Sukses

Cabai Rawit Merah di Bandung Sentuh Rp 100 Ribu pe Kg

Harga jual cabai rawit merah dijual di kisaran Rp 100 per kilogram. Tingginya harga cabai rawit merah ini dipicu beberapa faktor, semisal faktor cuaca.

Liputan6.com, Bandung - Sejumlah komoditas pangan di Kota Bandung mengalami kenaikan harga menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H, salah satunya cabai rawit merah. Harga jual cabai rawit merah dijual di kisaran Rp 100 per kilogram. Tingginya harga cabai rawit merah ini dipicu beberapa faktor, semisal faktor cuaca.

"Ada kenaikan, namun itu tidak jauh dari harga acuannya," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah, Kamis (23/6/2022). 

Menurut Elly, untuk harga jual cabai keriting dipatok Rp 85 ribu per kilogram oleh pedagang pasar tradisional.

Sementara untuk harga bawang merah dan bawang putih, Elly menjelaskan masing - masing dipatok Rp 60 ribu per kilogram untuk bawang merah dan Rp 26 ribu per kilogram untuk bawang putih.

"Kita akan pantau terus. Jika terjadi kenaikan signifikan, tentu kami dari Pemerintah Kota akan melakukan upaya-upaya seperti operasi pasar," kata Elly.

Elly menambahkan harga daging sapi terpantau masih berkisar di angka Rp140 ribu per kilogram. Elly bilang, harga ini cukup stabil.

Harga daging ayam berkisar di angka Rp36 ribu - Rp37 ribu per kilogram. Ini relatif mengalami penurunan dari mulanya Rp39 ribu per kilogram.

"Beras medium Rp9.500, telur ayam Rp28.500, gula Pasir Rp14 per kilogram dan minyak goreng curah Rp16 per liter," ucap Elly.

Elly menegaskan harga jual minyak goreng di Kota Bandung, sudah sesuai harga eceran tertinggi (HET).

Elly menuturkan otoritasnya memastikan stok dan harga komoditas pangan menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 H dalam kondisi yang stabil.

Hal itu disampaikan Elly saat meninjau Pasar Kosambi, Bandung, bersama Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan.

Zulkifli menyebut otoritasnya akan berupaya maksimal untuk menjaga stabilitas harga komoditas pangan jelang Idul Adha 1443 H.

"Kita bekerja keras agar stabil (harga komoditas)," tukas Zulkifli.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cabai dan Bawang Mahal, Mendag Zulkifli Ogah Buka Keran Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan tidak akan membuka keran impor untuk komoditas cabai dan bawang merah meski harganya melambung.

Hal ini ditegaskan Mendag Zulkifli Hasan usai menyambangi Kantor Kementerian Pertanian di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Senin (20/6).

Di dampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Mendag Zulhas menyebut kebijakan untuk tidak mendatangkan komoditas cabai dan bawang merah impor demi melindungi kesejahteraan petani.

"Yang ga perlu (impor) misalnya cabai, bawang merah. Kalau bawang merah impor kan hancur (petani) yang di Tegal, yang di Brebes, kasihan. Saya kira begitu,"kata Mendag Zulhas dikutip melalui akun youtube Kementerian Pertanian, Senin (20/6).

Mendag Zulhas menyampaikan kenaikan harga cabai rawit dan bawang merah yang terjadi belakangan ini lebih dipengaruhi oleh siklus musiman. Hal ini diperkuat dengan pernyataan sejumlah pedagang yang dia dengar langsung saat melakukan kunjungan ke beberapa sejumlah pasar di wilayah Jakarta.

"Seperti bawang merah, cabai keriting, cabai rawit, itu kan ada musim. Orang pasar juga saya tanya, biasa pak kalau musim gini harganya naik. Biarlah pak untuk petani agar ada bonus tahunan," jelas Mendag Zulhas.

Akan tetapi, pihaknya akan terus memperkuat sinergi bersama Kementerian Pertanian untuk mengendalikan persoalan kenaikan harga cabai dan bawang merah dalam akhir-akhir ini melalui integrasi data distribusi.

Mengingat, lonjakan harga yang terjadi berpotensi mempengaruhi laju inflasi di tengah pemulihan ekonomi nasional.

"Kepentingan pertanian dan kepentingan konsumsi kita mesti erat kerja samanya, maka saya kemari," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Harga Cabai Menggila, Tembus Rp 140 Ribu per Kg Susul Daging Sapi

Sebelumnya, harga cabai di wilayah DKI Jakarta kian pedas. Melansir dari laman infopangan.jakarta.go.id Senin (20/6), harga rata-rata cabai rawit merah di pasar tradisional wilayah Jakarta dibanderol Rp 108.404 per kilogram (kg).

Harga cabai rawit tertinggi berada di Pasar Paseban mencapai Rp140.000 per kg pada data terakhir Minggu (19/6). Angka ini naik Rp40.000 per kg dari harga sebelumnya Sabtu (18/6).

Kemudian, harga cabai rawit mahal juga dijumpai di Pasar Pluit, Pasar Koja Baru, Pasar Kalibaru, Pasar Pal Merah, Pasar Pos Pengumben, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Tebet Barat yang masing-masing dijual Rp120.000 per kg.

Adapun, harga cabai rawit merah di Pasar Cipete, Pasar Johar Baru, Pasar Ujung Menteng, Pasar Cijantung dijual lebih murah mencapai Rp 95.000 per kg. “Harga terendah di Pasar Anyer Bahari Rp85.000 per kg,” tulis infopangan.

Sedangkan, harga cabai merah besar berada di rentang Rp 60.000 - Rp 100.000. Harga tertinggi dijumpai di Pasar Minggu Rp 100.000 per kg. Sementara harga termurah berada di Pasar Induk Kramat Jati yang dibanderol Rp 60.000 per kg. Di Pasar Grogol, Pasar Kalideres, Pasar Jembatan Lima, dan Pasar Cipete masing-masing di jual Rp 75.000 per kg.

Selanjutnya, harga cabai merah keriting rata-rata dibanderol Rp 85.426 per kg. Harga tertinggi tercatat ditemui di Pasar Klender SS mencapai Rp100.000 per kg dan harga termurah berada di Pasar Ciplak Rp60.000 per kg.

Sementara itu, harga daging sapi murni di Pasar Rawa Badak dan Pasar Petojo Ilir hanya dijual Rp 130.000 per kg. Adapun, harga pangan kaya protein tersebut tertinggi berada di Pasar Jatinegara dan Pasar Pluit mencapai Rp160.000 per kg.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.