Sukses

Rupiah Menguat Ditopang Surplus Neraca Perdagangan

Hari ini rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran 14.975 per dolar AS hingga 15.015 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini ditransaksikan menguat. Penguatan nilai tukar rupiah ini ditopang neraca perdagangan yang masih surplus.

Pada Senin (18/7/2022), rupiah bergerak menguat 47 poin atau 0,31 persen ke posisi 14.950 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.991 per dolar AS.

"Memang pasar menyambut baik rilis trade balance kita yang mengalami surplus cukup tinggi," kata Ekonom senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dikutip dari Antara.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan pada Juni 2022 kembali mencetak surplus besar mencapai USD 5,09 miliar dengan nilai ekspor USD 26,09 miliar dan impor USD 21 miliar.

Surplus bulan Juni tersebut merupakan surplus 25 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Komoditas utama yang memberikan kontribusi berasal dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, diikuti besi dan baja.

Kinerja surplus perdagangan secara keseluruhan didorong oleh ekspor yang meningkat lebih pesat dibandingkan impor.

Dengan demikian, neraca perdagangan RI pada Januari-Juni 2022 mengalami surplus USD 24,89 miliar dengan total ekspor USD 35,33 miliar dan impor USD 21,62 miliar.

"Sepanjang enam bulan pertama 2022, trade balance kita surplusnya sangat tinggi, lebih dari dua kali lipat di enam bulan pertama 2021. Hal ini memberi fondasi yang cukup kuat memasuki semester dua ini, di tengah ketidakpastian global, dan volatilitas pasar akibat ekspektasi kenaikan Fed Fund Rate yang agresif," ujar Rully.

Rully memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran 14.975 per dolar AS hingga 15.015 per dolar AS.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ekonomi Terus Membaik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi Indonesia konsisten terus membaik. Hal tersebut bisa diihat dari salah satu indikator yaitu neraca perdagangan.

surplus neraca perdagangan Indonesia secara konsisten surplus selama 26 bulan beruntun. Terakhir pada Juni 2022, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 5,09 miliar.

“Di tengah berbagai tantangan global yang terus berlangsung, kinerja impresif pada neraca perdagangan ini merupakan modal penting dalam menjaga stabilitas sektor eksternal Indonesia, khususnya melalui kapasitas cadangan devisa yang kuat,” kata Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Jumat (15/7/2022).

Kinerja neraca perdagangan sepanjang Semester I 2022 juga menunjukkan angka fantastis yakni sebesar USD 24,89 miliar. Nilai ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah jika dibandingkan dengan surplus kumulatif secara periode semesteran.

Kembali dibukanya izin ekspor minyak sawit dan bahan bakunya menjadi penopang surplus neraca perdagangan pada bulan Juni 2022. Terbukti, minyak kelapa sawit merupakan kontributor utama surplus neraca perdagangan Indonesia dengan share sebesar 54 persen dari total surplus.

 

3 dari 4 halaman

Harga Komoditas

Di saat yang sama, harga-harga komoditas penyumbang ekspor Indonesia juga masih berada di level yang tinggi, terutama batu bara yang berada pada level USD 284,9 per MT atau meningkat 152,28 persen yoy.

“Memperkuat kerja sama internasional, baik billateral maupun multilateral melalui dialog dan koordinasi lintas negara menjadi salah satu kunci dalam mempertahankan surplus neraca perdagangan. Dari berbagai dialog tersebut akan terus digali berbagai produk andalan Indonesia untuk dipasarkan di negara-negara potensial” ungkap Airlangga Hartarto.

Kerja sama ekonomi internasional yang terus dibangun dan dikembangkan oleh Indonesia dengan negara-negara mitra dagang berhasil memberikan dampak positif terhadap konsistensi surplus neraca perdagangan Indonesia.

Diantara negara-negara mitra dagang, surplus neraca perdagangan Indonesia terutama berasal dari India sebesar USD 1,90 miliar, Amerika Serikat di angka USD 1,69 miliar dan Filipina mencapai USD 1,16 miliar.

“Disamping mempererat kerja sama internasional, pemerintah juga terus mendorong peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi, khususnya dari sektor industri pengolahan. Sektor ini memberikan sumbangsih terbesar pada komoditas ekspor Indonesia yakni sebesar 70,01 persen dari total ekspor.” Ujar Menko Airlangga.

 

 

4 dari 4 halaman

Ekspor

Nilai ekspor pada Juni 2022 sebesar USD 26,09 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 40,68 persen yoy. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari sampai dengan Juni 2022 bahkan telah mencapai sebesar USD 141,07 miliar atau tumbuh sebesar 37,11 persen ctc.

Peningkatan ekspor nonmigas tertinggi pada Juni 2022 dibandingkan Mei 2022 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) sebesar USD 2.538,9 juta, terutama karena keran ekspor komoditas ini telah dibuka kembali.

Salah satu komoditas andalan Indonesia yang terus didorong untuk melakukan pengembangan dan inovasi adalah produk Kendaraan dan bagiannya (HS 87). Komoditas ini memiliki nilai tambah tinggi dengan total ekspor sepanjang Januari sampai dengan Juni 2022 sebesar USD 4,96 miliar. Nilai tersebut mengalami pertumbuhan double digit sebesar 13,32 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.