Sukses

Pengusaha Ingatkan Zulkifli Hasan: Mendag Posisi Vital Saat Ini

Menteri Perdagangan resmi diembang Zilkifli Hasan (Zulhas). Banyak pihak memandang posisi ini cukup vital beberapa waktu belakangan ini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan resmi diembang Zulkifli Hasan (Zulhas). Banyak pihak memandang posisi ini cukup vital beberapa waktu belakangan ini.

Salah satunya disampaikan Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira. Ia memandang kursi Mendag saat ini dihadapkan dengan sejumlah tantangan.

Utamanya, kata dia, terkait stabilisasi harga bahan pokok di dalam negeri. Ia berharap sosok Zulhas bisa membawa perubahan pasca adanya gejolak beberapa bulan kebelakang.

"Menteri perdagangan ini menurut saya (posisi) vital saat sekarang ini kondisinya," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (16/6/2022).

"Mudah-mudahan bang Zul bisa melakukan langkah-langkah akselerasi yang bisa berimplikasi positif ya terhadap stabilitas harga bahan pokok di masyarakat," tambahnya.

Informasi, Zulkifli Hasan ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggantikan posisi Muhammad Lutfi di kursi Mendag. Ia dilantik pada Rabu (15/6/2022) siang.

Mendapat tugas di pemerintahan, Zulhas diketahui langsung tancap gas menijau pasar tradisional. Pagi tadi, direncanakan Zulhas meninjau Pasar Cibubur.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Janji Zulhas

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menunjuk Zulkifli Hasan menjadi Menteri Perdagangan. Di sisa masa jabatan sekitar 1,5 tahun ia menyebut waktunya cukup singkat.

Ia menyadari ada sejumlah masalah di bidang perdagangan ini. Zulkifli pun mengapresiasi kinerja Muhammad Lutfi sebagai Mendag sebelumnya.

"Ya ini kan saya sisa masa jabatan, jadi waktunya pendek, waktu pendek dengan background panjang yang saya punya di pemerintahan saya juga dulu mitranya komisi VI (DPR RI) saya 2004 ya mitranya perdagangan, kita mesti bekerja cepat. Saya apresiasi dulu yang dikerjakan Pak Lutfi lalu Pak Luhut dan presiden juga," katanya kepada wartawan di Kementerian Perdagangan, Rabu (15/6/2022).

Melihat masalah yang ada saat ini, seperti minyak goreng, ia menyebut perlu kerja sama. Sehingga masalah ini bisa segera reratasi.

"Nah kalau kita bersama-sama, minyak goreng yang lama gak selesai itu saya kira mudah-mudahan dengan cepat kira selesaikan, ketersediaan dan harganya terjangkau," terangnya.

Pria yanh kerap disapa Zulhas ini menyampaikan, soal minyak goreng menjadi penugasan khusus dari Presiden. Pengalamannya disebut jadi dasar Jokowi menempatkannya di Menteri Perdagangan.

"Penugasannya itu (menyelesaikan masalah minyak goreng), 'tolong Pak Zul dengan background Pak Zul yang audah turun ke bawah mengerti mikro ritel detail mengerti soal pangan ketersediaan minyak dan lain-lain itu, diyakini itu kepercayaan besar dari Presiden saya mampu melaksanakan dengan baik," terangnya.

Ia menegaskan ketersediaan bahan pangan di dalam negeri merupakan hal yang penting. Ini jadi salah saru fokusnya.

"Maka dari itu fokusnya harus pangan, perdagangan itu ketersediaan pangan di dalam negeri itu penting sekali," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Zulkifli Hasan Jadi Mendag, Pengusaha Wanti-Wanti Masalah Minyak Goreng

Pengusaha minyak goreng mewanti-wanti Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terkait masalah yang melingkupi bidang yang dipimpinnya. Meski sudah ada landasan kebijakan yang ditinggalkan sebelumnya.

Ketua Umum Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga menyebut ada masalah yang perlu diselesaikan. Ini akan menjadi tantangan Zulkifli Hasan.

Sahat mengatakan, Mendag Zulhas menghadapi tantangan oenyaluran Domestic Market Obligation (DMO). Ia mempertanyakan sosok baru di posisi Mendag bisa melakukan pengawasan.

"Pekerjaan yang terberat masih berada pada penyaluran DMO dari Produsen ke Pengecer (melalui pola PUJLE) ke seluruh 17.000 titik simpul pengecer," katanya kepada Liputan6.com, Kamis (16/6/2022).

"Apakah bisa di manage oleh Kemendag, apalagi orang baru di bidang trading, apakah bisa lancar?," katanya.

Kendati begitu, ia enggan memprediksi kemampuan Menteri Perdagangan yang baru dilantik siang tadi. Ia berharap, Zulhas mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada.

"Nah ini saya ngga tahu (kemampuan mengatur), semoga cepat bisa beradaptasi," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.