Sukses

Barata Indonesia Ekspor Perdana Komponen Kereta Api Transom Assy ke AS

Ekspor komponan kereta api Transom Assy merupakan salah satu bentuk komitmen Barata Indonesia dalam memperluas pasar manufaktur industri komponen.

Liputan6.com, Surabaya - PT Barata Indonesia (Persero) melalui Divisi Industri Komponen dan Permesinan (DIKP) kembali menambah daftar produk yang diekspor. Terbaru, Barata Indonesia melakukan ekspor perdana produk Transom Assy ke Amerika Serikat.

"Setelah rutin melakukan ekspor komponen kereta api Bogie sejak 2011. Kali ini, Barata Indonesia melakukan ekspor perdana produk Transom Assy ke Amerika Serikat," tutur Direktur Pemasaran Barata Indonesia, Sulistyo Handoko, Selasa (12/7/2022).

Transom Assy merupakan komponen yang berfungsi sebagai dumping untuk mengurangi getaran yang ada di kereta api sehingga lebih stabil.

"Ekspor produk baru tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen perseroan dalam memperluas pasar manufaktur industri komponen dan permesinan dalam rangka diversifikasi produk khususnya industri perkeretaapian," kata Sulis.

Sulis menyampaikan, optimisme perseroan sebagai BUMN Manufaktur dalam menghasilkan produk-produk komponen industri yang berdaya saing dan diakui dunia.

“Pencapaian ini sekaligus menjadi kekuatan bagi kami untuk terus menjadi key player dalam global supply chain khususnya di industri perkeretaapian,” ucapnya.

”Kami berharap ekspor perdana Transom Assy ini, menghasilkan pasar ekspor yang sustain sehingga dapat mendongkrak kinerja perseroan,” imbuh Sulis.

Dalam menjaga kualitas produk yang dihasilkan, perseroan juga telah memperbarui sertifikat Association of American Railroads (AAR) yang menjadi salah satu prasyarat utama ekspor produk komponen kereta api ke pasar Amerika Serikat.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja Semester I 2022

Berdasarkan catatan kinerja Semester I 2022, Barata Indonesia telah melakukan ekspor sebanyak 44 kali ke berbagai negara dengan total nilai ekspor sebesar 2,1 juta USD. Diantaranya Kanada, Jerman, Cina, Meksiko dan Korea Selatan.

"Kepercayaan ini akan menjadi komitmen Barata Indonesia untuk terus tumbuh, meningkatkan positioning market di industri manufaktur baik nasional hingga global dengan menghasilkan produk yang berdaya saing, harga yang kompetitif dan delivery yang tepat waktu dengan nilai tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi," ujar Sulis.

Barata Indonesia terus optimis kinerja perseroan dapat segera bangkit seiring dengan optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pasca pandemi.

"Kondisi ini diharapkan dapat mendorong proyek pembangunan di berbagai industri kembali menggeliat sehingga berdampak pada peluang pendapatan perseroan," ucap Sulis.

3 dari 3 halaman

Barata Ekspor Komponen Pembangkit Listrik ke Bahrain dan Brasil

Sebelumnya, PT Barata Indonesia (Persero) melakukan ekspor komponen pembangkit listrik ke Bahrain dan Brazil melalui Pabrik Komponen Turbin di Cilegon, di bawah pengawasan Divisi Pembangkit pada Rabu (27/1/2021).

Direktur Operasi Barata, Bobby Sumardiat Atmosudirjo menjelaskan, target perusahaan tidak berubah, yakni akan terus menjadi perusahaan manufaktur nasional yang berdaya saing hingga mancanegara. Perseroan berkomitmen memberikan nilai tambah bagi pemulihan ekonomi nasional melalui performa ekspor.

"Target kami tahun 2021 sebesar USD 30 juta. Ini adalah semangat optimisme kami untuk terus menghasilkan produk-produk manufaktur yang tidak hanya kompeten tapi berdaya saing global secara berkelanjutan," ujar Bobby dalam keterangannya, Kamis (28/1/2021).

Adapun untuk ekspor ke Bahrain, 2 komponen pembangkit andalan Barata Indonesia yakni LP Outer Casing dan Condenser akan digunakan pada Pembangkit Lisrik Tenaga Gas Al Dur Phase II, yang dibangun di lokasi existing dekat site Al Dur Phase I IWPP Plant. Sebelumnya pembangkit ini juga menggunakan produk Barata Indonesia dalam penyediaan komponen Pembangkit Listrik.

Nantinya pembangkit tersebut akan memiliki empat Gas Turbine Generation (GTG) dengan 4 Heat Recovery Steam Generator serta 2 Steam Turbine. Untuk mengerjakan komponen tersebut, Pabrik Komponen Turbin Cilegon membutuhkan waktu 60.000 jam kerja.

Selain melakukan ekspor ke Bahrain, Barata juga melakukan ekspor komponen pembangkit Steam Turbine Condenser ke Pembangkit Listrik Parnaiba V ke Brasil.

Ekspor Steam Turbine Condenser kali ini juga merupakan salah satu yang terbesar dan terpanjang yang pernah dikerjakan pabrik Cilegon dengan tonase hampir 500 ton.

Sementara, berdasarkan laporan keuangan perseroan tahun 2020, Barata berhasil mencatatkan performa penjualan sebesar Rp 1,2 triliun dan kinerja ekspor sebesar Rp 388,7 miliar.

Lebih lanjut, Bobby optimistis kinerja perseroan dapat segera bangkit seiring dengan optimisme pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kondisi ini diharapkan dapat mendorong proyek pembangunan di berbagai industri kembali menggeliat sehingga berdampak pada peluang pendapatan perseroan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.