Sukses

Mendag Zulkifli Hasan Shock Harga Cabai Rawit Tembus Rp 110 per Kg

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku terkejut saat mendapati harga-harga kebutuhan pokok kompak naik, salah satunya harga cabai yang tembus Rp 110 per kg

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku terkejut saat mendapati  harga-harga kebutuhan pokok kompak naik. Khususnya komoditas cabai rawit merah yang mencapai Rp110 ribu per kilogram (kg) .

"Saya terus terang shock. Kebutuhan pokok semuanya hampir naik. Eh harga cabai saja naik dari Rp 80 ribu per kilo cabai rawit merah jadi Rp 110 per kg ," ujarnya kepada wartawan di Pasar Cibubur, Jakarta Timur Kamis (16/6)

Selain cabai, komoditas daging ayam juga mengalami kenaikan menjadi Rp29 ribu per kg. Saat normal, harga bahan tinggi protein tersebut dijual Rp21 ribu sampai Rp22 ribu per kilogram.

"Telur juga kemarin sempat Rp 26 ribu sekarang rata-rata Rp 29 ribu per kilo," imbuhnya.

Mendag Zulkifli juga mendapati harga terigu naik. Diikuti, tempe yang dijual Rp12 ribu dari sebelumnya Rp 7 ribu.

"Harga bumbu-bumbu juga naik, kalau terigu jelas karena barang impor, kedelai juga," jelasnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Daging Sapi

Selain itu, Mendag Zulkifli mencatat harga daging sapi masih tinggi berkisar Rp 140 ribu per kg. Adapun, harga pangan yang terpantau stabil ialah komoditas beras.

"Hanya beras yang tidak naik," tegasnya.

Menurutnya, akibat situasi tersebut banyak pedagang maupu pembeli di pasar Cibubur yang mengeluhkan lonjakan harga pangan. Mengingat, lonjakan yang terjadi amat mempengaruhi daya beli masyarakat konsumen.

"Tadi pembeli ngeluh, yang dagang juga ngeluh. Terasa sekali memang beban hidup itu meningkat," tutupnya.  

3 dari 4 halaman

Zulkifli Hasan Jadi Mendag, Pengusaha Wanti-Wanti Masalah Minyak Goreng

Pengusaha minyak goreng mewanti-wanti Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terkait masalah yang melingkupi bidang yang dipimpinnya. Meski sudah ada landasan kebijakan yang ditinggalkan sebelumnya.

Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menyebut ada masalah yang perlu diselesaikan. Ini akan menjadi tantangan Zulkifli Hasan.

Sahat mengatakan, Mendag Zulhas menghadapi tantangan oenyaluran Domestic Market Obligation (DMO). Ia mempertanyakan sosok baru di posisi Mendag bisa melakukan pengawasan.

"Pekerjaan yang terberat masih berada pada penyaluran DMO dari Produsen ke Pengecer (melalui pola PUJLE) ke seluruh 17.000 titik simpul pengecer," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (16/6/2022).

"Apakah bisa di manage oleh Kemendag, apalagi orang baru di bidang trading, apakah bisa lancar?," katanya.

Kendati begitu, ia enggan memprediksi kemampuan Menteri Perdagangan yang baru dilantik siang tadi. Ia berharap, Zulhas mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada.

"Nah ini saya ngga tahu (kemampuan mengatur), semoga cepat bisa beradaptasi," katanya.

4 dari 4 halaman

Buat Aturan Baru

Lebih lanjut, Ia menyampaikan, Mendag sebelumnya telah meninggalkan landasan aturan. Kemudian, itu juga dilengkapi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Landasannya sudah diletakkan oleh Pak Lutfi dengan supervisi pak LBP (Luhut Binsar Pandjaitan), tinggal menjalankan saja," ujarnya.

Diantaranya, telah berputarnya roda ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan pembelian tandan buah segar dari petani sudah dijalankan.

Lalu, adanya dampak aktifnya kegiatan sawit di Indonesia yang menyebabkan turunnya harga CPO oleh Malaysia hingga dibawah USD1.500 per ton. Meski, ini dipandang bersifat sementara.

"Oleh karena itu poin pak Lutfi dan pak Luhut harga TBS segera menuju Rp 2.500 per kilogram (kurs Rp14.325 per dolar AS) akan tercapai," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.