Sukses

Tol Semarang-Demak Dibangun di Atas Laut, Menteri PUPR: Perhatikan Tantangan Konstruksi

Tol Semarang - Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, kehadiran Jalan Tol Semarang -Demak diharapkan dapat semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara. Adanya Tol Semarang-Demak ini juga diharapkan jadi penghubung kawasan strategis pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata.

Menteri PUPR berpesan agar pembangunan Tol Semarang - Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangan.  "Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan," kata Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Minggu (10/7/2022).

Tol Semarang - Demak memiliki panjang 26,95 km yang dibangun dalam 2 seksi melalui skema Kerja Sama Badan Usaha dengan Pemerintah (KPBU). Dua seksi tersebut adalah Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 km menjadi porsi pemerintah (APBN) dengan kebutuhan biaya Rp 10 triliun.

Sementara Seksi 2 untuk ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.

Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A; pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung serta rest area dan Gerbang Tol untuk 1B; pembangunan Kolam Retensi Terboyo (± 189 Ha) dan Sriwulan (± 28 Ha), Rumah Pompa Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.

Pada seksi 1 tengah dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres 7,63  persen dan diharapkan selesai pada bulan Januari 2023 hingga 2 lapis timbunan dan dapat dijadikan acuan untuk pekerjaan tanggul laut pada paket kontraktual 1B yang pada bulan januari 2023 bertepatan mulai pekerjaan timbunan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tanggul Laut

Tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis.

Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan cara pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.

Diharapkan dengan Pembangunan Jalan Tol yang terintegrasi tanggul laut ini permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe - Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir tahun 2023 dengan terbangunnya tanggul hingga 4 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.

Selanjutnya untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4% dan ditargetkan rampung akhir tahun ini. Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp 4,7 triliun.

 

 

3 dari 4 halaman

Modal Rp 2 Triliun, Hutama Karya dan Beijing Bangun Tol Semarang-Demak 1A

PT Hutama Karya (Persero) telah meraih kontrak baru untuk menggarap proyek konstruksi jalan bebas hambatan di Jawa Tengah, yakni Jalan Tol Semarang-Demak 1A sepanjang 4 km.

Dalam pengerjaan proyek tol Semarang-Demak tersebut, Hutama Karya berkolaborasi dengan Beijing Urban Construction Group (BUCG), dengan porsi Hutama Karya sebesar 40 persen. Penandatanganan kontrak proyek telah dilakukan pada Senin, 24 Januari 2022 silam.

Direktur Operasi I Hutama Karya Novias Nurendra menyampaikan, perseroan bersama dengan BUCG menargetkan proyek senilai Rp 2,08 triliun ini dapat rampung dalam waktu 810 hari kalender, atau pada Juli 2024 mendatang.

"Adapun dalam menggarap Jalan Tol Semarang-Demak 1A ini, kami akan mengerjakan peninggian Jembatan Kaligawe, penyambungan Approach Bridge dan pekerjaan elevasi pada 14 titik. Semuanya di daerah Kota Semarang," terang Novias, Jumat (11/3/2022).

Lebih lanjut, Novias mengatakan, proyek Tol Semarang-Demak 1A dibangun di atas tanah yang sangat lunak dari kedalaman 0 hingga 20 m. Sehingga dalam konstruksinya perusahaan akan menggunakan teknologi Mortar Busa guna mengatasi kondisi tanah lunak tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Inovasi Teknologi

Selain itu, akan diterapkan juga beberapa teknologi lainnya seperti Post Tension System sebagai Pier Head Strengthening, Mechanical Connector System untuk penyambungan besi beton, Lead Rubber Bearing System sebagai peredam gaya gempa, hingga Fast Track Concrete Pavement agar rigid pavement dapat di open traffic pada umur 24 jam.

"Salah satu tantangan dalam proyek ini adalah lokasi proyek yang berada di wilayah dengan trafik lalu lintas yang cukup padat. Sehingga nanti akan dilakukan rekayasa lalu lintas," ungkapnya.

"Meski demikian, kami akan memastikan konstruksi Jalan Tol Semarang-Demak 1A tidak mengganggu pengguna jalan, khususnya di jalan arteri sekitar proyek. Kami sudah siapkan mitigasinya," kata Novias.

Proyek Jalan Tol Semarang-Demak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Jika rampung, kehadiran Tol Semarang-Demak 1A akan membuka konektivitas dan meningkatkan kapasitas jalan, khususnya di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

Kehadiran tol ini juga akan melengkapi jaringan jalan tol yang sudah ada di Jawa Tengah, serta terbangunnya tanggul laut di Wilayah Utara Kota Semarang untuk mengatasi masalah banjir Rob yang sering terjadi di area Semarang dan Demak.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.