Sukses

Cetak Pengusaha Muda, Zurich Indonesia Kucurkan Rp 7,2 Miliar

Zurich Indonesia (Zurich) meluncurkan Zurich Entrepreneurship Program bagi siswa SMA dan SMK agar dapat menciptakan peluang ekonomi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Zurich Indonesia (Zurich) meluncurkan Zurich Entrepreneurship Program bagi siswa SMA dan SMK agar dapat menciptakan peluang ekonomi di Indonesia.

Zurich bersama dengan Z Zurich Foundation menyalurkan pendanaan sebesar Rp 7,2 miliar untuk mengimplementasikan Zurich Entrepreneurship Program.

Hal ini melalui kerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI). Sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan, program ini akan memberdayakan lebih dari 9.000 siswa SMA dan SMK di Indonesia untuk dapat menciptakan 50 bisnis baru selama tiga tahun ke depan.

Berdasarkan studi komprehensif Program Pengembangan Kewirausahaan Nasional yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia tahun 2020, penguatan kewirausahaan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta koperasi menjadi salah satu target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Sejalan dengan hal ini, Zurich Entrepreneurship Program akan memfasilitasi pengembangan keterampilan bisnis siswa secara komprehensif melalui pengalaman langsung dalam mendirikan dan mengoperasikan usaha mikro di sekolah mereka.

“Hal ini sejalan dengan semangat Zurich untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik bersama-sama, Zurich sangat senang bekerjasama dengan PJI mendukung berkembangnya wirausahawan muda baru sekaligus mendorong dampak positif di tengah masyarakat," kata Country Manager Zurich Indonesia, Chris Bendl dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/7/2022).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sasar 30 SMA dan SMK

Pada tahun pertama, Zurich Entrepreneurship Program akan berfokus pada siswa di 30 SMA/SMK di beberapa wilayah, meliputi Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, dan Cimahi.

“Kami sangat antusias untuk bekerja sama dengan Zurich dalam mendorong generasi muda menciptakan peluang ekonomi di Indonesia. Dengan ketiga komponen keterampilan bisnis, pengelolaan uang dan manajemen serta pengetahuan persiapan kerja, siswa akan memiliki bekal untuk menghasilkan bisnis yang inovatif, mengelola sumber daya perusahaan secara efektif, dan menerapkan pengelolaan keuangan yang sehat," jelas Academic Advisor and Operations Counsel PJI, Robert Gardiner (Robert).

Selama periode program, tim dari Zurich juga akan terlibat aktif dalam memberikan pendampingan serta berbagi pengalaman dan inspirasi kepada siswa.

Dengan demikian, para pelajar mendapatkan paparan tentang dunia usaha yang sesungguhnya, keterampilan yang dibutuhkan di masa depan, dan potensi kewirausahaan.

“Tahun ini Zurich Group merayakan hari jadinya yang ke 150 tahun, dengan senang hati kami berbagi yang akan membantu menciptakan fondasi yang kokoh bagi mereka untuk meraih masa depan yang lebih baik bagi mereka dan komunitas,” tutup Chris.

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Tantang Pengusaha Muda Kuasai Pasar ASEAN

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menantang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) untuk menguasai pasar di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Mengingat, potensi ekonomi digital yang terus bertumbuh di kawasan ASEAN.

"Saat ini kita tidak bicara globalisasi, tapi regionalisasi. Bagaimana (HIPMI) menguasai pasar ASEAN dan juga Asia yang ternyata punya opportunity yang besar," kata Erick saat mengisi perayaan ke-50 tahun HIPMI 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (11/6).

Enam+00:00VIDEO: Catat! 11 Daerah Ini Diwajibkan Beli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina Lebih lanjut, Erick juga meminta HIPMI untuk turut membantu pemerintah menyelesaikan persoalan krisis pangan hingga persoalan ketenagakerjaan. Menyusul, ketegangan geopolitik dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina.

Untuk menyelesaikan tantangan dan persoalan berat tersebut, Erick menyebut ada tiga hal yang mesti dipersiapkan HIPMI. Pertama, percayakan masa depan pada generasi muda, dan generasi milenial serta generasi Z jangan takut mengambil risiko terukur. Kedua, kedepankan growth mindset dan mempelajari tantangan bisnis di tengah arus disrupsi. Ketiga, jangan lupakan AKHLAK sebagai pondasi dari bisnisapapun yang kita rintis.

"Karena itu, spirit transformasi harus terusdijalankan HIPMI agar secara organisasi akan bermanfaat, dan berperan nyata bagi kemajuan bangsa. HIPMI harus jadi penggerak utama membangun Indonesia Emas 2045 berdasarkan kekuatansendiri," tutup Erick.

4 dari 4 halaman

Pesan Erick Thohir ke Pengusaha Muda: Kalau Tak Mau Berubah, Kita Ketinggalan

Menteri BUMN, Erick Thohir menginginkan HIPMI yang beranggotakan para pengusaha muda terus menjalankan spirit transformasi di organisasi yang telah berusia setengah abad.

Hanya dengan semangat perubahan, HIPMI akan menjadi wadah yang sesuai dengan spirit generasi Z dan milenial yang kini banyak terjun menjadi pengusaha muda.

Dorongan itu disampaikan Erick Thohir saat menghadiri HUT HIPMI ke-50 di Jakarta Convention Center, Sabtu (11/6/2022). Dalam acara yang dihadiri Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, Ketua Umum HIPMI, Mardani H. Maming, dan pengurus, serta anggota HIPMI, Erick menekankan agar HIPMI memanfaatkan bonus demografi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Saya pernah bicara peta biru HIPMI, yakni dunia ini berubah, kalau kita tidak mau berubah, akan ketinggalan. Sama seperti BUMN, yang jika BUMN tidak mau bertransformasi di tengah perubahan yang luar biasa ini, juga akan tertinggal. Karena itu, spirit transformasi harus terus dijalankan HIPMI agar secara organisasi akan bermanfaat, dan berperan nyata bagi kemajuan bangsa," ucap Erick Thohir.

Ia juga menekankan, slogan HPMI yang berbunyi pengusaha pejuang harus diaplikasikan pada tantangan nyata dalam menghadapi disrupsi global yang meliputi, geo-ekonomi, demografi, lingkungan hidup, teknologi, dan kesehatan.

"Saat ini kita tidak bicara globalisasi, tapi regionalisasi. Bagaimana menguasai pasar ASEAN dan juga Asia yang ternyata punya oportunity yang besar. Lalu cara kita menghadapi tantangan lingkungan yang berdampak pada krisis pangan, serta bisnis yang terus berubah dengan akan banyak lapangan kerja yang hilang," lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.