Sukses

Pemerintah Minta Vaksin Booster Dikebut, Terutama di Kegiatan yang Undang Kerumunan

Masih terkait vaksinasi, Menko Airlangga menyampaikan, masih ada beberapa daerah atau provinsi yang tingkat vaksinasinya rendah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menggenjot vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19 di kegiatan-kegiatan yang rawan terjadi kerumunan. Diketahui, belakangan sudah banyak berbagai macam kegiatan fisik yang mengundang banyak massa.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap, langkah mendorong vaksin booster ini merupakan perintah Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Tujuannya guna mengakselerasi jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksinasi khususnya dosis ketiga.

“Secara prinsip untuk berbagai kegiatan apakah itu venue olahraga maupun venue lain atau musik atau kesenian yang melibatkan anggota masyarakat diharapkan dosis ketiga bisa difasilitasi. Sehingga kegiatan yang membuat kerumunan vaksinasi ketiga akan terus didorong,” terangnya dalam konferensi pers PPKM, Senin (13/6/2022).

Perlu diketahui, sejumlah gelaran olahraga telah mengundang banyak suporter atau massa. Di samping itu, kegiatan kesenian seperti konser musik pun telah gencar digelar dengan jumlah penonton yang banyak.

Masih terkait vaksinasi, Menko Airlangga menyampaikan, masih ada beberapa daerah atau provinsi yang tingkat vaksinasinya rendah. Diantaranya Provinsi Papua dan Papua Barat masih berada di bawah 70 persen untuk vaksinasi dosis 1.

“Dosis kedua itu ada 17 provinsi, 10 (provinsi) sudah (melebihi) atau (setara) 70 persen, dan 10 provinsi masih dibawah 70 persen. Provinsi yang masih relatif rendah dibawah 50 persen adalah Maliki, Papua Barat, dan Papua,” terangnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lebih Baik dari Negara Tetangga

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melanjutkan, kasus harian covid-19 di Indonesia lebih baik dari negara tetangga. Diantaranya Australia, Malaysia, Thailand, hingga Singapura.

Menurut angka yang dipaparkan Menko Airlangga, perbedaan yang terjadi cukup jauh. Bahkan perbedaannya bisa mencapai ribuan antara rata-rata kasus harian Indonesia dan beberapa negara lain.

“Pada ratas (rapat terbatas) PPKM tadi disampaikan bahwa kalau kita lihat kasus yang ada di Indonesia itu relatif secara keseluruhan masih dalam tahap yang baik bila dibandingkan dengan negara lain,” katanya dalam Konferensi Pers PPKM, Senin (13/6/2022).

“Jadi kalau kasus kita sekitar 574 harian, kalau lihat Australia bisa 16 ribuan, India 8.500, Singapura 3.100, Thailand 2.400 dan Malaysia 1.700,” tambahnya.

Tren perbaikan ini, disebut Menko Airlangga sejalan dengan tingkat reproduksi kasus efektif di Indonesia. Dengan rata-rata di angka 1 dan dibawah 1, ia menyebut tingkatan itu masih stabil.

Capaian ini mencakup wilayah Jawa-Bali, Luar Jawa-Bali, hingga secara nasional.

“Sumatera angkanya baik masih 1, di Jawa keseluruhan juga 1, Nusa Tenggara 0,99, Kalimantan 0,99, Sulawesi 0,99, Maluku 0,98, dan Papua 0,99,” paparnya.

3 dari 3 halaman

Tingkat Kesembuhan

Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan tingkat kesembuhan secara nasional juga menunjukkan tren positif. Ia mengungkap besarannya mencapai 97 persen.

“Tingkat kesembuhan secara nasional 97 persen, angka kematiannya 2,58, dan kita lihat penularan kasus kebanyakan lokal yang kasus dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus,” katanya.

Ia juga menuturkan tingkat keterisian rumah sakit dari pasien Covid-19 masih jauh dibawah batas rawan. Sehingga bisa disimpulkan masih dalam kondisi baik.

“Kalau di luar Jawa-Bali BOR (Bed Occupancy Rate) Covid-19 relatif rendah dan yang tertinggi hanya di Kalimantan Utara dan Kalimantan Tengah,” paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.