Sukses

Tak Kira-kira, Miliarder Bill Gates Hibahkan Harta Rp 300,5 Triliun

Bill Gates mengungkapkan akan menyumbang Rp 300,5 triliun dari kekayaannya ke Yayasan Bill and Melinda Gates.

Liputan6.com, Jakarta - Bill Gates mengungkapkan akan menyumbangkan uang senilai USD 20 miliar atau setara Rp. 300,5 triliun dari kekayaannya ke Yayasan Bill and Melinda Gates. 

Sumbangan ini akan meningkatkan pengeluaran sang miliarder dalam menghadapi tantangan global termasuk pandemi dan dampak perang Rusia-Ukraina.

"Beberapa kemunduran global yang besar selama beberapa tahun terakhir telah membuat banyak orang putus asa dan bertanya-tanya apakah dunia ditakdirkan untuk menjadi lebih buruk," tutur Gates dalam sebuah postingan di Twitter, dikutip dari CNBC International, Kamis (14/7/2022).

"Saya berharap dengan memberi lebih banyak, kita dapat mengurangi beberapa penderitaan yang dihadapi orang-orang saat ini dan membantu memenuhi visi yayasan untuk memberi kesempatan hidup sehat dan produktif," ucapnya, dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan sumbangan tersebut.

Yayasan Bill and Melinda Gates, salah satu filantropi terbesar di dunia, berencana untuk meningkatkan pembayaran hingga 50 persen di atas tingkat pra-pandemi, dari hampir USD 6 miliar menjadi USD 9 miliar atau setara Rp. 135,1 triliun setiap tahun pada tahun 2026.

Bill dan Melinda French Gates, tak lama setelah mengumumkan perpisahan mereka, juga mengumumkan sumbangan sebesar USD 15 miliar (Rp 225,4 triliun) kepada yayasan itu pada Juli 2022. 

Melansir CNN Business, yayasan Bill and Melinda Gates berfokus pada pemberian amal yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan global, kesetaraan gender dan pendidikan, di antara isu-isu lainnya.

Sebelum sumbangan terbaru, Bill Gates dan mantan istrinya, Melinda French Gates, telah berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka ke yayasan yang mereka dirikan bersama 20 tahun lalu, serta untuk upaya filantropi lainnya.

Dengan perkiraan kekayaan bersih sekitar USD 114 miliar, atau Rp 1,7 kuadriliun, Bill Gates saat ini adalah orang terkaya keempat di dunia, menurut Indeks Miliarder Bloomberg, dengan sebagian besar kekayaannya terkait dengan saham Microsoft.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Komentar Miliarder soal Ramalan Resesi AS, Mulai Elon Musk hingga Bill Gates

Sejumlah miliarder membeberkan prediksi mereka tentang resesi yang diramal akan menimpa ekonomi Amerika Serikat sebelum akhir tahun. 

Prediksi miliarder ini memperluas peringatan dari lembaga keuangan dan CEO ketika Federal Reserve bergerak untuk mengatasi inflasi tinggi dengan kenaikan suku bunga yang lebih curam dari perkiraan.

Elon Musk menjadi salah satu miliarder ternama yang mengungkapkan kekhawatirannya akan risiko resesi di AS.

Dilansir dari Forbes, Rabu (22/6/2022) saat berbicara di Qatar Economic Forum, Musk mengatakan pendapatnya terkait dengan resesi ekonomi.

"Resesi tak terhindarkan di beberapa titik," ungkap dia. 

Pernyataan itu pun senada dengan yang telah diucapkan Presiden AS Joe Biden dalam wawancara dengan kantor berita Associated Press.

Sebelumnya, dalam email internal kepada para eksekutif Tesla, orang terkaya di dunia itu telah mengungkapkan dirinya memiliki

"Perasaan yang sangat buruk" tentang ekonomi AS, ketika mengisyaratkan akan adanya PHK di perusahaan kendaraan listrik tersebut.

Pada Mei 2022, pendiri Microsoft Bill Gates juga berbagi sentimen serupa dalam sebuah wawancara dengan jurnalis CNN Fareed Zakaria.

Dalam wawancara itu, Gates menyebut dunia sedang menuju perlambatan ekonomi dalam 'waktu dekat' di tengah dampak pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

Adapun CEO JP Morgan Jamie Dimon yang memperingatkan 'badai' ekonomi yang dipicu oleh konflik di Ukraina dan inflasi yang tinggi dan mengatakan banknya sedang mempersiapkan hasil yang buruk dari kedua krisis tersebut awal bulan ini.

Kemudian pendiri dan CEO Citadel Ken Griffin, bulan lalu memperingatkan bahwa "jika tingkat inflasi tetap di sekitar 8,5 persen seperti saat ini, The Fed perlu mengerem dengan cukup keras agar tidak mendorong ekonomi ke dalam resesi".

3 dari 3 halaman

Harta Miliarder Terkaya di Dunia Anjlok Rp 20,9 Kuadriliun Selama Kuartal I 2022

Harta kekayaan orang terkaya di dunia Elon Musk anjlok hampir USD 62 miliar atau setara Rp. 927,8 triliun.

Miliarder Jeff Bezos juga melihat kekayaannya turun sekitar USD 63 miliar atau Rp. 942,7 triliun. Selain Musk dan Bezos, kekayaan bersih pendiri Meta Mark Zuckerberg juga susut lebih dari setengahnya.

Dilansir dari Bloomberg, secara total kekayaan 500 orang terkaya di dunia susut hingga USD 1,4 triliun atau Rp. 20,9 kuadriliun pada paruh pertama tahun 2022.

Ini menandai penurunan kekayaan yang cukup tinggi dalam enam bulan di antara sederet miliarder global.

Penurunan kekayaan ini juga menandai perubahan yang tajam dibandingkan tahun sebelumnya, ketika kekayaan miliarder terkaya membengkak saat pemerintah dan bank sentral AS mengeluarkan langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah pandemi Covid-19, meningkatkan nilai perusahaan teknologi hingga mata uang kripto.

Dengan para pembuat kebijakan AS menaikkan suku bunga untuk menangani inflasi yang meningkat, beberapa saham, dengan miliarder yang memilikinya - anjlok dengan cepat.

Salah satunya adalah produsen mobil listrik yang dipimpin Elon Musk, Tesla mengalami kuartal terburuk dalam tiga bulan hingga Juni 2022, dan saham Amazon.com juga ikut terdampak anjloknya saham teknologi. 

Namun, para miliarder terkaya telah mengumpulkan begitu banyak kekayaan dalam beberapa tahun terakhir sehingga sebagian besar tidak hanya dapat menahan paruh pertama terburuk sejak 1970 untuk Indeks S&P 500, tetapi mereka kemungkinan mencari penawaran, menurut Thorne Perkin, presiden Papamarkou Wellner Asset Management.

"Banyak klien kami mencari peluang ketika ada masalah," beber Perkin.

CEO Tesla Elon Musk, masih menduduki posisi miliarder terkaya di dunia dengan kekayaan bersih USD 208,5 miliar atau setara Rp. 3,1 kuadriliun, sementara Bezos dari Amazon berada di urutan kedua dengan kekayaan bersih USD 129,6 miliar atau setara Rp.1,9 kuadriliun, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Bernard Arnault, orang terkaya Prancis, menempati urutan ketiga dengan kekayaan USD 128,7 miliar (Rp. 1,9 kuadriliun), diikuti oleh Bill Gates dengan USD 114,8 miliar (Rp. 1,7 kuadriliun), menurut indeks Bloomberg.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.