Sukses

Kemenhub Bakal Tambah Pelabuhan Singgah Tol Laut di 12 Provinsi

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji rencana penambahan pelabuhan singgah rute Tol Laut pada 2023. Ini akan meliputi sedikitnya 12 provinsi yang tersebar di bagian barat dan timur Indonesia.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub tengah mengkaji rencana penambahan tersebut. Nantinya direncanakan akan ada 16 pelabuhan tambahan dari 12 provinsi yang diusulkan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Capt Mugen S Sartoto menyebutkan, usulan penambahan pelabuhan singgah baru berasal dari Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur.

Kemudian Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur untuk rute pelayanan kapal Tol Laut pada Tahun Anggaran 2023.

"Menindaklanjuti usulan tersebut, maka hari ini dilaksanakan Konsinyering Pembahasan Rencana Penambahan Pelabuhan Singgah Tol Laut Tahun Anggaran 2023," ujar Capt Mugen, mengutip keterangan resmi, Rabu (29/6/2022).

Melalui konsinyering ini, ia berharap dapat memberikan output/hasil sebagai dasar keputusan penetapan trayek dan/ pelabuhan baru yang akan disinggahi pada rute pelayanan kapal Tol Laut pada 2023.

Capt Mugen menjelaskan, konsinyering ini juga diperlukan sebagai wadah koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyampaikan usulan mengenai rute dan trayek. Serta menyesuaikan informasi dan data kebutuhan terkini di daerah dengan karakteristik perairan dan kewilayahan masing-masing daerah.

"Juga untuk mengidentifikasi terkait dengan sarana prasarana pada Pelabuhan singgah baru yang diusulkan. Termasuk pola perdagangan dan potensi muatan yang akan di datangkan maupun yang akan didistribusikan dari wilayah yang diusulkan tersebut memungkinkan atau tidak untuk disinggahi Kapal Tol Laut," jelasnya.

Sebagai informasi, konsinyering ini turut dihadiri oleh Kementerian/Lembaga terkait untuk mendapatkan gambaran jaringan trayek Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik Untuk Angkutan Barang Di Laut (Tol Laut) Tahun Anggaran 2023 dan pemahaman sesuai tugas masing-masing Kementerian/Lembaga.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Manfaatkan 34 Trayek Tol Laut

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pemanfaatan secara maksimal 34 trayek tol laut yang ada saat ini. Terutama dalam melayani kebutuhan usaha kecil dan menengah (UMKM).

“Jumlah ini harus dioptimalkan secara detail dan masing-masing pihak mengevaluasi pergerakan ini agar dapat dilaksanakan dengan efektif,” jelas dia dalam webinar Kemudahan Distribusi Logistik melalui Tol Laut, Kamis (10/2/2022).

Semua pihak diharapkan ikut memperhatikan perkembangan UMKM. Adapun Kemenhub dalam hal ini memberikan dukungan berupa penyediaan sarana logistik.

UMKM memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi nasional. Sehingga perlu diperhatikan berbagai kendalanya untuk dapat ditemukan solusi yang paling tepat.

“Saya ajak semua pihak, Pemda, Swasta, BUMN, Masyarakat, Bank dan sebagainya melakukan upaya-upaya yang makin baik dan serius agar UMKM mendapat dukungan untuk memajukan perekonomian indonesia,” jelas dia.

 

3 dari 4 halaman

Kemudahan

Dia pun menjabarkan kemudahan pemanfaatan Tol Laut. Selain dari harga yang lebih murah dibanding angkutan komersial lain.

Kelebihan tol laut terkait pemesanan dan pelacakan pengiriman barang, telah dilengkapi dengan aplikasi Si Tol Laut.

“Untuk memberikan kemudahan dan melakukan pemesanan dan melacak pengiriman barang dan memantau disparitas harga antar wilayah di indonesia terutama di daerah 3T program tol laut telah menyempurnakan dengan aplikasi Si Tol Laut,” katanya.

 

4 dari 4 halaman

Terintegrasi

Bahkan, aplikasi ini telah terintegrasi dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Di mana, bank BUMN ini memiliki jumlah nasabah pelaku UMKM yang cukup besar.

“Harus kita elaborasi dan evaluasi agar ini bisa dilaksanakan dan dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Integrasi Si Tol Laut dengan BRI diharapkan memungkinkan tol laut mampu dinikmati masyarakat khususnya di daerah 3TP (Tertinggal, Terdalam, Terluar, dan Perbatasan),” tuturnya.

Perkembangan Tol Laut terus meningkat sejak diluncurkan pada 2015 lalu. Peningkatan terjadi di aspek trayek, jumlah muatan, hingga kapasitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.