhawatiran yang berkembang atas resesi dan pelarian ke kualitas di satu sisi, tetapi kenaikan suku bunga yang tajam, dolar AS yang kuat dan permintaan musiman yang lemah di sisi lain," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

Fokus sekarang adalah pada Federal Reserve AS, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin minggu depan.

“Mengingat seberapa cepat pasar telah memperkirakan kenaikan suku bunga 75 basis poin, emas bisa mendapatkan keuntungan dari reli bantuan jangka pendek jika Fed menaikkan 75 basis poin. Tetapi tren jangka panjang masih terlihat ke sisi bawah,” Cooper menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.