Sukses

SKK Migas: Pertamina Bisa Jadi Role Model Pemberdayaan UMKM

SKK Migas memuji pemberdayaan Mitra Binaan yang dilakukan Pertamina untuk memajukan UMKM agar naik kelas.

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberikan apresiasi pada program pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan PT Pertamina (Persero) agar naik kelas melalui berbagai terobosan seperti mengoptimalkan penggunaan e-commerce dan aplikasi digital.

SKK Migas mengatakan, terobosan seperti itu diharapkan akan diikuti kontraktor lain dalam upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasional minyak dan gas (migas).

"Pada prinsipnya kami mendukung program pemberdayaan UMKM melalui sistem digitalisasi, pembinaan kompetensi, bantuan pendanaan untuk meningkatkan produksi dan hal-hal lain yang perlu dilakukan oleh KKKS, terutama Pertamina, dalam melakukan pemberdayaan. Kami berharap cara-cara digitalisasi dalam mendukung UMKM bisa menjadi salah satu terobosan yang diikuti oleh KKKS lain," kata Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas Erwin Suryadi di Jakarta, Rabu (22/6/2022).

Menurut Erwin Suryadi, pemberdayaan Mitra Binaan yang dilakukan Pertamina bisa menjadi role model.

Dia menyebut, pengembangan UMKM sebaiknya menyesuaikan kebutuhan UMKM yang dibina.

"Komunikasi dan social mapping kuncinya. Kami juga menjalankan business matching melalui forum kapasitas nasional agar UMKM dapat berkembang dengan baik," tuturnya.

Program Kemitraan yang dilakukan Pertamina menjadi solusi dari berbagai permasalahan UMKM mulai dari permodalan, administrasi, teknologi dan akses pasar, termasuk di masa pandemi Covid-19.

Sejak 1993-2021, perusahaan energi itu telah merangkul sebanyak lebih dari 65 ribu UMKM sebagai Mitra Binaan.

Secara kumulatif dana untuk UMKM yang telah tersalurkan sebesar Rp4.02 triliun dan sebanyak lebih dari 1,040 juta kapita mendapat manfaat ekonomi langsung dari Program Kemitraan Pertamina.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bantuan UMKM Mitra Binaan Pertamina di Masa Pandemi Covid-19

Di masa pandemi Covid-19, terutama setelah adanya pembatasan aktivitas masyarakat untuk mencegah penularan, Pertamina terus memberdayakan sebanyak 176 UMKM Mitra Binaan yang tersebar di seluruh Indonesia untuk menyediakan lebih dari 10 ribu produk dukungan.

Produk-produk ini berupa multivitamin dan herbal, madu, sabun, hand sanitizer, disinfektan, masker dan sebagainya untuk penanggulangan COVID-19.

Adapun nilai bantuan yang diberikan kepada UMK tercatat sebesar Rp 3,091 miliar.

Pertamina juga mengaktifkan 30 Rumah BUMN (RB) yang  membawahi 9.090 Mitra Binaan saat pandemi Covid-19.

Pelaku usaha didorong adaptif terhadap wabah Covid-19. Terdapat 420 UMKM mitra RB dengan nilai transaksi sebesar Rp 14,071 miliar.

Terhadap semua Mitra Binaan tersebut, Pertamina mendorong UMKM naik kelas melewati berbagai program yakni Go Global (peningkatan jangkauan pasar, produksi, dan omset), Go Online (mampu mengoptimalisasi penggunaan e-commerce), Go Digital (optimalisasi social media, aplikasi digital integrated cash solution), dan Go Modern (optimalisasi mesin guna peningkatan kapasitas).

3 dari 3 halaman

Kisah Sukses Bisnis Mitra Binaan Pertamina Asal Bandung dan Tangerang Selatan

Salah satu kisah sukses datang dari salah satu Mitra Binaan Pertamina, yakni Rosita, pemilik Monalisa Collection dari Kota Bandung.

Dalam membuat produknya, Rosita berhasil menyulap karung goni menjadi barang-barang cantik yang memiliki nilai jual, nilai guna, dan juga nilai estetika seperti tas, sepatu, kalung, masker, dan berbagai aksesoris pot bunga serta busana muslim.

"Pengembangan produk berbahan goni terinspirasi dari sejarah penjajahan Jepang dimana orang tua saya memakai bahan tersebut untuk pakaian," tutur Rosita.

Produk yang didesain Rosita pun dibawa oleh Pertamina ke beberapa pameran, salah satunya Inacraft.

Dengan karyanya yang unik, produk yang dijual Rosita berhasil menembus pasar luar negeri seperti Korea Selatan, Amerika Serikat dan Uzbekistan.

"Rata-rata pendapatan saat ini sebesar Rp25 juta per bulan. Alhamdulillah barokah bisa membayar pegawai, membeli bahan baku, bayar BPJS, biaya pesantren dan kuliah anak, dan lain-lain," ungkapnya.

Adapun SanRah Food, Mitra Binaan Pertamina yang dikelola Lina Santika Rahmania dari Tangerang Selatan, di mana bisnisnya melesat saat pandemi Covid-19.

Saat masyarakat tinggal di rumah akibat pandemi, konsumsi olahan makanan beku malah meningkat.

"Semua orang pasti butuh makan. SanRah Food menyediakan alternatif makanan olahan mulai dari daging bebek, daging ayam, sapi, hingga ikan laut," ujar Lina.

Berkat bantuan Pertamina, tutur Lina, omzet SanRah Food bisa meningkat menjadi Rp 60-70 juta per bulan.

Penjualan produk ini melalui jalur online sehingga sudah dapat merambah pasar internasional seperti Malaysia, Hongkong dan Singapura.

"Penjualan frozen food secara online melalui marketplace dan media sosial merupakan sebuah kemajuan besar bagi pengusaha UMK seperti saya sehingga dapat bertahan di saat pandemi," ungkap Lina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.