Sukses

Kemenkop UKM Ajak Koperasi Salurkan Hewan Kurban Melalui Baznas

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyerahkan hewan kurban melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyerahkan hewan kurban melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Baznas merupakan lembaga resmi dan sudah terpercaya. Sehingga, koperasi-koperasi yang menyalurkan hewan kurban mempercayakan penyalurannya kepada Baznas," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/7/2022).

SesKemenKopUKM menambahkan, pihaknya menyerahkan sapi seberat 800 kilogram dan 500 kilogram. "Sapi yang diserahkan kepada Baznas juga tentunya sudah melalui pemeriksaan dokter hewan," imbuh Arif.

Arif berharap, ke depan lebih banyak lagi koperasi-koperasi yang menyalurkan hewan kurbannya melalui Baznas.

Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Baznas Achmad Sudrajat berharap, kerja sama ini bisa menjadi momentum Baznas dan KemenKopUKM dalam menguatkan kebersamaan dalam menyejahterakan umat.

"InsyaAllah apa yang telah diserahkan oleh Kemenkop ini akan kami sampaikan kepada para mustahik, tentunya penyaluran sesuai dengan prinsip Aman Syari, Aman Regulasi dan Aman NKRI," ujar Achmad.

Achmad juga berharap kerja sama ini terus berlanjut dalam memberikan kesejahteraan masyarakat. "Tentunya, sudah ada koperasi-koperasi yang di bawah KemenkopUKM ini telah melakukan kerja sama dengan Baznas," kata Achmad.

Tahun ini, Kurban Online Baznas menargetkan dapat menghimpun 8.100 hewan kurban setara kambing. Daging kurban akan didistribusikan ke daerah yang masyarakatnya membutuhkan daging kurban dan angka stuntingnya tinggi.

Adapun sebaran distribusi Kurban Baznas tahun 2022 ini mencakup 34 Provinsi. Dari target Kurban Online BAZNAS Pusat tersebut diharapkan dapat menjangkau 352.896 jiwa (penerima manfaat).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PMK Merebak, Pedagang Hewan Kurban Idul Adha Ogah Jualan Sapi

Sebelumnya, Ilyas pedagang hewan kurban di Walang Baru, Koja, Jakarta Utara tahun ini memilih hanya menjual kambing dan domba pada musim lebaran Idul Adha. Tak lain karena munculnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi.

"Tahun ini kita cuma jual kambing, kalau sapi gak main (jual)," kata Ilyas kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (9/7).

Dia menjelaskan, proses izin jual kambing juga lebih mudah karena hanya memerlukan surat keterangan sehat dari hewan qurban yang dijual. Berbeda dengan penjualan sapi yang harus mengurus izin lebih banyak.

"PMK kan cenderungnya ke sapi, kalau kambing cuma surat sehat," kata dia.

Selain itu, penjualan hewan qurban berupa sapi kata Ilyas sangat beresiko karena sistemnya jual putus. Artinya dia harus membeli sapi-sapi tersebut langsung dari peternak dan jika tidak laku terjual tidak bisa dikembalikan.

"Kita enggak mau terima resiko tinggi, karena tengkulak maunya jual lepas, kalau enggak ke jual kita yang rugi," kata dia.

Terlebih tahun ini dia tidak mendapatkan lokasi strategis untuk menjual hewan qurban. Tahun lalu, lokasi kandang berada di salah satu ruko Jakarta Utara, sehingga memudahkan proses pemasaran. Sedangkan tahun ini, dia hanya menyewa tempat di pemukiman warga.

"Perizinan di komplek agak lama, karena ini di lingkungan hidup, beda dengan kalau jual di lahan kosong. Tapi saya urus izinnya dari kelurahan, kecamatan sampai ke Wali Kota," tuturnya.

Meskipun hanya menjual kambing dan domba, namun modal yang dikeluarkan mencapai Rp 150 juta. Modal yang dikeluarkan ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar Rp 85 juta. Tahun lalu dengan modal tersebut dia bisa menjual hewan kurban kambing dan sapi.

"Tahun ini modalnya hampir Rp 150 juta kalau tahun lalu Rp 85 juta," kata dia.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Jelang Idul Adha, Kementan Pastikan Pasokan Hewan Kurban Aman

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri memastikan pasokan hewan kurban dalam kondisi cukup. Mengingat hari raya Idul Adha akan dirayakan kurang dari satu bulan lagi.

Jelang perayaan Idul Adha yang akan jatuh di awal Juli 2022 nanti, Kuntoro turut mengajak masyarakat untuk tidak panik atau khawatir terkait ketersediaan hewan kurban.

“Kami memastikan ketersediaan hewan kurban, baik sapi, kambing, dan domba, dalam kondisi cukup. Hal ini mengacu pada jumlah kebutuhan hewan kurban tahun lalu yang mencapai 1,5 juta ekor,“ ujarnya dalam Konferensi Pers Update Penanganan Wabah PMK, Senin (13/6/2022).

Meskipun dalam kondisi wabah PMK, ia optimistis stok hewan kurban saat ini mampu memenuhi kebutuhan kurban pada Iduladha nanti.

“Kami menekankan bahwa PMK ini tidak berbahaya bagi kesehatan manusia dan fakta di lapangan menunjukan bahwa pmk dapat disembuhkan,“ ungkap Kuntoro.

Berdasarkan aplikasi siagapmk.id yang bersumber dari Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (Isikhnas) dan dilengkapi dengan laporan dari pemerintah daerah terkait pekembangan PMK di indonesia, PMK tercatat menyebar di 18 provinsi dan 180 kabupaten.

Berdasarkan data dari siagapmk.id per hari ini (13 Juni 2022, pukul 12.00 WIB.red) jumlah hewan sakit sebanyak 150.630 ekor, jumlah hewan yang sembuh sebanyak 39.887 ekor, jumlah hewan potong bersyarat sebanyak 893 ekor sementara jumlah hewan mati sebanyak 695 ekor, ‘‘ tuturnya.

Mengakhiri update penanganan dan penanggulangan PMK Kuntoro menegaskan pemerintah berkomitmen penuh dalam pengendalian wabah PMK di Indonesia.

“Kami sampaikan bahwa pemerintah saat ini serius dan akan selalu hadir bersama peternak untuk dapat mengatasi pmk secara bersama-sama," kata dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.