Sukses

Kemenkop UKM: Wirausahawan Muda Bantu Ciptakan Lapanga Kerja Baru

Pemerintah berupaya untuk menambah pelaku Usaha Kecil dan Menengah agar struktur ekonomi menjadi lebih kuat dan mencapai rasio kewirausahaan mencapai 3,95 perseni akhir 2024.

Liputan6.com, Jakarta Pelaku usaha di Indonesia saat ini masih didominasi oleh usaha mikro. Hal ini membuat pemerintah berupaya untuk menambah pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar struktur ekonomi menjadi lebih kuat dan mencapai rasio kewirausahaan mencapai 3,95 perseni akhir 2024.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan UMKM Destri Anna Sari peresmian Damping Center, Tangerang Selatan yang diinisiasi oleh Danone Indonesia bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Kampus Bisnis Umar Usman dan Dompet Dhuafa.

"Selain itu, kita juga membutuhkan wirausaha yang produktif khususnya wirausaha dari kalangan generasi muda yang dapat menciptakan lapangan kerja baru," kata dia dikutip dari Antara, Minggu (19/6/2022).

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2022 untuk mempercepat pengembangan wirausaha nasional dengan tujuan mensinergikan dan memperkuat kordinasi program dengan harapan kolaborasi lintas sektor, sehingga program pendampingan yang dilakukan Danone Indonesia dan Kampus Bisinis Umar Usman diharapkan dapat menumbuh kembangkan wirausaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan memperbaiki struktur perekonomian Indonesia.

Damping Center merupakan fasilitas yang dapat digunakan untuk konsultasi UMKM, sentra pengembangan pusat inkubasi bisnis dan sentra edukasi dengan para coach.

Wakil Walikota Tangerang Selatan H.Pilar Saga Ichsan, ST mengungkapkan dirinya sangat senang dan mendukung penuh adanya Damping Center ini.

Menurutnya UMKM tidak hanya berbicara tentang produksi suatu barang namun juga tentang bagaimana menjalankan bisnis dengan baik dan memasarkannya.

Dalam membangun UMKM terdapat lima elemen penting yakni pemerintah, sektor usaha, dunia akademik, akademisi maupun masyarakat sendiri dan insan pers yang perlu bekerjasama untuk mendukung UMKM agar bangkit pasca pandemi.

"Sehingga, kami berharap dengan hadirnya Damping Center dan juga Gedung Ekonomi Kreatif yang dimiliki kota Tangerang Selatan menjadi ruang tersendiri untuk bisa terus berkolaborasi. Kami terus mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pihak Danone dan Kampus Umar Usman sehingga mampu membantu agar warga Tangerang Selatan semakin berdaya dan meningkatkan perekonomiannya," pungkasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perjalanan Bisnis

VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto menyampaikan, sejalan dengan perjalanan bisnis, tentunya UMKM memiliki peranan yang sangat dekat bagi Danone Indonesia akan perannya dalam menyediakan produk nutrisi dan hidrasi bagi masyarakat Indonesia.

"Untuk itu, Danone menghadirkan DAMPING CENTER yang hari ini diresmikan sebagai bagian dari Program DAMPING yang telah berjalan sejak 2020 sebagai upaya konkrit dengan membangun fasilitas secara fisik yang dapat digunakan untuk konsultasi UMKM (coaching clinic), sentra pengembangan pusat inkubasi bisnis, dan sentra edukasi yang dapat dilakukan secara tatap muka dengan para coach khususnya bagi UMKM yang berada di wilayah Tangeran Selatan dan sekitarnya", ungkap Vera.

Terdapat banyak kegiatan yang akan dilaksanakan melalui Damping Center diantaranya konsultasi bisnis, Inkubasi bisnis, pusat pelatihan UMKM, serta akses dan layanan bisnis lainnya.

Adanya Damping Center ini bertujuan agar UMKM memiliki ruang untuk belajar, berkolaborasi dan sebagai media tatap muka. Para pelaku usaha, terlebih yang saat ini berada di wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya bisa mengikuti berbagai program yang diadakan di Damping Center terebut secara offline, sedangkan peserta di luar wilayah dapat memanfaatkan fasilitas online.

“Melalui program yang kami laksanakan ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi di Indonesia. Program ini tentunya tidak hanya akan berhenti disini, melainkan akan terus dilakukan seiring denganc ita-cita kami memberikan dampak positif kesebanyak mungkin masyarakat baik melalui produk nutrisi dan hidrasi yang kami hadirkan, maupun program-program keberlanjutan lain yang kami lakukan”, tutup Vera.

 

3 dari 3 halaman

Sederet Tantangan UMKM Indonesia Go Digital

Sebelumnya, berdasarkan data rekapitulasi internal Kementerian Koperasi dan UKM, Juni 2022 tercatat jumlah pelaku UMKM terhubung dengan ekosistem digital mencapai 19 juta UMKM.

Sejalan dengan hal tersebut, Bank Indonesia memproyeksikan nilai transaksi e-commerce pada 2022 sebesar Rp526 triliun.

Dikutip dari bahan KemenkopUKM, Rabu (15/6/2022), belum ada kategori/label khusus untuk membedakan UMKM reseller/produsen pada e-commerce.

Berdasar hasil pengamatan sebagian besar profil UMKM yang menggunakan platform e-commerce untuk berjualan adalah reseller. Dimana 90 persen dari barang yang dijual di e-commerce adalah barang impor.

Saat ini beberapa media sosial yang merupakan platform digital di luar e-commerce juga sudah membuka fitur jual-beli/marketplace, dan belum teridentifikasi sebagai socio commerce, bagian dari PPMSE.

Dalam pengembangan UMKM go digital tentunya tak terlepas dari tantangan dan permasalahan, diantaranya pernah terjadi praktik crossborder ilegal terjadi di e-commerce.

Contohnya fenomena Mr. Hu sempat viral di 2021. Simulasi atas laporan ini menunjukkan dari dari 1 SKU saja negara berpotensi dirugikan lebih kurang Rp 14 miliar.

Kemudian, adanya crossborder ilegal juga berdampak terjadinya predatory pricing. Yaitu, Produk UMKM Indonesia dengan harga lebih tinggi jadi sulit bersaing karena pelaku predatory pricing cenderung memiliki kemampuan manufaktur dan modal lebih kuat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.