Sukses

Rupiah Perkasa Berkat Meredanya Kekhawatiran Inflasi

Kurs rupiah pagi ini bergerak menguat 35 poin atau 0,23 persen ke posisi 14.813 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.848 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah menguat pada awal pekan ini. Keperkasaan rupiah seiring redanya kekhawatiran terhadap inflasi.

Kurs rupiah pagi ini bergerak menguat 35 poin atau 0,23 persen ke posisi 14.813 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.848 per dolar AS.

"Hari ini, nilai tukar rupiah bisa menguat terhadap dolar AS karena sentimen positif pasar terhadap aset berisiko pagi ini," kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Senin (27/6/2022).

Indeks saham Asia terlihat bergerak positif pagi ini mengikuti pergerakan positif indeks saham Eropa dan AS pada akhir pekan kemarin.

"Pasar mungkin melihat bahwa kebijakan bank sentral dunia untuk menaikkan suku bunga acuan mungkin bisa mengendalikan inflasi dengan penurunan harga-harga komoditi belakangan ini. Jadi kekhawatiran pasar terhadap inflasi mereda," ujar Ariston.

Kendati demikian, lanjut Ariston, sikap bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang masih akan menaikkan suku bunga acuannya masih bisa memicu penguatan dolar AS kembali terhadap nilai tukar lainnya, termasuk rupiah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Suku Bunga The Fed

Mendekati akhir Juli, The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin menjadi 2,25 persen-2,5 persen.

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga hingga tiga persen hingga akhir tahun. Bank sentral berkomitmen untuk menurunkan angka inflasi AS dengan kebijakan pengetatan moneter yang agresif.

"Dari dalam negeri, tekanan inflasi yang mulai merangkak naik mungkin bisa menjadi penekan rupiah. Inflasi bisa melambatkan pertumbuhan ekonomi," kata Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak menguat ke arah Rp14.800 per dolar AS dengan potensi resisten di level Rp14.860 per dolar AS.

Pada Jumat (24/6) lalu, rupiah ditutup melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi 14.848 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.841 per dolar AS.

3 dari 3 halaman

BI Klaim Pelemahan Rupiah Tak Seburuk Ringgit Malaysia

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengklaim, pelemahan nilai tukar Rupiah atau Depresiasi masih lebih baik ketimbang sejumlah negara berkembang lainnya di tengah tekanan geopolitik dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina.

Tercatat, nilai tukar Rupiah sampai dengan 22 Juni 2022 terdepresiasi sekitar 4,14 secara year to date (ytd).

Gubernur BI Perry Warjiyo bilang, capaian tersebut lebih baik dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang kawasan Asia Selatan maupun Asia Tenggara. Seperti India 5,17 persen, Malaysia 5,44 persen, dan Thailand 5,84 persen.

"Depresiasi Rupiah masih lebih baik ketimbang mata uang sejumlah negara berkembang lainnya," ujarnya dalam video konferensi Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Juni 2022, Kamis (23/6/2022).

Perry menjelaskan, depresiasi Rupiah tersebut sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara untuk merespons peningkatan tekanan inflasi dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Sementara itu, pasokan valas domestik tetap terjaga dan persepsi terhadap prospek perekonomian Indonesia tetap positif.

Ke depan, Bank Indonesia terus mencermati perkembangan pasokan valas dan memperkuat kebijakan stabilisasi kurs Rupiah sesuai dengan bekerjanya mekanisme pasar dan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi.

"Hal ini untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.