Sukses

Kadin Indonesia Bakal Jembatani UMKM Masuk Rantai Pasok Global

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ingin melibatkan usaha mikro, kecil, dan mene

Liputan6.com, Bali Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ingin melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam rantai pasok global. Termasuk di sektor digital yang dibutuhkan dunia global.

Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan KADIN Indonesia, Aldi Haryopratomo menyampaikan niatannya ini dalam gelaran Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022.

“KADIN Indonesia berencana mengumpulkan seluruh UMKM yang sudah masuk ke program yang dimiliki oleh Bank Indonesia, ASPI, Aftech, dan wadah lainnya untuk bisa masuk ke pipeline kita agar dapat menjadi mitra ke negara-negara B20 dan membangun jembatan yang nyata," katanya dalam Casual Talk: Industries Support on the Development of National Digital Economy and Finance Initiatives, mengutip keterangan resmi, Senin (11/7/2022).

"Sehingga para eksportir tidak hanya mendapatkan support dari sisi pendanaan atau akses pasar, namun juga dari sisi produksi, peningkatan SDM, bahkan sertifikasi yang saat ini sudah digital," tambahnya.

Aldi menyebut KADIN wikiwirausaha yang sedang dikembangkan ini mempunyai misi untuk menjadikan UMKM naik kelas. Tujuannya guna menjadi bagian dari rantai pasok global.

Ia mengungkap saat ini KADIN menjadi wadah yang menyaring dan menyalurkan kepada negara-negara B20 yang membutuhkan produk dari Indonesia.

“Harapan kami kedepannya dapat meningkatkan perekonomian serta devisa Negara. KADIN juga berharap hal ini dapat menjadi pondasi yang kuat untuk para eksportir,” tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gelaran FEKDI

Informasi, FEKDI digelar dengan tujuan sebagai ajang etalase dari inovasi produk dan layanan. Kemudian sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Gelaran ini didukung oleh Bank Indonesia, Kementrian Perekonomian serta dengan dukungan dari Kementrian/Lembaga dan Industri. FEKDI 2022 resmi diselenggarakan dengan penempatan plakat oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Komunikasi dan Informatika Jhonny G Plate serta Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo.

FEKDI 2022 hadir selama 5 hari hingga 15 Juli 2022 secara hybrid, dengan ragam bahasandan diskusi perkembangan ekonomi dan keuangan digital oleh otoritas, pelaku industri, akademisi dan lembaga internasional.

Topik bahasan FEKDI 2022 meliputi (i) sinergi dan kolaborasi EKD, (ii) mata uang digital, (iii) ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, (iv) pembayaran lintas negara (cross border payment) dan pembiayaan hijau (green financing), serta (v) strategi kebijakan dalam mendorong digitalisasi untuk pemulihan ekonomi.

FEKDI 2022 juga menyuguhkan showcasing yang menampilkan berbagai produk dan inovasi, implementasi kebijakan. Serta percapaian dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital.

Sebelumnya juga telah dilakukan berbagai kegiatan pre-event FEKDI di 46 wilayah Indonesia. Untuk informasi lengkap serta ikut serta dalam sesi diskusi dan hadir dalam FEKDI 2022 secara virtual dapat mengunjungi www.fekdi.co.id.

 

3 dari 4 halaman

Fokus Ekonomi Digital

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo membuka gelaran Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI). Ia menekankan aspek ekonomi digital ini menjadi salah satu fokus membangun ekonomi indonesia.

Diketahui, pembangunan ekonomi nasional tercermin dalam tema besar Presidensi G20 Indonesia, Recover Together, Recover Stronger. Maka , diperlukan akselerasi dan sinergi yang tepat dalam pengembangan ekonomi digital.

“Inilah tema yang kita angkat di FEKDI ini, yaitu adalah advancing digital economy and finance: Synergistic and inclusive ecossytem for accelerated recovery, suatu ekosistem untuk membangun tema Presidensi G20 Indonesia, recover together recover stronger,” terang dia dalam Festival Ekonomi Keuangan Digital indonesia 2022, Bali, Senin (11/7/2022).

Sebagai bagian dari gelaran G20 jalur keuangan, kata dia, ada sejumlah hal penting yang akan dibahas dalam beberapa hari kedepan. Setidaknya ada 4 poin besar yang akan dibahas secara berturut-turut kedepannya.

Diantaranya, kolaborasi dan sinergi dalam ekonomi digital indonesia, kemudian digital currency yang meliputi mata uang kripto. Kemudian, ekonomi dan keuangan hijau dan inklusif, serta cross-border payment.

“Ini sinergi Kementerian, Bank Indonesia, asosiasi untuk bersama mendigitalkan Indonesia. Besok kita membahas crypto, lusa kita membahas bagaimana digital economy memajukan ekonomi indonesia yang tak hanya inklusif tapi juta green,” katanya.

“kita juga bicara soal cross-border payment, tak hanya indonesia, tapi ASEAN, inilah digital payment,” tambahnya.

 

4 dari 4 halaman

Sinergi

Lebih lanjut, Perry mengungkap dengan adanya diskusi yang digelar dalam FEKDI kedua ini, akan menjadi bukti dalam memajukan ekonomi digital Indonesia. Menurutnya, dalam mengejar tujuan itu, diperlukan kolaborasi dans sinergi antara Pemerintah dan Asosiasi.

“Kita undang ketua asosiasi bagaimana bersama pemerintah mendigitalkan Indonesia, untuk indonesia, untuk rakyat, untuk kemajuan bangsa. Lebih dari itu, juga untuk global,” katanya.

Ia meminta, melalui gelaran ini, keluar sebuah hasil yang bisa membuktikan upaya dalam mendorong ekonomi digital dalam negeri.

“Mari kita bersinergi, mari kita tunjukkan ke dunia, presidensi G20 bahwa indonesia telah maju dalam digital economy, tak hanya indonesia, untuk bangsa indonesia, untuk rakyat, tapi juga untuk dunia,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.