Sukses

Hebat, Program Kartu Prakerja Diapresiasi Bank Dunia hingga UNESCO

Program Kartu Prakerja telah terbukti memberikan dampak positif bagi penerima program dan mampu mentransformasi postur pasar kerja di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Program Kartu Prakerja berhasil menjawab kebutuhan tersebut sekaligus menumbuhkan antusiasme masyarakat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengapresiasi jumlah pendaftar Program Kartu Prakerja yang sampai saat ini mencapai 155 juta dengan jumlah yang diterima sebanyak 12,8 juta.

"Angka yang tidak kecil. Karena pelatihan ini, produktivitas dan skill para peserta meningkat, pengalaman kerjanya juga meningkat,” ujar Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara Temu Raya #Kitaprakerja, seperti ditulis pada Sabtu (18/6/2022).

Jokowi juga menyempatkan diri berbincang dengan sejumlah perwakilan alumni Program Kartu Prakerja yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain menanyakan insentif yang telah diterima dari Program Kartu Prakerja, Presiden juga menanyakan usulan apa saja yang dapat diberikan bagi kemajuan Program Kartu Prakerja ke depannya. Salah satu usulan yang disampaikan yakni terkait dengan ketersediaan pendampingan pasca pelatihan.

Menanggapi usulan tersebut, Presiden pun memberi arahan agar Program Kartu Prakerja senantiasa diperbaiki dan di evaluasi karena Program Kartu Prakerja turut mempersiapkan sumber daya manusia bangsa melalui upskilling dan reskilling untuk menghadapi berbagai tantangan global.

“Tadi seperti disampaikan Pak Airlangga, tidak ada yang lewat uang itu, anggaran itu ke kementerian, ke provinsi, ke kabupaten, ke kota baru ke peserta. Ini langsung dari Menteri Keuangan transfer langsung ke peserta,” lanjut Presiden Joko Widodo.

Program Kartu Prakerja sendiri telah mendapatkan apresiasi dari berbagai lembaga dalam dan luar negeri, antara lain dari Bank Dunia, ADB, UNDP, UNESCO, dan UNESCAP.

Selain itu, para peneliti dari The Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL), Presisi Indonesia, Bank Dunia dan TNP2K telah menemukan bukti ilmiah dampak positif Program Kartu Prakerja. Survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, Cyrus, lembaga riset IPSOS dan pusat studi CSIS juga menunjukkan hasil senada. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Government to People

Dalam laporan yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, keberhasilan Program Kartu Prakerja menuai banyak tanggapan positif dari banyak forum internasional karena secara ilmiah mampu untuk mendorong adult learning, pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, pengurangan ketimpangan, pengangguran dan kemitraan multi-pihak yang merupakan pilar-pilar SDGs.

“Dalam pertemuan UNESCO tadi malam di Marrakech, Maroko, mereka mencari jalan untuk menghadapi tantangan the future of works terkait dengan transformasi digital, green economy yang membutuhkan tenaga dan adult lifelong learning. Dari hampir seluruh negara yang memaparkan, Program Kartu Prakerja adalah program yang paling siap dan sudah operasional,” kata Menko Airlangga.

Program Kartu Prakerja telah terbukti memberikan dampak positif bagi penerima program dan mampu mentransformasi postur pasar kerja di Indonesia. Hasil survei evaluasi sejak 2020 hingga 2022 telah membuktikan bahwa 30 persen penerima Kartu Prakerja, yang sebelumnya menganggur, kini telah bekerja atau berwirausaha.

"Dapat kami sampaikan bahwa Kartu Prakerja merupakan salah satu program Government to People (G to P) paling masif yang ada, dibandingkan dengan yang pernah dilakukan oleh negara-negara lain," ujar Menko Airlangga.

 

3 dari 3 halaman

Inklusivitas

Sejalan dengan misi yang diusung Sustainable Development Goals, Program Kartu Prakerja menjunjung tinggi inklusivitas dan menjangkau kelompok rawan dan minoritas.

Hal ini tergambar dari Program Kartu Prakerja yang hadir di 514 kabupaten dan kota, menjangkau sebanyak 56 persen penerima manfaat yang tinggal di desa, 49 persen penerima manfaat adalah perempuan, dan sekitar 3 persen dari penerima manfaat merupakan penyandang disabilitas.

Dalam acara Temu Raya #Kitaprakerja yang berlangsung di Sentul International Convention Center tersebut, juga tersedia beberapa gerai bursa kerja sebagai sarana bagi para penerima manfaat Kartu Prakerja untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan setelah mengikuti pelatihan Kartu Prakerja. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.